Halo Tando ...
bukankah Anda yang mengutip dari Injil-nya Barnabas ... yang mana dia
itu juga orang Yahudi/Nasrani


Apa makna makan buah larangan? Untuk itu elok kiranya melihat apa kata
Injil. Bukan dari Injil yang empat dalam Perjanjian Baru, melainkan
dari Injil Barnabas. Barnabas adalah salah seorang di antara 12
Hawariyyuwn (murid-murid setia pengikut Nabi Isa AS). Kutipan di bawah
ini tidak ada dalam Perjanjian Lama, ridak ada dalam Perjanjian Baru,
juga tidak ada dalam Al Quran. Dapatkah riwayat itu dijadikan maraji'
(reference), padahal tidak ada dalam Al Quran? Sepanjang yang
diriwayatkan oleh Injil Barnabas itu tidak bertentangan dengan Al
Quran (bukan khurafat) dan tidak bertentangan dengan logika, maka
mengapa tidak boleh dijadikan maraji'. Inilah dia kutipan itu:

"Adam the first man having eaten, by fraud of satan, the food
forbidden of God in paradise, his flesh rebelled against his spirit;
whereupon he sweared, saying: 'by God I will cut thee!' And having
broken a piece of rock, he seized his flesh to cut it with the sharp
edge of the stone; whereupon he was rebuked by the angle Gabriel. And
he answered: 'I have sworn by God to cut it; I will never be a liar!'
The angle showed him superfluity of his flesh and that he cut off.
(The gospel of Barnabas: 23)."
(Adam orang pertama makan buah, karena ditipu setan, buah larangan
Tuhan dalam taman Firdaus, dagingnya berontak melawan ruhnya: olehnya
itu ia bersumpah dan berkata: 'Demi Tuhan, saya akan potong engkau!'
Dan setelah memecahkan sebungkah batu karang, ia memegang dagingnya
untuk memotongnya dengan sisi tajam dari pecahan batu itu; olehnya itu
ia dilarang oleh malaikat Jibril. Dan dia menjawab: 'Saya telah
bersumpah atas nama Tuhan untuk memotongnya; saya tidak ingin untuk
menjadi pendusta.' Malaikat itu menunjukkan kepadanya daging kulupnya
dan dia memotongnya). Dapatlah diambil kesimpulan bahwa ungkapan
"makan buah larangan" adalah ungkapan penghalusan/pelembut (euphemism)
untuk pengertian hubungan seksual.

Dari situ Anda punya kesimpulan bahwa buah larangan berarti
penghalusan untuk hubungan seksual.
Padahal di Al Quran tidak ada itu kesimpulan bahwa buah larangan =
hubungan seksual.
Hati2-lah La Tando dalam menafsir berdasar Injil.

salam,
--
wikan


2008/3/25 Tana Doang <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Ole sio sayange, WDK jangan keburu nafsu nyong, bukan dari sumber Yahudi,
> nyong. Bacalah di bawah ini baik-baik
>  S. Al-Baqarah:
>  35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu taman
> ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang
> kamu sukai, dan janganlah kamu dekati syajarah (*) ini, yang menyebabkan
> kamu termasuk orang-orang yang zalim.

Kirim email ke