--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "akmal n. basral" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
>  memang nuansa antara propaganda dan sosialisasi tipis sekali, tapi 
maksud saya begini arcon: kalaupun film aac dianggap 
sebagai "sosialisasi" poligami, saya kira motif utamanya bukan karena 
para motor "sosialisasi" itu  (dalam hal ini, manoj sebagai produser, 
hanung sebagai sutradara) adalah orang-orang yang berpegang teguh 
adanya kekuatan nilai-nilai intrinsik yang membuat poligami perlu 
disosialisasikan secara masif.
>  
>  bandingkan dengan sosialisasi (ini tak perlu tanda kutip, karena 
memang dilakukan sepenuh hati) oleh puspo wardojo pemilik resto wong 
solo sebagai contoh.
>  
>  para sineas di belakang aac adalah free riders yang "riding with 
the waves" karena adanya isu poligami ini.
>  
>  
> 
> Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
> Uda akmal,
> 
> Saya no problem dgn kata propaganda ataupuin sosialisasi. 
Sepertinya uda akmal memaknai kata sosialisasi sepertinya punya makna 
lebih luas dibandingkan propaganda. Fyi, saya menggunakan kata 
propaganda.
> 
> Aac sendiri punya kecenderungan mudah ditunggangi menjadi alat 
propaganda poligami. Propaganda, berarti sudah bicara teknis, 
bagaimana poligami dijadikan makna yg berterima masyarakat.
> 
> Buat yg berhadapan dengan propaganda itu, ya tidak bisa bicara lain 
kecuali merapal aji aji tolak bala :)
> 
> Apa itu jadi sosialisasi ?  Entah.  Tapi kalau buka kbbi, maknanya 
seperti ini:
> 
> Propaganda : penerangan (paham, pendapat, dsb) yang benar atau 
salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut 
suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu
> 
> Sosialisasi : usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik 
umum.
> 
Waahhh ... babeh arcon nda fair ni. masak di kbbi yang dikutip hanya 
makna 1 dari kata sosialisasi, tapi makna lainnya (#2) tidak dikutip? 
ayo dong, yang fairlah. saya sudah cek kbbi dan tidak hanya 
bermakna "usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik 
umum." atau beda kbbi yang babeh arcon pake ...?

Uda akmal dah cek kan? Ko kalo dibilang tipis bedanya ya tidak juga 
tuh. apakah saat peperangan terjadi, terma yang digunakan adalah 
sosialisasi? tidak kan? yang diguanakan adalah propaganda. jadi jelas 
beda. jika beda tipis, tentu bisa masuk sinonim, atau minimal bisa 
masuk satu entry dalam tesaurus. ini saya belum cek.

tapi sudahlah, nampaknya uda akmal sudah tidak memperpanjang gaya 
babeh arcon main potong data rujukan semaunya saja ini ... good for 
you uda! :-)

salam,
satriyo

Kirim email ke