Sekadar sharing beberapa pendapat dari milis sebelah atas tulisan A. Mustofa Bisri, yang sejauh ini belum ditanggapi apapun di milis WM (hmm i wonder why?). Maaf jika tidak berkenan. salam, satriyo
#1 bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem Kenapa ada orang islam yg mau jadi corong ahmadiyah? Kenapa musti repot2 mengurusi 'citra baik' dan wajib 'meluruskan pandangan' ttg ahmadiyah? Kenapa ada orang islam yg gemar pakai kacamata kuda dan yg nampak cuma gambaran islam penuh kekerasan dan biadab tanpa aturan? Kalau memang ajaran ahmadiyah begitu penuh cinta kasih (eh kok mirip2 dg agama sebelah ... jangan2 nyontek ya!), bisa nggak tuan mustofa bisri tolong jelaskan kepada kami ... umat islam; bagaimana ahmadiyah begitu tega dan terang-terangan menyakiti hati umat islam seluruh dunia dg melecehkan agama islam dan membajak kitab suci al-Qur'an untuk kemudian menjelma menjadi tazkirah (kitab suci amadiyah)! Ya, melecehkan iman umat islam, melecehkan 200 juta umat islam Indonesia, hampir 2 milyar umat islam sedunia. Bagaimana bisa ahmadiyah melakukan itu, katanya penuh dg cinta kasih (ini kata2 atau istilah yg diomongkan oleh salah seorang cucu pendiri ahmadiyah di Indonesia)? Sungguh mengherankan, tuan mustofa bisri tidak bisa melihat kejahatan dan pelanggaran HAM yg dilakukan kaum ahmadiyah, tapi dg lantang bisa langsung tunjuk hidung kebengisan dan kekerasan sebagian umat islam yg marah. unbelieveble!!! Tuan mustofa bisri dg lantang menuntut umat islam untuk menghormati HAM kaum ahmadiyah dlm beragama, tapi kenapa tuan nggak bisa berlaku adil dan sama atas pelecehan HAM umat islam oleh ahmadiyah!!!! -abu ubassy- #2 assalaamu'alaikum wr. wb. Sumbang pendapat ya... 1. Saya pribadi kurang simpatik juga dengan aksi penghancuran aset- aset Ahmadiyah. Pertama, karena perilaku kasar itu bukan ajaran Islam. Kedua, gedung kan gak punya salah, jadi buat apa dihancurkan? Kegiatan di dalamnyalah yang harus dibubarkan. Gedungnya bisa dipake lagi untuk hal lain yang bermanfaat. Ketiga, kalau punya energi berlebih lebih baik jgn dimubadzirkan seperti itu. Keempat, kalau melihat wajah-wajah pelakunya, yang terlihat hanya kebengisan, bukan tekad untuk amar ma'ruf nahi munkar. Ini harus diwaspadai, jgn sampai umat Islam wajahnya tercoreng oleh orang-orang yang membawa-bawa bendera Islam, padahal akhlaqnya jauh dari Islami. 2. Meski demikian, saya juga tidak membenarkan pendapat Mustofa Bisri. Menurut saya cara pandangnya ini sangat primitif, karena tidak jauh beda dengan yang sudah-sudah. Cirinya sama dengan pola pikir kaum liberalis yang serba parsial dan jauh dari komprehensif. Memang di satu sisi kelihatannya umat Islam menindas Ahmadiyah, tapi harus diingat juga bahwa Ahmadiyah telah menghina Rasulullah saw. Bagi seorang Muslim yang saleh (atau berusaha saleh), menghina Rasulullah saw. itu adalah persoalan yg jauh lebih serius daripada menghina dirinya sendiri, atau siapa pun. Jangankan sekedar melarang keberadaan sebuah aliran, bahkan jihad qital pun pantas utk dikobarkan terhadap pihak-pihak yang menghina Rasulullah saw. Banyak yg mengira Ahmadiyah tidak menghina Rasulullah saw., namun pada dasarnya keberadaan Ahmadiyah itu pun sudah merupakan pendustaan terhadap Rasulullah saw., karena Beliau menegaskan bahwa tak ada Nabi atau Rasul sesudahnya, sedangkan Ghulam Ahmad al-kadzdzab mengaku sebagai Nabi. Ini sama saja dengan menyebut Rasulullah saw. sebagai pembohong. Dengan demikian, saya justru heran jika Mustofa Bisri yang sudah beroleh gelar 'Gus' kok malah tidak merasa tersinggung hatinya dengan keberadaan Ahmadiyah. 3. Mustofa Bisri melakukan kesalahan besar dengan menyinggung- nyinggung soal mayoritas-minoritas dalam tulisannya ini. Pertentangan antara umat Islam dengan Ahmadiyah ini sudah pasti akan terjadi, baik jika kita adalah minoritas maupun mayoritas. Umat Islam bukan pengecut yang hanya berani menentang Ahmadiyah jika jumlahnya mayoritas. Mayoritas atau minoritas, orang bodoh pun pasti paham bahwa keberadaan Ahmadiyah adalah penghinaan bagi Rasulullah saw. wassalaamu'alaikum wr. wb. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MGR <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=337871 > > Rabu, 23 Apr 2008, > Yang Sesat dan Yang Ngamuk > > Oleh A. Mustofa Bisri > > Karena melihat sepotong, tidak sejak awal, saya mengira massa yang ditayangkan TV itu adalah orang-orang yang sedang kesurupan masal. Soalnya, mereka seperti kalap. Ternyata, menurut istri saya yang menonton tayangan berita sejak awal, mereka itu adalah orang-orang yang ngamuk terhadap kelompok Ahmadiyah yang dinyatakan sesat oleh MUI. > > Saya sendiri tidak mengerti kenapa orang -yang dinyatakan- sesat harus diamuk seperti itu? Ibaratnya, ada orang Semarang bertujuan ke Jakarta, tapi ternyata tersesat ke Surabaya, masak kita -yang tahu bahwa orang itu sesat- menempelenginya. Aneh dan lucu. > > Konon orang-orang yang ngamuk itu adalah orang-orang Indonesia yang beragama Islam. Artinya, orang-orang yang berketuhanan Allah Yang Mahaesa dan berkemanusiaan adil dan beradab. Kita lihat imam-imam mereka yang beragitasi dengan garang di layar kaca itu kebanyakan mengenakan busana Kanjeng Nabi Muhammad SAW. > > Kalau benar mereka orang-orang Islam pengikut Nabi Muhammad SAW, mengapa mereka tampil begitu sangar, mirip preman? Seolah-olah mereka tidak mengenal pemimpin agung mereka, Rasulullah SAW. > > Kalau massa yang hanya makmum, itu masih bisa dimengerti. Mereka hanyalah mengikuti telunjuk imam-imam mereka. Tapi, masak imam-imam - yang mengaku pembela Islam itu- tidak mengerti misi dan ciri Islam yang rahmatan lil 'aalamiin, tidak hanya rahmatan lithaaifah makhshuushah (golongan sendiri). Masak mereka tidak tahu bahwa pemimpin agung Islam, Rasulullah SAW, adalah pemimpin yang akhlaknya paling mulia dan diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manusia. > > Masak mereka tidak pernah membaca, misalnya ayat "Ya ayyuhalladziina aamanuu kuunuu qawwamiina lillah syuhadaa-a bilqisthi al-aayah" (Q. 5: 8). Artinya, wahai orang-orang yang beriman jadilah kamu penegak-penegak kebenaran karena Allah dan saksi-saksi yang adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum menyeret kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah; adil itu lebih dekat kepada takwa. Takwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan. > > Apakah mereka tidak pernah membaca kelembutan dan kelapangdadaan Nabi Muhammad SAW atau membaca firman Allah kepada beliau, "Fabimaa rahmatin minaLlahi linta lahum walau kunta fazhzhan ghaliizhal qalbi lanfaddhuu min haulika al-aayah" (Q. 3: 159). Artinya, maka disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau berperangai lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau kasar dan berhati kejam, niscaya mereka akan lari menjauhimu " > > Tak Mengerti > > Sungguh saya tidak mengerti jalan pikiran atau apa yang merasuki pikiran mereka sehingga mereka tidak mampu bersikap tawaduk penuh pengayoman seperti dicontoh-ajarkan Rasulullah SAW di saat menang. Atau, sekadar membayangkan bagaimana seandainya mereka yang merupakan pihak minoritas (kalah) dan kelompok yang mereka hujat berlebihan itu mayoritas (menang). > > Sebagai kelompok mayoritas, mereka tampak sekali -seperti kata orang Jawa- tidak tepa salira. Apakah mereka mengira bahwa Allah senang dengan orang-orang yang tidak tepo saliro, tidak menenggang rasa? Yang jelas Allah, menurut Rasul-Nya, tidak akan merahmati mereka yang tidak berbelas kasihan kepada orang. > > Saya heran mengapa ada -atau malah tidak sedikit- orang yang sudah dianggap atau menganggap diri pemimpin bahkan pembela Islam, tapi berperilaku kasar dan pemarah. Tidak mencontoh kearifan dan kelembutan Sang Rasul, pembawa Islam itu sendiri. Mereka malah mencontoh dan menyugesti kebencian terhadap mereka yang dianggap sesat. > > Apakah mereka ingin meniadakan ayat dakwah? Ataukah, mereka memahami dakwah sebagai hanya ajakan kepada mereka yang tidak sesat saja? > > Atau? Kelihatannya kok tidak mungkin kalau mereka sengaja berniat membantu menciptakan citra Islam sebagai agama yang kejam dan ganas seperti yang diinginkan orang-orang bodoh di luar sana. Tapi > > > KH A. Mustofa Bisri, pengasuh Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang > > > --------------------------------- > Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. > > [Non-text portions of this message have been removed] >