Wah Arcon ini gimana seh? Buat dong demo masak yang melibatkan semua 
wanita dan anak ahmadiyah, Muhammadiyah, NU, FPI, HTI, PKS...trus 
and terus. Ato buat demo karnaval. Lebih cengli.

Jadi para pimpro di AKKBB kek, FPI kek, HTI kek, PKS kek..jangan 
melibatkan pere and anak deh. 

Liat masalahnya dunk. Masalah publik yg gimana dunk! Jangan pukul 
rata dunk. Emangnya ini dimana bung! Emangnya ini negara sudah 
menjadi negara maju? Ini negara masih penuh provokator (ato playing 
roler?? ato rolling player??) dan mudah di provokasi. Jadi, belon 
pantes nurunin anak and pere. Sadar dirilah dikit. Kecuali lagi kalo 
rata2 perenya udah kaya Xena, the princess warior. Gitu loh! 

Eh sorry ya. Itu salah satu profesi or jabatan sampeyan di milis ini 
ya? Pantes. Nyari salah orang mulu.

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> 1. Keterlibatan wanita dalam masalah publik. Demo masak? Lina ini 
gimana sih ;)
> 
> 2. Jurnal perempuan bikin acara berjudul sekitar selamatkan wanita 
dan anak anak ahmadiyah dari aksi kekerasan.  Mungkin masih senada 
dgn aktivitas ini.
> 
> Lagian demo fpi, hti, pks juga sering ada ceweknya juga.  Kalau 
anak anak sih jangan dilibatkan deh.
> 
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
> -----Original Message-----
> From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> Date: Mon, 02 Jun 2008 05:03:33 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Subject: [wanita-muslimah] Re: [SIARAN PERS] Koalisi Perempuan 
Indonesia Mengutuk Cara-Cara Kekerasan Front Pembela Islam
> 
> 
> Pertama-tama saya mikir nama Koalisi Perempuan ini kok ngurusi 
hal2 
> begini juga ya. Eh ternyata setelah saya baca karena massa AKKBB 
itu 
> kebanyakan pere dan anak.
> 
> Kedua-dua,...:-), jadi mikir juga ngapain juga AKKBB banyak 
> menurunkan pere dan anak seh? Kurang ya laki2 dewasanya ? TRus yg 
> jadi korban ada gak pere dan anak?
> 
> Aduuh, dah tau ini rada rawan masalahnya. Kalo pere dan anak suruh 
> ikut demo masak aja. 
> 
> wassalam, 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Eko Bambang Subiantoro" 
> <kinyur@> wrote:
> >
> > Pernyataan Sikap
> > Koalisi Perempuan Indonesia
> > Untuk Keadilan dan Demokrasi
> > 
> > "Mengutuk Cara-cara dan Pelaku Kekerasan"
> > 
> > Minggu 1 Juni 2008, merupakan hari kelabu bagi bangsa Indonesia. 
> Pasalnya,
> > sebanyak 500-an orang massa yang tergabung dalam Aliansi 
> Kebangsaan untuk
> > Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah 
> mempersiapkan acara
> > Apel Akbar di lapangan Monas dalam rangka memperingati kelahiran 
> Pancasila,
> > tiba-tiba dikejutkan dengan serangan membabi-buta yang dilakukan 
> sekelompok
> > massa dari FPI (Front "Pembela" Islam).
> > 
> > Seperti yang sudah sering terjadi, massa FPI menyerang massa 
AKKBB—
> yang saat
> > itu lebih banyak perempuan dan anak—dengan cara-cara kekerasan 
> sambil
> > meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" yang bagi umat Islam sangat 
> disakralkan.
> > Ironisnya, massa FPI juga menyerang dan merusak tanpa tedeng 
aling-
> aling.
> > 
> > Setidaknya sampai pernyataan ini dibuat, sebanyak 14 (empat 
belas) 
> orang
> > terluka dan menjadi korban pengeroyokan dari masaa FPI. Selain 
> massa
> > perempuan yang trauma, di antara para korban pengeroyokan dan 
> terluka adalah
> > pimpinan Ponpes Al-Mizan, KH. Maman Imanul Haq Faqih dari 
> Majalengka karena
> > berusaha melindungi sebagian santriwatinya dari amukan massa FPI 
> yang
> > membawa bambu runcing dan botol minuman.
> > 
> > Dari rasa solidaritas dan komitmen untuk tetap konsisten dalam 
> mengawal
> > kedamaian, anti kekerasan  dan menegakkan supremasi hukum, maka 
> Koalisi
> > Perempuan Indonesia sebagai organisasi massa dan gerakan dengan 
ini
> > menyatakan sikap dan menuntut:
> > 1.      Mengutuk cara-cara dan pelaku kekerasan atas nama apapun
> > 2.      Mendesak pihak Kepolisian  untuk menangkap dan mengadili 
> para pelaku
> > kekerasan sampai tuntas.
> > 3.      Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk 
> menghentikan
> > kekerasan dan lebih mengedepankan perdebatan yang sehat dalam 
> menyelesaikan
> > perselisihan.
> > 
> > 
> > Jakarta, 1 Juni 2008
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Masruchah
> > Sekretaris Jenderal
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke