Begitu butanya pada kebenaran...Sudah samasekali tulikah telinga? Sudah samasekali bisukah mulut? Sudah samasekali butakah hati? Kebenaran bisa dibuktikan dengan ilmu, lebih jauh lagi, kebenaran bisa dirasakan dengan hati. Fitrah hati takkan mungkin menolak kebenaran karena kebenaran berasal dari sumber yang satu, ALLAH, Tuhan seluruh manusia.
Kebenaran ini bersifat mutlak dan dengan kasih sayang-Nya, diturunkan-Nya kebenaran itu pada hamba-hamba-Nya melalui rasul-rasul-Nya 'alaihimush shalatuwassalam. Kemudian setelah ketiadaan Rasul-Nya saw., dijamin-Nya penjagaan kebenaran itu melalui sahabat-sahabat Rasul-Nya radhiallahu anhum dan melalui penerus-penerus mereka rahimahumullahu ta'ala. Setiap awal kurun kebenaran akan diwarisi oleh seorang pewaris akbar, mujaddid-mujaddid, dan di antara mereka ada para shiddiqin yang menempati kedudukan mereka, hingga ke akhir zaman, di mana kebenaran akan diwarisi oleh seorang keturunan Rasul-Nya saw. yang namanya sama dengan nama Rasul-Nya saw. dan nama bapaknya sama dengan nama bapak Rasul-Nya yang oleh Rasul-Nya digelari Imamul Mahdi, Pemimpin yang mendapat petunjuk. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kasih sayang seperti sebelumnya bumi dipenuhi dengan kezaliman dan kekejaman. Kebenaran demikian mahal. Dia hanya sesekali muncul, menonjol ke atas pada tiap zaman, dengan waktu yang singkat. Memperolehnya memerlukan banyak pengorbanan, harta, perasaan, keluarga, kekuasaan, bahkan nyawa sekalipun. Tetapi bukan dengan pengorbanan itu kita memperoleh kebenaran, melainkan dengan hidayah dari ALLAH. Dengan hidayah saja pun belum tentu kita mendapat kebenaran sejati melainkan dengan taufik dari ALLAH. Pada akhirnya, ALLAH jua yang menjaga kebenaran itu tetap pada kita hingga akhir hayat. Para penentang kebenaran dengan segala celotehnya tentang kebenaran takkan sanggup melawan mereka. Apapun yang mereka celotehkan, hati manusia akan dipikat dan diikat oleh para pewaris kebenaran ini karena ada yang tak sanggup mereka tiru dari para pewaris kebenaran ini: akhlak yang setinggi-tingginya dan semulia-mulianya dan bantuan ALLAH yang selalu menyertai mereka. Bantuan ALLAH? Ya, bantuan ALLAH adalah syarat mutlak yang menjadi bukti bagi para pewaris kebenaran. -Rizal- total_sacrifice <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ketika saya memegang kertas HVS lalu menanyakan pada para siswa, "ini apa?" dijawab, murid 1, "kertas pak".... betul murid 2, "warna putih pak" ... betul murid 3, "kertas HVS pak"... juga betul murid 4, "bentuk persegi empat pak"... juga betul sampai ada 10 murid yg menjawab dan semuanya betul.. lalu apa kita harus memaksakan bahwa kebenaran hanya satu? dalam agama kayaknya juga begitu, yg bisa kita pelajari hanya tulisan, sedangkan penafsiran bisa lebih banyak dari kertas tadi dan semuanya benar, kecuali orang gila dan tidak jujur yg bikin tafsiran. --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. [Non-text portions of this message have been removed]