Roll fotonya loeling yg diumpetin di kaleng biskuit gak disebut sebut lagi, oom.


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-----Original Message-----
From: "utusan.allah" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Tue, 04 Mar 2008 10:55:08 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: luxenberg ... Re: [wanita-muslimah] Re: Poligami kenapa tidak?


Anda jelas tidak cerdas...
 
 Saya jelaskan fungsi kritik, karena orang anda membawa kritik yang 
 diberikanoleh Fr. de Blois dan seakan-akan dengan kritik itu maka 
 tulisan Luxenberg bisa 'ditertawakan".
 
 Yang jelas: semua kritik itu sekarang sudah bunggkam, sementara 
 Luxenberg telah menerbitkan edisi ke tiga bukunya dalam bahasa Jerman.
 
 Dan orientalis Belgia van Reeth setelah menelusuri kembali 
 istilah "huri" dan menganalisa surah al-Fatihah yang ternyata juga 
 berasal dari teks Nasrani, menyimpulkan bahwa metode Luxenberg itu 
 sungguh subur (fertile).
 
 Yang busuk lagi nista pula yang dilakukan oleh de Blois dan yang di 
 amini oleh "akmal n. basral" ini adalah argumen ad hominem dengan 
 mengungkit-ungkit agama Luxenberg.
 
 --- In wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com, "akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED]> 
 wrote:
 >
 > 
 > wah, ternyata anda cenayang yang hebat juga ya bung
 > jusfiq hadjar, terbukti langsung tahu bahwa saya
 > tipikal orang islam yang tidak terlalu cerdas. 
 > tapi jangan khawatir. dugaan bung betul sekali. justru
 > karena tidak cerdas, maka saya mengutip pendapat de
 > blois yang paham bahasa syriac (syro-aramaic). 
 > 
 > siapa bilang de blois bukan ahli syriac? wong, richard
 > kroes saja mengutip pendapat de blois kok dalam
 > artikelnya di bawah ini:
 > 
 > http://www.livius. <http://www.livius.org/opinion/Luxenberg.htm> 
 > org/opinion/Luxenberg.htm
 > 
 > padahal menurut kroes, silakan cek sub judul
 > "assesment", buku luxenberg itu hampir tak bisa
 > dibaca, terutama oleh orang biasa, karena dibutuhkan
 > sedikitnya pemahaman atas DELAPAN bahasa (jerman,
 > inggris, prancis, latin, yunani, ibrani, arab, dan
 > syro-aramaik), serta LIMA sistem alfabet yang berbeda
 > (latin, yunani, ibrani, arab, dan estrangelo -- yang
 > terakhir ini sistem alfabet syriac yang digunakan
 > sejak 2 abad sebelum masehi).
 > 
 > nah, de blois mengulas buku luxenberg itu langsung
 > dari versi aslinya yang bahasa jerman, bukan dalam
 > edisi bahasa inggris yang baru terbit tahun lalu.
 > 
 > menurut kroes juga -- kali ini dia mengutip hans
 > jansen, profesor islamic studies di leiden uni --
 > luxenberg bukanlah profesor di sebuah uni jerman
 > seperti yang diklaimnya, melainkan seorang kristen
 > lebanon. 
 > 
 > saya kutip cuplikan pendapat kroes dalam terjemahan
 > inggrisnya, "This would explain Luxenberg's 'Christian
 > agenda': Christians from the Middle East have been
 > involved in harsh religious debates with muslims for
 > centuries." 
 > 
 > (artikel asli kroes ditulis dalam bahasa belanda, yang
 > saya kira dikuasai dengan baik oleh bung jusfiq.
 > silakan cari artikel berjudul 'Zendeling, Dilettant of
 > Visionair? Een recensie van Ch. Luxenberg: Die
 > Syro-Aramäische Lesart des Qur'an' Dialoog nr. 4, juni
 > 2004, 18-35.
 > 
 > kalau bung jusfiq berkenan menerjemahkan ke dalam
 > bahasa indonesia, akan baik sekali karena makin banyak
 > yang bisa mengikuti tema ini. bersediakah bung?)
 > 
 > apakah dengan begitu semua penjelasan luxenberg omong
 > kosong belaka? tentu saja tidak. sama seperti de
 > blois, richard kroes pun menyimpulkan, "bahwa tidak
 > semua penjelasan luxenberg itu pepesan kosong
 > (Certainly not everything Luxenberg writes is nonsense
 > or too far-fetched)," tulis kroes, "tetapi ada
 > bagian-bagian teorinya yang sangat meragukan dan
 > dikendalikan dengan sangat kuat oleh agenda
 > tersembunyi kristiani (but quite a few of his theories
 > are doubtful and motivated too much by a Christian
 > apologetic agenda)."
 > 
 > kroes menyarankan agar riset seperti yang dilakukan
 > luxenberg selayaknya tidak ditunggangi oleh "agenda
 > apologetik mana pun atau sentimen anti-islam" (It is
 > to be hoped that such research will be done without
 > any apologetic agenda or anti-islamic sentiments in
 > the background).
 > 
 > adapun tentang pendapat bung jusfiq mengenai kritik,
 > bahwa "Kritik adalah bahagian dari kegiatan ilmiah
 > dan berkat kritik itulah makanya ilmu itu maju." saya
 > akur-akur saja, sebab memang begitulah tabiat majunya
 > ilmu pengetahuan, ada tesis, muncul antitesis, mencari
 > keseimbangan baru sebagai sintesis, yang artinya
 > menjadi tesis lanjutan, muncul lagi antitesis
 > berikutnya, begitu selanjutnya. ini dasar pemahaman
 > yang saya kira sudah dimengerti semua orang, bung
 > jusfiq.
 > 
 > yang sedang kita diskusikan adalah kasus spesifik,
 > jangan lagi mundur ke persoalan general "apa itu
 > kritik?". masak seorang liberal (sekaligus seorang
 > demokrat) seperti anda, masih tidak percaya bahwa
 > anggota milis ini cukup paham apa itu kritik dan
 > fungsinya bagi kemajuan ilmu pengetahuan? yang bener
 > aja ah! 
 > 
 > ada pun mengenai jumlah cetakan, kalau menurut bung
 > jusfiq, cetakan ke-3 dari buku luxenberg itu
 > mengindikasikan menguatnya teori luxenberg, wahai,
 > kalau begitu, kesimpulan apa yang bung jusfiq akan
 > sampaikan setelah melihat puluhan edisi dari "the da
 > vinci code"-nya dan brown, yang juga meneroka kitab
 > suci dari pendekatan serupa?
 > 
 > ihwal terjemahan "bidadari" versus "anggur putih" yang
 > terlalu banyak diekspose (ini bagian yang disesali
 > richard kroes, karena akhirnya diskusi menjadi tidak
 > proporsional, karena banyak sekali contoh yang
 > diajukan luxenberg, sekaligus dibantah de blois),
 > akhirnya hanya menjadi dramatisasi yang sangat
 > spontan, dan instan, tentang sebuah kajian yang
 > sesungguhnya sangat penting ini.
 > 
 > cobalah bung jusfiq berkonsentrasi untuk memberikan
 > uraian yang lebih sistematis tentang pokok-pokok
 > pikiran luxenberg di milis ini, ketimbang menyodorkan 
 > kesimpulan spontan, "bahwa al-mushaf itu asal-usulnya
 > adalah teks nasrani juga."
 > 
 > kalau cuma kesimpulan seperti itu, percuma anda
 > tinggal di pusat eropa dan memiliki akses ke banyak
 > kajian seperti ini, karena tema itu bukan baru pertama
 > kalinya dijadikan polemik, apalagi oleh "christoph
 > luxenberg".
 > topik ini sudah lama sekali jadi pembicaraan bung,
 > antara lain setelah dipantik alphonse mingana.
 > 
 > salam,
 > 
 > ~a~ 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > 
 > --- "utusan.allah" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 > 
 > > Ini reaksi tipikal oang Islam yang tidak terlalu
 > > cerdas, karena ada 
 > > kritik dari Fr.de Blois, yang nota bene BUKAN ahli
 > > bahsa riyro-
 > > aramaik, maka dia pikir tulisn Luxenberg itu tidak
 > > serius..
 > > 
 > > Saya ulang apa yang saya katakan di kesempatan lain:
 > > 
 > > Kritik adalah bahagian dari kegiatan ilmiah dan
 > > berkat
 > > kritik itulah makanya ilmu itu maju.
 > > 
 > > Tulisan Luxenberg yang begitu "revolusioner" (ini
 > > istilah Gilliot, guru besar di salah satu
 > > univeristas
 > > Perancis) tidak bisa tidak menyentakkan beberapa
 > > orientalis.
 > > 
 > > Dan mereka keluarkanlah kritiknya.
 > > 
 > > Beberapa kritik yagn dikeluarkan pakar itu ada yang
 > > diterima dan ada pula yang ditolak oleh Luxenberg.
 > > 
 > > Dan kritik itu jauh dari melemahkan kesimpuln
 > > Luxenberg, malah memperkuatnya.
 > > 
 > > Buku Luxenberg itu, sekarang ini telah mencapai
 > > edisi
 > > ke III, artinya telah dua kali mengalami perbaikan.
 > > 
 > > Sekarang kritik itu telah pada bungkam.
 > > 
 > > Tulisan orioentalis terakhir tentang buku Luxenberg
 > > ini adalah artikel Van Reeth, yagn setelah
 > > menganalisa
 > > kembli kata 'huri' yang memang artinya adalah 'buang
 > > anggur putih" dan bukan 'bidadri" seperti diduga
 > > orang
 > > selama ini, dan setelah menganalisa surah al-fatihan
 > > yang ternyata juga berasal dari teks Nasrani, maka
 > > guru besar dari Belgia itu menyimpulakan bahwa
 > > metode
 > > Luxenberg itu sungguh subur (fertile).
 > > 
 > > Makin susah untuk memantah apa yang disimpulkan oleh
 > > Casanova, Lüling, Wansbrough, Luxenberg dll. bahwa
 > > al-Mushaf itu asal usulnya adalah teks Nasrani juga.
 > > 
 > > 
 > > --- In wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
 > > yahoogroups.com, "akmal n.
 > > basral" <anb99@> 
 > > wrote:
 > > >
 > > > mas/mbak utusan.allah,
 > > > dalam pasar bebas pemikiran (free market of
 > > ideas) yang kian 
 > > ramai belakangan ini, pendapat "para ahli" seperti
 > > (christoph) 
 > > luxenberg, atau (guenther) lueling yang anda sebut
 > > itu sesungguhnya 
 > > juga tak perlu ditunjukkan dengan keterpukauan yang
 > > sangat, apalagi 
 > > sampai pada pertanyaan seperti "siapa di antara
 > > ulama di dunia ini 
 > > yang bisa membantah kesimpulan luxenberg misalnya?" 
 > > tanya sampeyan. 
 > > > 
 > > > jawabannya: banyak. salah satunya: francois de
 > > blois. itu kalau 
 > > kita mau mengembalikan kata ulama pada hakikat
 > > maknanya 
 > > sebagai "orang yang berilmu", bukan sekadar sebutan
 > > khusus seperti 
 > > yang kini lazim digunakan, di indonesia khususnya.
 > > > 
 > > > baiklah kita coba bandingkan singkat apa kata
 > > "ahli bahasa syro-
 > > aramik" luxenberg dan versi tandingan yang
 > > disampaikan de blois.
 > > > 
 > > > dalam Die syro-aramäische Lesart des Koran: Ein
 > > Beitrag zur 
 > > Entschlüsselung der Koransprache (2000, penerbit das
 > > arabische buch, 
 > > berlin), yang dalam terjemahan bahasa indonesia
 > > secara bebas 
 > > menyiratkan adanya "cara pembacaan baru" (judul),
 > > dan "sebuah 
 > > kontribusi untuk men-dekoding bahasa al-qur'an" (sub
 > > judul), 
 > > luxenberg mengunci pembahasannya dengan kesimpulan
 > > bahwa qur'an tidak 
 > > ditulis dalam bahasa arab, melainkan bahasa aramaik,
 > > bahasa pergaulan 
 > > yang digunakan pada masa nabi muhammad s.a.w.
 > > mekkah, menurut 
 > > luxenberg, "pada awalnya adalah pemukiman aramaik"
 > > karena juga 
 > > berarti "(tempat yang) rendah" dalam bahasa aramaik.
 > > > 
 > > > karena qur'an menggunakan "bahasa gado-gado arab
 > > dan aram" yang 
 > > tak begitu dimengerti masyarakat arab, begitu
 > > kesimpulan kedua 
 > > luxenberg, maka dibuatlah sebuah pembenaran adanya
 > > tradisi-tradisi 
 > > lisan (oral traditions) yang digunakan untuk
 > > memahami kitab ini. tak 
 > > lupa luxenberg memberikan sejumlah contoh dari nash
 > > qur'an yang 
 > > disebutnya berasal dari kosa kata aramaik, bukan
 > > arab.
 > > > 
 > > > bagi pembaca yang awam dengan standar linguistik
 > > syro-aramaik, 
 > > boleh jadi argumen luxenberg akan terasa seperti
 > > "temuan baru" yang 
 > > menggegerkan. tapi tidak bagi francois de blois,
 > > yang salah satu 
 > > karya besarnya adalah Dictionary of Manichaean
 > > Texts, Volume II: 
 > > Texts from Iraq and Iran (Texts in Syriac, Arabic,
 > > Persian, and 
 > > Zoroastrian Middle Persian), terbit tahun 2006.
 > > > 
 > > > dengan menggunakan pendekatan transliterasi
 > > sistem semitisme yang 
 > > konsisten, de blois menakar ulang semua contoh yang
 > > diberikan (atau 
 > > tepatnya: diragukan) luxenberg, dan sampai pada
 > > beberapa kesimpulan 
 > > seperti:
 > > > 
 > > > 1. klaim "bahasa gado-gado arab-aram" yang
 > > diajukan luxenberg, 
 > > tak berdasar sama sekali. sebab sebagai bahasa
 > > percakapan, lingua 
 > > franca, yang digunakan antara sinai sampai tigris
 > > selama lebih dari 
 > > satu milenium, aramaik memang memberikan sejumlah
 > > kata pinjaman 
 > > terhadap bahasa-bahasa lain yang digunakan di
 > > wilayah itu, termasuk 
 > > arab.
 > > > 
 > > > --> untuk contoh lebih spefisik, silakan simak
 > > sendiri pada link 
 > > yang saya sertakan di akhir posting ini, mengenai 
 > > pembedaan "pembacaan dekat" yang dilakukan antara
 > > luxenberg dan de 
 > > blois atas sejumlah ayat/kata dalam qur'an, misalnya
 > > tentang kata 
 > > malaikat
 > > > (malâ'ikatun, bentuk jamak). luxenberg
 > > beranggapan bahwa kata itu 
 > > berasal dari bahasa skripture syria (benar) ml'k',
 > > tapi di 
 > > transliterasi (keliru) menjadi malâkê, sementara
 > > transliterasi yang 
 > > tepat untuk itu seharusnya adalah malaxê (dari
 > > bentuk tunggal mal'ax)
 > > > 
 > > > menurut de blois, hal ini menunjukkan
 > > ketidakmampuan luxenberg --
 > > "pakar syro-aramaik menurut mas/mbak utusan.allah
 > > -- dalam 
 > > membedakan antara sifat tunggal dari kata arab
 > > mal'akun atau malakun 
 > > yang memang dipinjam dari kosa kata syria dengan
 > > malâ'ikatun, kata 
 > > yang diragukan luxenberg otentisitasnya dalam bahasa
 > > arab, namun 
 > > sebetulnya memang kosa kata bahasa arab yang berbeda
 > > dengan bentuk 
 > > bahasa syria.
 > > > 
 > > > --> contoh seperti di atas bertebaran dalam
 > > analisis de blois 
 > > yang mengupas ketidakcermatan "analisis" luxenberg
 > > dalam membaca al-
 > > qur'an dengan metode syro-aramaika yang disebutnya
 > > "pembacaan baru" 
 > > itu. silakan nanti temukan sendiri dalam link di
 > > bawah posting ini.
 > > > 
 > > > 2. singkatnya, setelah memberikan
 > > kontra-argumentasi atas 
 > > sederet tafsir luxenberg, francois de blois sampai
 > > pada keyakinan 
 > > bahwa "dia (luxenberg) adalah seseorang yang mampu
 > > bicara dalam 
 > > beberapa dialek bahasa arab ...namun tidak memiliki
 > > kemampuan yang 
 > > memadai untuk memahami arab klasik, cukup tahu
 > > bahasa syria sehingga 
 > > bisa merujuk pada kamus yang tersedia, tetapi sama
 > > sekali tak punya 
 > > pemahaman atas metode komparasi bahasa-bahasa semit.
 > > bukunya bukanlah 
 > > sebuah kerja ilmiah melainkan karya diletantisme."
 > > > 
 > > > (oot: apa itu diletante? salah satu makna
 > > diletante menurut 
 > > tesaurus adalah, "a person who follows an art or
 > > science only for 
 > > amusement and in a superficial way." 
 > > > 
 > > > perhatikan adanya kata "superficial" yang
 > > dilekatkan pada seorang 
 > > diletan.
 > > > 
 > > > 3. yang juga menarik adalah fakta bahwa
 > > "christoph luxenberg" 
 > > adalah sesungguhnya sebuah nama samaran (pseudonym),
 > > yang digunakan 
 > > konon, untuk menghindari adanya ancaman dari kaum
 > > muslim tersebab 
 > > bukunya yang kontroversial itu.
 > > > 
 > > > francois de blois "menertawakan" arogansi
 > > luxenberg yang konyol 
 > > itu (karena ia sama sekali tak sebanding dengan
 > > salman rushdie atau 
 > > suliman bashear, atau bahkan sastrawan mesir yang
 > > baru wafat, naguib 
 > > mahfouz, yang pernah mendapat ancaman mati dari
 > > kelompok muslim 
 > > tertentu, namun tetap menggunakan nama asli mereka).
 > > > 
 > > > menurut informasi the new york times (edisi 2
 > > maret 2002) yang 
 > > menginformasikan bahwa "
 > > > christoph luxenberg, a scholar of ancient Semitic
 > > languages in 
 > > Germany", de blois menyampaikan hasil penelusurannya
 > > bahwa luxenberg 
 > > bukanlah seorang berkewarganegaraan jerman (seperti
 > > tersirat dari 
 > > namanya), melainkan seorang kristen lebanon, seorang
 > > filolog amatir 
 > > yang menemukan sejumlah perkamen berdebu di beberapa
 > > wilayah jerman, 
 > > dan karena itu dalam menerbitkan "tafsirnya"
 > > tersebut merasa perlu 
 > > menggunakan nama samaran.
 > > > 
 > > > untuk lengkapnya, silakan teroka penjelasan
 > > francois de blois di 
 > > bawah ini:
 > > > 
 > > > 
 > >
 > http://www.islamic- 
 > <http://www.islamic-awareness.org/Quran/Text/luxreview2.html> 
 > awareness.org/Quran/Text/luxreview2.html
 > > > 
 > > > lain waktu, ada baiknya kita diskusikan juga
 > > bagaimana tanggapan 
 > > komunitas cendekiawan internasional terhadap hasil
 > > karya para "pakar" 
 > > lain -- seperti yang disarankan mas/mbak
 > > utusan.allah -- (guenther) 
 > > lueling, yang memasok karya (untuk tesis
 > > doktoralnya) dari karya 
 > > anton spitaler, penerjemah nazi jerman pada perang
 > > dunia II yang 
 > > bekerja di bavaria academy of science. spitaler
 > > mengaku mendasari 
 > > risetnya dari 450 rol fim yang mengabadikan
 > > halaman-halaman mushaf 
 > > kuno. setelah perang dunia kedua, spitaler
 > > menyebutkan bahwa arsip-
 > > arsipnya yang langka itu sudah dihancurkan.
 > > kenyataannya? para 
 > > peneliti lain menemukan bahwa rol-rol film itu
 > > disembunyikan lueling 
 > > di "... kotak-kotak cerutu, nampan plastik, dan
 > > kaleng-kaleng biskuit 
 > > bekas." 
 > > > 
 > > > untuk keperluan apa? wallahu'alam bis shawab.
 > > > 
 > > > jika mas/mbak utusan.allah menyarankan agar
 > > "orang islam kudu 
 > > berani mendengarkan pendapat para ahli seperti
 > > luxenberg, xansbrough, 
 > > lueling, dll", saya kira kita juga harus berani
 > > mencoba cara clark 
 > > kent... eh, superman dalam melihat sesuatu:
 > > debunking.
 > > > bukan apa yang ada di dalam lemari yang menjadi
 > > fokus perhatian 
 > > clark kent, tapi apa yang apa di belakang lemari
 > > yang menjadi pusat 
 > > amatannya. 
 > > > 
 > > > : jangan mudah terpukau pada apa yang terlihat
 > > di depan mata.
 > > > 
 > > > salam,
 > > > 
 > > > ~a~
 > > > 
 > > > "utusan.allah" <kesayangan.allah@> wrote:
 > > > 
 > > > Ini bukan argumen..
 > > > 
 > > > Kalau anak SMA berijtiad dibidang teori fisika,
 > > maka dengan mudah 
 > > > akan bisa dunjukkan oleh ahli teori fisika apa
 > > yang benar dan apa 
 > > > yang salah dari hasil ijtihatnya.
 > > > 
 > > > Tapi, sebaliknya, seorang ahli paleontologi - atau
 > > anak SMA yang 
 > > > pinter juga - dengan mudah akan berkata bahwa
 > > adalah omong kosong 
 > > > untuk bilang bahwa Allah telah mencikptakan Adam
 > > dan Hawa dari 
 > > tanah 
 > > > liat...
 > > > 
 > > > Dan jangan kita lupa, bahwa orientalis yang adalah
 > > ahli berbagai 
 > > > bidang Ilmu pengetahuan yang menyangkut
 > > Timur-Tengah - telah sampai 
 > > > ke kesimpulan bahwa al-Mushaf itu asal usulnya
 > > adalah teks Nasrani 
 > > > juga (hymne, leksioner, Bible apofirkf..)...
 > > > 
 > > > Nah siapa diantara ulama di dunia ini yang bisa
 > > membantah 
 > > kesimpulan 
 > > > Luxenberg misalnya, ahli bahasa Syro-aramik, yang
 > > menyimpulkan 
 > > bahwa 
 > > > al-Mushaf itu asal usulnya adalah leksioner salah
 > > satu sekte 
 > > Nasrani 
 > > > doang?
 > > > 
 > > > Orang Islam kudu berani mendengarkan pendapat para
 > > ahli seperti 
 > > > Luxenberg, Xansbrough, Lüling dll.
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > Recent Activity
 > > > 
 > > > 18
 > > > New Members
 > > > 
 > > > Visit Your Group 
 > > > Women of Curves
 > > > on Yahoo! Groups
 > > > see how women are
 > > > changing their lives.
 > > > 
 > > > Get in Shape
 > > > on Yahoo! Groups
 > > > Find a buddy
 > > > and lose weight.
 > > > 
 > > > Do-It-Yourselfers
 > > > on Yahoo! Groups
 > > > How-to ideas,
 > > > projects and more.
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > .
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > 
 > > > minds are like parachutes. they work best when
 > > open.
 > > > 
 > > > ---------------------------------
 > > > Be a better friend, newshound, and know-it-all
 > > with Yahoo! Mobile. 
 > > Try it now.
 > > > 
 > > > [Non-text portions of this message have been
 > > removed]
 > > >
 > > 
 > > 
 > > 
 > 
 > 
 > minds are like parachutes. they work best when open.
 > 
 > 
 > 
 __________________________________________________________
 ______________
 > Never miss a thing. Make Yahoo your home page. 
 > http://www.yahoo. <http://www.yahoo.com/r/hs> com/r/hs
 >
 
   

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke