Kondisi yang kami pahami adalah begini: Ahmadiyah percaya TUHANNYA Kristen Yaitu Isa as sudah Wafat meninggal jadi enggak bisa dianggap sebagai Tuhan lagi. Penjelasannya detail, lengkap bahkan ada khusus websitenya menjelaskan tentang itu. Jadi enggak mungkin kalau kelompok ini didukung oleh musuh islam.
Keyakinan ini juga bikin panas orang muslim lainnya yang percaya Nabi Isa masih hidup di langit sudah ribuan tahun. Panas karena sulit untuk mempertahankan keyakinan seperti itu di zaman modern sekarang. Ada kelompok Kristen Kanan di Amrik yang benci islam dan makin benci lagi dengan ahmadiyah karena ajarannnya sangat berbahaya bagi kelangsungan keTUHANAN JESUS. Organisasi ini besar sekali dananya sampai sampai beberapa Presiden amrik juga adalah membernya. Ini bukan berarti semua kelompok kristen benci sama ahmadiyah loh...ada sebagian yang mereka memang benci islam. Makanya ahmadiyah jadi bulan-bulanan. Kelompok saudara muslimnya dipanas panasin. Kesempatan pula untuk membuktikan bahwa kaum muslim itu violent. Pas deh untuk nyerang indonesia nanti. Kalau pemerintah tidak membubarkan ahmadiyah maka kaum muslim yang lagi panas beraksi, indonesia rusuh karena aparat kan enggak mungkin membiarkan terjadi. Kalau Ahmadiyah dilarang maka lengkaplah tuduhan kepada negara terbesar muslim di Indonesia sebagai negara pelanggar ham dan kebebasan beragama. Tinggal diserang saja. Kezaliman terhadap Ahmadiyah hanya jadi kambing hitam riuh rendah politik nasional dan internasional yang manfaatnya nanti buat musuh- musuh islam. Saran saya. Kaum muslim tetap berprinsip pada Quran. La ikrahafiddin. Kalau ahmadiyah sesat, kerugiannya hanya untuk dirinya sendiri. Tidak ada dalil dari quran yang mengatakan bahwa kesesatan orang itu akan merugikan dan menyesatkan yang gak ikut gabung dalam ahmadiyah. Kalau semua orang islam memang percaya ahmadiyah itu sesat kan nanti bubar sendiri enggak ada pengikutnya. Kalau ada orang melihat pandangan ahmadiyah itu enggak sesat ya itu kan pilihannya dan menurut quran enggak akan merugikan yang lain. Soal protes asing, sudah dibantah oleh Kabalitbang DEPAG, bahwa maksudnya bukan negara asing atau pemerintahan asing tetapi solidaritas komunitas ahmadiyah di luar negeri yang mengirimkan faksimile keberatan atas penganiayaan terhadap ahmadiyah. wajar saja kan. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Berita trans tv, jumat sore kemarin massa merusak masjid ahmadiyya. > > Rang islam jgn sok manis dan sok merasa bersalah deh. Sudah jelas buas dan jahat jahat. > > Menyempitkan hidup orang lain kok bangga bener sih ! > > > > > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network > > -----Original Message----- > From: "Floradianti Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> > > Date: Fri, 18 Apr 2008 16:08:38 > To:<wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Subject: [wanita-muslimah] Kekuatan Asing di Belakang Ahmadiyah? > > > Benarkah ini? Barangkali pak M.A. Suryawan dan pak The Saints Now bisa > memberi penjelasan atau penafsiran, dalam konteks apa isi kutipan2 di bawah > ini yang diucapkan oleh MGA dalam buku2-nya itu? > > Saya akan sangat berterima kasih jika anda2 bersedia memberi penjelasan. > > Wassalam, > > Flora > > --------------------------------------------------- > > Kekuatan Asing di Belakang Ahmadiyah? > > Jumat, 18 Apr 08 07:00 WIB > > Kirim teman > > Assalamu 'alaikum, pak ustadz. > > Saya agak curiga bahwa gerakan Ahmadiyah yang sudah divonis sesat ini tidak > kunjung dilarang di Indonesia. Jangan-jangan pemerintah kita ini memang > diancam oleh kekuatan asing dan tidak punya nyali untuk melarangnya. > > Bagaimana kita memahami situasi seperti ini pak ustadz, mohon pencerahannya, > syukran jazila > > Wassalam > > Sarif > > sarifhidayatullah@ <mailto:sarifhidayatullah%40gmail.com> gmail.com > > Jawaban > > Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Sejak awal mula sejarah berdiri Ahmadiyah, keterlibatan pihak asing sudah > sangat kentara. Penjajah Inggris memang telah memberikan dukungan sepenuhnya > kepada gerakan ini di India, serta rela memberikan dana yang tidak terbatas > demi tegaknya dakwah Ahmadiyah. > > Padahal seluruh ulama di dunia telah bersepakat untuk menyebut bahwa > Ahmadiyah bukan bagian dari agama Islam, karena prinsip dasarnya > bertentangan dengan akidah Islam. Yang utama karena menjadikan Mirza sebagai > nabi dan menerima wahyu. > > Namun Ahmadiyah sangat bermanfaat buat penjajah Inggris saat itu, sebab > Ahmadiyah akan membuat jihad dan perlawanan umat Islam terhadap Inggris akan > mengendor. Dengan keberadaan Ahmadiyah, penjajah tidak perlu lagi > capek-capek menghadapi rakyat, biar saja rakyat dilawan oleh rakyat juga. > > Inggris cukup mengadu domba sesama bangsa India, sambil memberikan dukungan > penuh kepada aliran sesat Ahmadiyah. > > Di dalam buku Tabligh-i-risalat, vol. VII halaman 17, Mirza menulis: > > "Aku yakin bahwa setelah pengikut-pengikutku bertambah, maka mereka yang > percaya pada doktrin jihad akan makin berkurang. Oleh karena menerima aku > sebagai Messiah dan Mahdi maka sekaligus berarti taat pada perintahku, yaitu > dilarang berjihad terhadap Inggris. Bahkan wajib atas mereka berterima-kasih > dan berbakti pada kerajaan itu." > > Jadi sejak awal Ahmadiyah memang alat yang digunakan oleh penjajah Inggris > untuk meredam jihad dan perlawanan umat Islam India. Maka kalau sekarang ini > Ahmadiyah terkesan dibackingi oleh negara-negara besar, rasanya memang ada > benang merahnya. > > Sebab buat apa lagi pemerintah merasa takut untuk melarang gerakan > Ahmadiyah, kalau bukan karena takut tekanan pihak asing. Pemerintah SBY > sekarang ini sudah didukung oleh semua ulama, bahkan Badan Pengawasan Aliran > Kepercayaan pun sudah menetapkan bahwa Ahmadiyah itu sesat. Bola sekarang > berada di tangan pemerintah. > > Logikanya, apa sih susahnya mengeluarkan pengumuman sesatnya Ahmadiyah? > Kenapa sebegitu loyo pemerintah untuk melindungi akidah bangsa ini dari > paham sesat Ahmadiyah? Jangan-jangan ada apa-apanya. > > Maka kalau kita kaitkan dengan keterlibatan penjajah Inggris saat mendirikan > Ahmadiyah di India dahulu, rasanya tidak aneh kalau keberadaan Ahmadiyah ini > memang didukung oleh kekuatan asing, yang membuat pemerintah kita kelihataan > jadi aras-arasan, takut melarang, atau berlagak pilon, atau entah kenapa, > yang jelas sikap pemerintah yang plin-plan itu sangat menunjukkan bahwa ada > tekanan international dari luar. Entah siapa mereka. > > Empat Negara Asing Menekan Indonesia > > Dan logika yang kami sebutkan di atas ternyata terbukti. Statemen dari pak > Nasarudiin Umar yang menjawab sebagai Dirjen Bimas Islam Departemen Agama > secara tegas telah membenarkan teori itu. > > "Memang ada empat negara yang mengimbau agar Ahmadiyah tak dibubarkan. Yaitu > dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan satu lagi saya lupa. Suratnya > ditujukan ke Menteri Agama dan ada tembusannya ke saya." begitu ujar beliau > beberapa waktu yang lalu. > > Apa yang diungkapkan oleh pak Nasarudin ini sebuah pernyataan jelas dan > tanpa malu-malu. Dan semua ini menjelaskan dengan mudah, mengapa sampai hari > ini pemerintah masih 'sakit gigi' untuk melarang Ahmadiyah secara terbuka. > > Meski pak Nanasrudin mengatakan bahwa pemerintah tidak terpengaruh dengan > tekanan itu, namun yang namanya ancaman tetap saja ada dampak psikologisnya. > Semakin lama pemerintah bersikap plin-plan, maka semakin membutikan bahwa > tekan asing itu memang ada dan berjalan dengan sangat efektif. > > Penjelasan Nasarudin kemudian dikuatka oleh ketua MPR-RI, Dr Hidayat Nur > Wahid, MA. Dalam salah satu kesempatan beliau mengatakan bahwa manuver > beragam yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menggangap pembubaran > Ahmadiyah sebagai pelangaran HAM dalam beragama perlu dicurigai, karena > dikhawatikan itu salah satu cara-cara yang dilakukan pihak asing untuk > merusak kedaulatan Indonesia. > > "Yang kita khawatirkan itu cara pihak asing untuk melakukan intervensi > terhadap kedaulatan Indonesia, melalui pendanaan kepada LSM yang vokal > terhadap isu HAM, "ujarnya. > > Pemerintah Wajib Melindungi Umat Islam > > Padahal seharusnya pemerintah memikirkan nasib 200 juta umat Islam di negeri > ini yang agamanya dirusak, diobok-obok, dihina dan dilecehkan oleh kekuatan > asing yang anti Islam itu. > > Atau jangan-jangan, memang ditunda-tundanya pelarangan itu disengaja untuk > memancing terjadinya tindak anarkhi berikutnya. Tujuannya agar stigma bahwa > di Indonesia ada Islam ekstrem semakin laku didagangkan oleh pihak- pihak > yang berkepentingan di dunia internasional. > > Mirza Ghulam Ahmad: Tipikal Kaki Tangan Penjajah > > Sosok Mira Ghulam Ahmad ternyata tipikal seorang yang menjilat kepada > pemerintah penjajah Inggris. Kita bisa membuktikan dari tulisan- tulisannya > yang menunjukkan kesetiaan, ketundukan serta penyerahan diri totalnya kepada > sang penjajah. > > Padahal dunia tahu bahwa Inggris tidak lain hanyalah penjajah, yang datang > ke India untuk merampas negeri, mengangkangi sekian banyak asset- asset > negeri itu, melebarkan kekuasaan serta menjadikan kemuliaan penduduk India > menjadi kehinaan. > > Namun seorang Mirza malah berpihak kepada penjajah dan tega mengkhianati > saudara sebangsanya sendiri. Dia adalah seorang kaki tangan penjajah, yang > merelakan dirinya dijadikan alat untuk merobohkan kemuliaan bangsa India. > Dalam beberapa bukunya, kita bisa melihat bagaimana sesungguhnya sikapnya > kepada Inggris. > > "Sebagian besar perjalanan hidupku ialah mendukung dan membela pemerintah > Inggris... Saya selalu menganjurkan agar setiap Muslim haruslah menjadi > pengabdi pada pemerintah ini, dan sanubari mereka janganlah ada sedikitpun > niat meniru-niru perbuatan menumpah- numpahkan darah oleh Imam Mahdi atau > Messiah yang begitu fanatik memberi ajaran-ajaran bodoh dan sempit." (Lihat > Tiryacal-Qulub halaman 15 blirza) > > Di lain tulisan, dia juga mengatakan bahwa bangsa India seharusnya berterima > kasih kepada penjajah Inggris > > "Sesungguhnya tidak menyempurnakan hak atau tidak berterima kasih kamu pada > Inggris berarti tidak menyempurnakan hak atau tidak berterima- kasih kamu > kepada ALLAH." (Lihat At-Tabligh halaman 41) > > Maka sebaiknya pemerintah kita ini segara sadar dan tahu diri, tidak ada > gunanya selalu mengikuti kemauan asing. Kenapa sih tidak sekali- sekali > mandiri dan punya harga diri. > > Jangan mau hanya dijadikan hewan sirkus yang ditabuhi genderang, lalu > berjoget mengikuti irama buatan penjajah. Kita sudah merdeka sejak tahun > 1945, tapi kenapa mental terjajahnya masih saja melekat. Apakah karena kita > terlalu lama dijajah Belanda? > > Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, > > Ahmad Sarwat, Lc > > http://www.eramusli <http://www.eramuslim.com/ustadz/aqd/8418063911-kekuatan-asing- belakang-ahmad> m.com/ustadz/aqd/8418063911-kekuatan-asing-belakang- ahmad > iyah.htm > > [Non-text portions of this message have been removed] >