maksudnya apa la tando? apa anda menuduh nabi Adam berhubungan seksual dengan ibu Hawa sebelum menikah? hati2 lho ... apalagi menggunakan sumber dari orang Yahudi/Nasrani
salam, -- wikan 2008/3/25 Tana Doang <[EMAIL PROTECTED]>: > > Diposting oleh La Tando > Salam > > **************************************************************************************************** > > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 384. Skenario Adam, Hawa dan Iblis dalam Jannah, > Apa itu Makan Buah Larangan? > > Friman Allah: > -- WQLNA YAADM ASKN ANT WZWJK ALJNt WKLA MNHA RGHDA hYTS SY^TMA WLA TQRBA > HDZH ALSYJRt FTKWNA MN ALZHLMYN * FAZLHMA ALSYYTHN 'ANHA FAKHRJHMA MMA KANA > FYH WQLNA AHBTHWA B'ADHKM LB'ADH MSTQR WMTA'A ALY hYN (S.ALBQRt, 2:35-36), > dibaca: > -- waqulna- ya-a-damus kun anta wazawjukal jannata wakula- minha- raghdan > haytsu syi^tuma- wala- taqraba- ha-dzihisy syajarata fataku-na- minazh > zha-limi-na * faazallahumasy syaytha-nu 'anha- faakhrajahuma- mimma- ka-na- > fi-hi waqulnah bithu- ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fil ardhi > mustaqarruw wamata-'un ila- hi-nin (s.albaqarah), artinya: > -- Bersabda Kami, hai Adam tinggallah engkau bersama isteri engkau dalam > jannah, dan makanlah buah-buahannya dengan senang menurut kehendakmu berdua, > dan janganlah kamu berdua mendekati pohon(#) itu, nanti kamu berdua termasuk > golongan yang aniaya * Kemudian keduanya diperdayakan oleh syaythan, sampai > keduanya dikeluarkan dari (kesenangan) yang telah diperoleh keduanya. > Bersabda Kami, Turunlah kamu (Adam, Hawa, Iblis) sebagian kamu dengan yang > lain bermusuh-musuhan; dan untukmu tempat kediaman di bumi dan kesenangan > buat seketika (2:35-36). > > Menjadi pemahaman umum yang ditimba dari Israiliyat (Perjanjian Lama, > Genesis), bahwa Hawa merengek Adam supaya makan buah khuldi, karena hasutan > provokator ulung, yaitu iblis. Patut diingatkan bahwa istilah buah khuldi > adalah istilahnya iblis untuk mengelabui. Buah khuldi (Kha, Lam, Dal = > kekal), artinya menurut tipuan iblis, kalau makan buah itu Adam dan Hawa > akan kekal. Itulah sebabnya dalam judul di atas dipakai ungkapan "buah > larangan". Cerita Israiliyat bahwa Hawa merengek Adam mengandung masalah > gender. karena rengekan perempuan, laki-laki jadi terlibat. Padahal dari > ayat [2:35-36] jelas kita dapat baca: Takrabaa, FaAzzalahumaa, > FaKhrajahumaa, semuanya bentuk mutsanna (dual). Dalam bahasa Arab ada tiga > tingkatan: mufrad (singular), mutsanna (dual), jama' (plural), tidak seperti > misalnya dalam bahasa Indo-Jerman, hanya mengenal dua tingkatan: enkelvoud > (Belanda), singular (Inggris) dan meervoud (Bld), plural (Ing). Huwa - Humaa > - Hum, hij - zij, he, they. Dengan pemakaian bentuk mutsanna itu artinya > Adam dan Hawa paralel, tidak ada masalah gender. > > Kalau kata perintah (al amr, imperative) Ihbithuw, itu bentuknya jama', > artinya lebih dari dua, lalu siapakah itu selain dari Adam dan Hawa > diperintahkan turun dari jannah? Itulah dia provokator iblis, artinya iblis > ada di dalam jannah mengasut Adam dan Hawa. Bagaimana Iblis bisa ada di > dalam jannah?, padahal iblis sudah diusir keluar dari jannah? Ini telah > dibahas dalam Seri 240, yang berjudul: "Adam dan Hawa di Taman". > > *** > > Apa makna makan buah larangan? Untuk itu elok kiranya melihat apa kata > Injil. Bukan dari Injil yang empat dalam Perjanjian Baru, melainkan dari > Injil Barnabas. Barnabas adalah salah seorang di antara 12 Hawariyyuwn > (murid-murid setia pengikut Nabi Isa AS). Kutipan di bawah ini tidak ada > dalam Perjanjian Lama, ridak ada dalam Perjanjian Baru, juga tidak ada dalam > Al Quran. Dapatkah riwayat itu dijadikan maraji' (reference), padahal tidak > ada dalam Al Quran? Sepanjang yang diriwayatkan oleh Injil Barnabas itu > tidak bertentangan dengan Al Quran (bukan khurafat) dan tidak bertentangan > dengan logika, maka mengapa tidak boleh dijadikan maraji'. Inilah dia > kutipan itu: > > "Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food forbidden of > God in paradise, his flesh rebelled against his spirit; whereupon he > sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having broken a piece of > rock, he seized his flesh to cut it with the sharp edge of the stone; > whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And he answered: 'I have > sworn by God to cut it; I will never be a liar!' The angle showed him > superfluity of his flesh and that he cut off. (The gospel of Barnabas: 23)." > (Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan Tuhan > dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya itu ia > bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!' Dan setelah > memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya untuk memotongnya > dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu ia dilarang oleh > malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah bersumpah atas nama Tuhan > untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk menjadi pendusta.' Malaikat itu > menunjukkan kepadanya daging kulupnya dan dia memotongnya). Dapatlah diambil > kesimpulan bahwa ungkapan "makan buah larangan" adalah ungkapan > penghalusan/pelembut (euphemism) untuk pengertian hubungan seksual. > > Dan dari kutipan tersebut terungkaplah tiga hal: > -- Pertama, makan buah larangan maksudnya hubungan seksual,(#) > -- Kedua, bahwa "bersunat" memotong daging kulup sesungguhnya berasal dari > kakek kita Nabi Adam > -- Ketiga, "Paradise" tempat Adam dan Hawa bersenang-senang letaknya di > bumi ini, mana ada batu karang di surga. Berikut dikutip paragraf terakhir > dari Seri 240, berjudul "Adam dan Hawa di Taman": > > Walhasil jannah yang dimaksud tempat Adam dan Hawa bersenang-senang > kemudian keduanya ditipu setan bukanlah dalam taman Firdaus, melainkan taman > di tempat yang ketinggian di muka bumi ini. Ini dikuatkan oleh Nash, seperti > telah dijelaskan di atas (kita ulangi sekali lagi), yaitu "habatha", dalam > Al Quran dipakai untuk pengertian air yang meluncur turun (S.Al Baqarah 74), > Nabi Nuh AS turun dari kapalnya (S. Huwd 48) dan Banie Israil disuruh turun > ke kota, go down town (S.Al Baqarah 61). Perintah Allah "Ihbithuw", kepada > Adam, Sitti Hawa dan Iblis turun dalam pengertian topografis, dari dataran > tinggi ke dataran rendah. > AS. WaLlahu a'lamu bisshawab.