Memangnya nggak pada kerja?
Memangnya kalo hari Jum'at pulangnya jam 12-an jelang solat Jum'at?
Di kantor mana itu?

Enak pisan kalo kerja hari jum'at sudah bisa pulang cepat.
Pantesan Indonesia merugi terus
;-))

Setahu saya, kalo di Tngerang yg katanya menerapkan syariah, kalo hari jum'at
waktu istirahat ditambah setengah jam; pulangnya sih seperti biasa jam 4.
Kalo Sabtu seperti kantor pos kantor PLN juga buka cuma hanya sampai jam 12.

Salam, 
l.meilany


  ----- Original Message ----- 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Sunday, June 29, 2008 11:52 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hati-hati adu domba (kata Bang Haji Rhoma 
Irama) - Was: Sejarah Penghianatan para founding fathers terhadap umat Islam



  Makanya perginya pas siang. Jadi langsung ready buat kopdaran. Dan gak prefer 
banget buat kopdaran malam, kecuali siap nyangkut di jalan smp malam 




  Sent from my BlackBerry? wireless device from XL GPRS network 

  -----Original Message----- 
  From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 

  Date: Sun, 29 Jun 2008 11:25:10 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> 
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hati-hati adu domba (kata Bang Haji Rhoma 
Irama) - Was: Sejarah Penghianatan para founding fathers terhadap umat Islam 


  Di jabodetabek itu kalo bisa jangan pergi2 hari Senin malam atawa Jum'at 
sore/malam 
  Muacet pol. 

  Wassalam, 
  l.meilany 

  ----- Original Message ----- 
  From: Ari Condro 
  To: Milis wm 
  Sent: Friday, June 27, 2008 3:01 PM 
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hati-hati adu domba (kata Bang Haji Rhoma 
Irama) - Was: Sejarah Penghianatan para founding fathers terhadap umat Islam 



  Inget domba, inget sate casmadi yah :)). Sayang pas minggu kemarin ke jkt, 
baru freenya pas sabtu. Rabu, kamis, jumat penuh meeting yg hectic banget. 

  Minggu ini mau ke bandung, trus dari jum'at siang tgl 4 udah di jkt lagi sih. 
Jum'at kopdaran ? 




  Sent from my BlackBerry? wireless device from XL GPRS network 

  -----Original Message----- 
  From: IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> 

  Date: Fri, 27 Jun 2008 15:01:53 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> 
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hati-hati adu domba (kata Bang Haji Rhoma 
Irama) - Was: Sejarah Penghianatan para founding fathers terhadap umat Islam 


  Et dah.. iya nih dah lama gak nonton lenong bocah.. hehehe.. 
  oki lukman sekarang dah geda.. gede banget.. bukan gede biasa lagi.. 
  si nouval gak kedengeran kabarnye.. 

  Ya, pokoknye domba itu yang doyan diadu-adu.. atau jangan" yang ribut" 
  ntu sendiri tukang ngadu dombanye? hiks.. 

  Wassalam, 

  Irwan.K 

  2008/6/27 Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]>: 

  > Alamak! Masih rame ngomongin lenong FPI VS AKKBB ye? Ah iya deh akyu 
  > jadi penonton aja...Dah lama gak nonoton lenong soale...:-)) 
  > 
  > Nyang dombanye sape, bung Irwan? Daripade nonton adu domba beginian. 
  > Mending siapin energi buat nonton adu dombanye Jerman ama Spanyol. 
  > Akyu teteb setia dari awal sampe nanti dengan Ballack! 
  > Kalo cuman sate di deket Cyber doang mah, boleh juga taroan! 
  > 
  > wassalam, 
  > 
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, 
  > IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
  > > 
  > > Sudah.. sudah.. jangan kelahi.. antara pendukung FPI & AKKBB.. 
  > lihat tuh.. 
  > > kabarnya ada/banyak(?) dalang.. yang mengadu domba ente" kabeh.. :-| 
  > > 
  > > Masih pada mau 'perang' soal topik 1 Juni 2008 & Ahmadiyah? :-P 
  > > CMIIW.. 
  > > 
  > > Wassalam, 
  > > 
  > > Irwan.K 
  > > 
  > > ---------- Forwarded message ---------- 
  > > From: Domu Damians Ambarita <[EMAIL PROTECTED]> 
  > > Date: 2008/6/25 
  > > Subject: Re: [mediacare] Sejarah Penghianatan para founding fathers 
  > terhadap 
  > > umat Islam 
  > > 
  > > Hahahah........ teruslah membual dan menggiring opini publik, solah- 
  > olah 
  > > data anda runut dan sistemik, sepertinya meyakinkan dan dapat 
  > dipercaya. 
  > > Tapi saya sangat ragu, sekali lagi sangat ragu, ini adalah bagian 
  > propaganda 
  > > untuk satu kelompok/kepentingan (bukan untuk agama), tetapi politik 
  > > segelintir orang. 
  > > 
  > > 
  > > Banyak kerusuhan, anarkisme atau pemberontakan di negeri ini 
  > didalangi atau 
  > > operatornya adalah militer 
  > > 
  > > - 1948, perisitwa Madiun 
  > > Oleh rezim Soeharto dikaitkan dengan PKI), adalah konflik personal 
  > berlatar 
  > > belakang militer. Bermula dari aktivitas Kelompok Diskusi Patuk yang 
  > > diprakarsai Dayno, yang tinggal di Patuk, Yogyakarta. Dari kalangan 
  > ada DN 
  > > Aidit, Syam Kamaruzzaman, kemudian dari kalangan militer antara 
  > lain Kolonel 
  > > Joko Suyono, Letkol Sudiarto (Komandan Brigade III, Divisi III), 
  > Letkol 
  > > Soeharto (Komandan Brigade X, Divisi III. Kemudian juga menjadi 
  > Komandan 
  > > Wehrkreis III, dan menjadi Presiden RI), Letkol Dahlan, Kapten 
  > Suparjo, 
  > > Kapten Abdul Latief dan Kapten Untung Samsuri. 
  > > 
  > > - 1958 PRRI/Permesta. 
  > > Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia]] (PRRI) 
  > diproklamasikan 
  > > Letkol Achmad Husein (Ketua Dewan Perjuangan) 15 Februari 1958 di 
  > Sumatera 
  > > Barat, dan Perjuangan Semesta (Permesta) di Sulawesi Utara oleh 
  > Letkol 
  > > Ventje Sumual yang semula menjabat KSAD PRRI/Permesta. 
  > > 
  > > 
  > > - 1965, PKI. 
  > > Militer dan rezim Soeharto menuding PKI menculik dan membunuh tujuh 
  > > jenderal, yang belakangan 'dihargai' sebagai pahlawan revolusi. 
  > Sebelumnya 
  > > ada pengondisian KAMI, KAPPI dan elemen rakyak berunjuk rasa, 
  > membawa 
  > > aspirasi Tritura. Pincaknya, terlibat tiga orang Jendral, yaitu 
  > Letjen (yang 
  > > baru naik pangkatnya) Soeharto, Brigjen Amir Machmud dan Brigjen M 
  > Yusuf, 
  > > yang mengkudeta Bung Karno. Soeharto yang ambisius menghalalkan 
  > segala cara. 
  > > 
  > > - 15 Januari 1974, Malari 
  > > Ada konflik kepentingan dan perebutan kekuasaan antara Panglima 
  > Kopkamtib 
  > > Jenderal Soemitro, Kepala Bakin Soetopo Juwono yang digantikan Yoga 
  > Sugama, 
  > > dan Jenderal Ali Moertopo. Disertai aksi-aksi mahasiswa turun ke 
  > jalan 
  > > 
  > > - Reformasi, Mei 1998 
  > > Puluhan ribu massa mengepung gedung DPR/MPR. Setelah seminggu lebih 
  > kumpulan 
  > > massa makin menguat, akhirnya si Hari-hari Omong Kosong selaku 
  > Ketua MPR 
  > > yang sebelumnya herder selaku Menpen "menurut Petunjuk Bapak 
  > Presiden", 
  > > meminta presiden munudr. Sebelum jatuh korban di pihak mahasiswa. 
  > Dua 
  > > kelompok jenderal pun diduga berseteru, kelompok Wiranto dan 
  > Prabowo S. 
  > > 
  > > - 24-25 Mei 2008 
  > > Ketika presiden didemo karena menaikkan harga BBM, tanggal 24 Mei 
  > 2008, 
  > > mahasiswa Unas yang berunjuk rasa menolak kebijakan itu, akhirnya 
  > diserang 
  > > polisi. 141 mahasiwa sitangkap, sebagain dipentung, 31 di antaranya 
  > ditahan 
  > > 9 hari. 
  > > 
  > > -1 Juni 2008, bentrok Monas. Ada perang antargeng intelijen. Gus Dur 
  > > menyebut ada dua jenderal yang menyeting penyerbuan massa AKKBB, 
  > satu TNI 
  > > satu Polisi. Belakangan info bawah tanah menyebut mereka adalah 
  > > orang-orangnya SBY, yakni Yas (TNI) dan Abp (Polisi). Yas Korlap 
  > gengnya 
  > > intelnya SBY, kontra dengan tiga kelompok jenderal berbeda, yang 
  > satu sama 
  > > lain punya agenda sendiri-sendiri yakni Wiranto dengan Hanura dan 
  > pro 
  > > Cendana, Prabowo dengan Gerindra (juga masih ada kepentingan bisnis 
  > kelompok 
  > > Cendana), dan Hendroproyono (kepentingan melindungi diri dari kasus 
  > Munir). 
  > > 
  > > Siapa pun tahu, kalau keberadaan FPI, RBR, kasus-kasus kerusuhan 
  > antaretnis 
  > > dan antarumat agama di berbagai daerah adalah setingan orang- 
  > orang 'elite' 
  > > dari Jakarta. Keji memang. 
  > > 
  > > Buruk atau baiknya republik ini, kacau atau amannya republik ini, 
  > kata 
  > > kuncinya adalah militer. So, dari sekarang, jangan percaya lagi 
  > TNI, dan 
  > > jangan bawa ke panggung politik, suruh saja ngurusi barak, dan 
  > jangan 
  > > ditambah lagi jumlahnya dan anggarannya. 
  > > 
  > > Para pemimpin Parpol, jangan beri lagi ruang kepada para TNI-polisi 
  > calon 
  > > Gubernur-Bupati. Tempatnya TNI-polisi lebih rendah dari institusi 
  > sipil, dan 
  > > tidak memiliki kekuasaan suerbody. 
  > 


  [Non-text portions of this message have been removed] 



  [Non-text portions of this message have been removed] 





  [Non-text portions of this message have been removed] 



  [Non-text portions of this message have been removed]



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke