Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi hal2 
begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB itu 
kebanyakan pere dan anak.

Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
jadi korban ada gak pere dan anak?

Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
ikut demo masak aja. 

wassalam, 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Eko Bambang Subiantoro" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pernyataan Sikap
> Koalisi Perempuan Indonesia
> Untuk Keadilan dan Demokrasi
> 
> "Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan"
> 
> Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
Pasalnya,
> sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
Kebangsaan untuk
> Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
mempersiapkan acara
> Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
Pancasila,
> tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
sekelompok
> massa dari FPI (Front "Pembela" Islam).
> 
> Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa AKKBB—
yang saat
> itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
sambil
> meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" yang bagi umat Islam sangat 
disakralkan.
> Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng aling-
aling.
> 
> Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat belas) 
orang
> terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
massa
> perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
terluka adalah
> pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
Majalengka karena
> berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
yang
> membawa bambu runcing dan botol minuman.
> 
> Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
mengawal
> kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, maka 
Koalisi
> Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan ini
> menyatakan sikap dan menuntut:
> 1.      Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
> 2.      Mendesak pihak Kepolisian  untuk menangkap dan mengadili 
para pelaku
> kekerasan sampai tuntas.
> 3.      Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
menghentikan
> kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
menyelesaikan
> perselisihan.
> 
> 
> Jakarta, 1 Juni 2008
> 
> 
> 
> 
> Masruchah
> Sekretaris Jenderal
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke