Ya jadi sekarang baiknya bagaimana? Ahmadiyah di Padang menuai simpati rakyat dengan aksi donor darah, yg ikut banyak. Lantas bikin pernyataan bahwa ahmadiyah sejak dulu selalu hidup damai nggak pernah berontak kepada negara, nggak pernah makar, ngebom :-) Lantas pemerintah juga kemarin di Senayan bikin rame2 dalam rangka Harkitnas. Ada yg bilang selama ini indonesia sudah hampir terpengaruh/disusupi budaya Arab dan India. Maka kemarin ditampilkan tari2-an nasional dari seluruh provinsi/adat di indonesia.
Pak Wahid dengan istri barunya tampak menyimak tari2-an yg mungkin tidak islami, lha wong megal-megol. Istrinya yg baru dengan tampilan yg tidak PKS [ jilbab gaul, riasan muka medok] sekarang sering diajak-ajak ke berbagai event yg notabene bukan kegiatan partai/agama. Almarhumah istri yg dulu yg tampilannya PKS sekali, sederhana malahan banyak yg jarang tahu. Artinya, konflik2 kekerasan yg mengatasnamakan agama dicoba diredam secara tidak langsung. Karena biar gimana kekerasan apapan dalihnya yg sengsara adalah rakyat kecil juga. Lama2 FPI dan sebangsanya akan ditinggalkan akan gak dapat simpati lagi dari rakyat. Sudah sama halnya dengan preman2 pasar tukang bikin onar. T eer laalu.memalukan :-)) Salam, l.meilany ----- Original Message ----- From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, May 16, 2008 10:42 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Preman berjubah, Pemerintah dan Ahmadiyah Meidear, Kan mbak Mei bertanya knapa ribut2nya baru sekarang ? Ya jawabannya itu, menurut saya. Kalo pemerintahan sekarang ini represif juga kaya orba, pasti gak ribut. Soalnya gerakan semacam Ahmadiyah or FPI gak bakal bisa bergerak banyak, meski gak mati. Cuma dibuat pingsan ama Orba...;-) dengan segala UU donk tentunya. Ini konteksnya dalam pemerintahan lho, mbak dan Ahmadiyah dan yang lainnya dianggap sebagai suatu gerakan, bukan sebagai 'keyakinan/agama'. Istilah kasarnya nih kata sang jendral,"yang buat keributan di negara gw, gw amputasi duluan!". wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Linadear, > > Hal2 yg menyangkut rasa, seperti agama, keyakinan, hobi, selera jika di perlakukan seperti kriminal, di bikinkan UU > untuk dilarang jelas gak akan mempan. > Seperti halnya Al Arqam, dilarang, ya tetap saja ada. Diuber-uber sepanjang waktu oleh polis diaraja malaysia. Sampai sekarang tetap eksis. > Gak akan ada yg bisa mematikan keyakinan : mau itu keyakinan dianggap sesat atau apapun. > Allah sendiri mengatakan orang jadi sesat, dapat hidayah kan DIA yg menentukan. > Yg seharusnya adalah gimana para ortu memberi pendidikan agama. > > Yg dilarang, yg didemo itu mustinya yg 'jelas2' bikin penderitaan bagi orang lain. > Korupsi, misalnya, atau larangan merokok di tempat umum. > Sudah ada undang2nya, jelas gitu akibatnya, bikin sengsara orang lain tapi kan tetap saja eksis. > Korupsi kata KPK itu sudah jadi tradisi, merokok ditempat umum apalagi. > > Tempo hari FPI merangsek kantor redaksi playboy, gedung kantor di rusak. Gedung itu punya sapa? > Itu kan artinya FPI melakukan tindak kriminal merusak hartabenda orang lain yg gak tau apa-apa. > Playboy disidang, tapi kan majalahnya tetap saja beredar, tetap seronok, hot..... > Jadi ngapain dulu2 itu buang2 tenaga untuk sesuatu yg percuma. > [ Justru yg beredar itu gosip, FPI di kasih upeti satu em supaya tutup mata] > > salam, > l.meilany > > > > ----- Original Message ----- > From: Lina Dahlan > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Monday, May 12, 2008 3:13 PM > Subject: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Preman berjubah, Pemerintah dan Ahmadiyah > > > Dear Mbak Mei, > > Mengapa baru sekarang? > > Karena sekarang lagi demokrasi kebablasan. Ato kita2 baru melek > demokrasi. Kan dulu emang jamannya Orba yang represif, jadi > Ahmadiyah gak bisa bergerak banyak. Juga semacam FPI dulu gak boleh > idup. > > Kalo soal pelarangan di Indonesia kan emang dari dulu Ahmadiyah udah > di larang. > > Jadi, kenapa ribut sekarang karena pemerintahnya (aparat hukumnya) > sekarang gak bisa bertindak tegas (bisa juga dibilang gak represif) > > wassalam, > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <wpamungk@> > wrote: > > > > Nimbrung : > > > > 1. Dulu waktu zaman Orba yg represif, bahkan sebenernya fatwa2 yg > melarang ini dan itu banyak. > > Kaitannya juga bukan melulu agama tapi menyangkut politik, demi > stabilitas. > > Agama sampai buku, hiburan juga ketat diawasi. > > Penetapan solat Ied, penetapan puasa ramadhan pertama otoritas > penuh MUI/Depag. Yg beda di 'koramilkan' karena dianggap > > menggangu stabilitas. > > Kotbah jum'at yg harus di teliti, penetapan kotib Ied, solat > Jum'at semuanya diatur. > > > > Bukan sekedar sesat, kan Ahamdiyah di indonesia sudah eksis sejak > puluhan tahun lalu, knapa ribut2nya baru sekarang??????? > > > > > > > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]