Asslkm.... Numpang nongol lagi ahh.. bru biz trip..
 
Sore2 dapet berita.. tetang salah satu Partai & Pemimpin yg ga patut di 
contoh...
Kok malah pada beranetm mulu yaaa.. Gimana mau menyelesaikan masalah bangsa... 
Rumah tangganya aja amburadul gitu,, rebutan kekuasaan. Dedengkotnya aja 
hobynya berantem dan ngerasa paling bener terus...  Nasib... nasib.. jadi 
prihatin.. Moga aja pada lekas sembuh yaa.. amin.
 
Dan masih banyak lagi kebobrokan partai2 di Indons, mdh2an cepet pada bener...
 
 
 
http://www.detiknews.com/read/2008/07/11/161855/970695/10/rebutan-amplop-dengan-cak-imin-yenny-ngaku-masih-terlalu-sopan
 
Jakarta - Disaksikan puluhan pasangan mata, Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar 
berebutan amplop berisi nomor urut kampanye PKB di KPU pada 9 Juli 2008. Kata 
Yenny, apa yang dilakukannya itu masih terlalu sopan.

"Saya terlalu sopan saat di KPU," kata dia saat menjawab pertanyaan wartawan di 
kantor DPP PKB Kalibata, Jakarta, Jumat (11/7/2008).

Yenny juga menyayangkan sikap KPU yang diam saja melihat kejadian tersebut. 
"Harusnya amplop itu jangan dipegang oleh Cak Imin, harusnya oleh KPU saja," 
ujarnya.

Apakah menyesal berlaku seperti anak-anak?

"Itu hal wajar, gebrakan dari yang muda-muda," jawabnya ringan.

Tindakan Yenny-Cak Imin itu dinilai pengamat politik sebagai kelakukan 
'anak-anak'. Kisah lucu itu berawal karena Yenny terlihat tidak senang ketika 
mengetahui KPU ikut mengundang Muhaimin Iskandar. Dia kemudian melobi Ketua KPU 
Abdul Hafidz Anshary agar yang duduk di kursi PKB adalah Ketua Umum PKB Gus 
Dur, Ali Masykur Musa. Namun lobi itu tidak berhasil. Yenny dengan terpaksa 
duduk di belakang Muhaimin Iskandar. 

Ketika giliran PKB mengambil amplop berisi nomor urut, Yenny dan Cak Imin 
masing-masing mengambil satu amplop. Yenny yang ditegur oleh Ketua KPU untuk 
mengembalikan amplop, langsung merobeknya. Dia pun mendapat teguran.

Akhirnya Ketua KPU meminta keduanya mengambil ulang amplop secara bersamaan.. 
Keduanya pun memperlihatkan amplop berisi nomor urut PKB ke pengurus parpol 
lain yang hadir. Setelah itu, Cak Imin langsung membawa amplop itu sendiri....





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke