Refleksi: Bagaimana kalau sistem politik ekonomi dan sosial negera yang mencekik kehidupan masyarakat menakibatkan kemungkinan keluraga dari lingkaran kemiskinan? Bagi para koruptor tentu mudah saja keluarga disejahterakan, tetapi masyarakat apakah sejahtera?
Riau Pos Sabtu, 26 Juli 2008 Kesejahteraan Masyarakat Dimulai dari Keluarga Hj Evi Mairoza Herman, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Keluarga sangat penting dalam tatanan kehidupan. Keluarga yang baik, bahagia dan sejahtera lahir dan batin akan melahirkan kehidupan bermasyarakat yang aman dan tenteram serta bergairah. Membentuk keluarga yang bahagia, tentram dan sakinah bukan persoalan mudah. Bukan dari keadaan ekonomi yang menjerat saja, tapi sebagian ada pula disebabkan karena pola pikir dan kebiasaan hidup yang selalu pesimis. Inilah tantangan yang dihadapi Hj Evi Mairoza Herman, istri dari Wali Kota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM, dalam menjalankan tugas sebagai istri, Ketua Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekanbaru dengan banyak kegiatan yang digelutinya untuk keluarga-keluarga di Pekanbaru. Bagaimana ia berkiprah memperjuangkan keluarga Pekanbaru sehingga dianugerahi penghargaan Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI Dr Susilo Bambang Yudoyono pada kegiatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) XV di Provinsi Jambi, 29 Juni lalu? Hj Evi Mairoza Herman menuturkan perjuangannya tersebut kepada wartawan Riau Pos Muhammad Hapiz. Berikut petikan wawancaranya: Selamat Anda telah memperoleh penghargaan Satya Lencana Wira Karya. Bisa dijelaskan terkait apa penghargaan yang Anda terima ini? Terima kasih sebelumnya. Penghargaan ini tidak terlepas dari peran seluruh Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru, kader-kader Posyandu, Satker terkait di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang selalu menyokong kegiatan ini. Kita berharap pemerintah dan masyarakat luas mendukung program ini agar terwujud keinginan yang hendak dicapai. Saya sampaikan terima kasih atas hal itu. Penghargaan yang saya terima tersebut karena dianggap telah berhasil menjalankan dan mengembangkan program Keluarga Berencana (KB) di tengah-tengah masyarakat Kota Pekanbaru. Ini upaya terus-menerus dan tidak bisa berhenti sampai di sini. Upaya terus-menerus tersebut bentuknya seperti apa? Tim Penggerak PKK dan kader-kader Posyandu terus-menerus menyosialisasikan dengan dibantu Puskesmas setempat untuk menyampaikan kepada masyarakat luas, bahwa mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera dapat dicapai salah satunya dengan cara ber-KB. Dengan ber-KB, berarti memberikan kesempatan untuk mengatur ekonomi secara lebih baik, termasuk memberikan kesempatan kepada sang ibu untuk menjaga kesehatan dirinya dan kesempatan membesarkan anak yang ada secara maksimal dan optimal. Dan ini perlu upaya yang lebih lama dan serius. Terkadang yang dihadapi adalah pola kebiasaan masyarakat yang mengabaikan hal-hal seperti ber-KB ini. KB ini tujuannya untuk jangka panjang, baik dipandang secara kesehatan, kesejahteraan dan pembangunan manusia yang lebih baik. Juga untuk pembinaan keluarga yang sakinah, mawadah, warrahmah. Apa alasannya pembinaan keluarga dinilai penting? Karena, kebahagiaan hidup dan kesejahteraan lahir dan batin kuncinya ada pada keluarga. Dampak lebih besarnya, keluarga yang bahagia dan sejahtera akan terwujud tatanan kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih baik, akan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik pula. Pembinaan kehidupan dimulai dari keluarga, terutama anak-anak. Baru kemudian kehidupan di lingkungan sekitarnya dan kehidupan sekolah bagi anak-anak, dunia kerja bagi orang tua dan hidup berbangsa dan bernegara. Ini semua saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, peran apa yang dimainkan TP PKK Pekanbaru? TP PKK Kota Pekanbaru juga memfasilitasi antara kalangan mampu dengan masyarakat miskin untuk saling berbagi yang tujuannya untuk peningkatan taraf ekonomi yang lebih baik. Program ini kita namakan Gerakan Cinta Keluarga Miskin (Gentakin) yang sudah dimulai sejak 2007 lalu dan pada 2008 ini dimulai kembali. Pada 2007 lalu, sudah difasilitasi pemberian bantuan kepada masyarakat tidak mampu dengan total lebih dari 1.000 keluarga miskin dan donatur lebih dari 1.300 orang. Tahun 2008 ini, kita targetkan untuk dibantu sebanyak 6.000 rumah tangga miskin. Bentuk jalannya programnya seperti apa? PKK dengan dibantu Pemko Pekanbaru hanya sebagai fasilitator saja dan kita tidak memegang uangnya. Masyarakat kalangan mampu digugah untuk membantu kalangan miskin yang masih bertetanggaan. Artinya, tetangga mampu membantu tetangga yang tidak mampu, lalu difasilitasi oleh PKK dan Pemko untuk menyampaikan langsung bantuannya. Yang melakukan evaluasi juga donatur itu sendiri karena ia bisa menyaksikan langsung yang dibantunya tadi karena rumahnya tidak terlalu jauh. Satu donatur membantu Rp500 ribu, setengah untuk peralatan usaha dan setengah lagi modal usaha. Program Gentakin ini seperti yang Anda katakan sudah berjalan sejak 2007 lalu, bagaimana hasil evaluasinya? Melakukan evaluasi dan pengawasan sebenarnya adalah donatur itu sendiri. Tapi kita tetap memantau perkembangannya. Dari yang sudah berjalan, hampir separuh bermanfaat bagi yang menerima bantuan, minimal tergugah kesadaran untuk merubah pola hidup dan pola pikir untuk lebih maju lagi. Bahkan sudah ada yang berhasil mengembangkan usahanya menjadi lebih baik. Dan Pemko sudah komit untuk memberi penghargaan kepada yang berhasil ini berbentuk uang. Satu kecamatan untuk satu warga miskin yang dibantu dan berhasil. Menggugah kesadaran, bisa Anda jelaskan lagi seperti apa? Kita perhatikan, terkadang ada sebagian masyarakat miskin yang tidak mampu keluar dari kemiskinannya karena pola pikir tadi. Ia menganggap bahwa hidupnya akan terus seperti itu sehingga ia tidak gigih dalam berusaha. Ini juga satu tantangan bagaimana merubah pola pikir tadi. Keluar dari kemiskinan berarti mengubah pola pikir dulu dengan berusaha terus-menerus dan mencoba berbagai hal. Awalnya seperti apa Gentakin ini? Dulu saya memang sudah mempunyai kebiasaan untuk menyisihkan sedikit rejeki untuk orang-orang yang tidak mampu. Terutama yang berada dekat dengan tempat tinggal. Masyarakat yang tidak mampu terutama yang berada di sekitar tempat tinggal juga harus diperhatikan. Dengan menjaga silaturahmi dengan para tetangga akan membuat mereka merasa diperhatikan dan dipedulikan serta menjaga hubungan baik. Dengan hanya menanyakan bagaimana kabar mereka, anak-anak mereka, sudah menjadi suatu penyemangat bagi mereka. Dengan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin, apalagi usahanya berkembang sehingga menopang kehidupan ekonomi keluarga, pasti pahalanya juga akan mengalir kepada kita. Kita berharap dengan program ini akan mampu mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Pekanbaru. Apa bisa disamakan dengan program pengentasan kemiskinan Pemko Pekanbaru? Tujuan akhirnya bisa dikatakan seperti itu. Tapi Gentakin ditujukan untuk menggugah rasa kebersamaan dan saling bantu-membantu antara satu masyarakat dengan masyarakat lain. Jika ini terjalin terus-menerus, selain semangat kebersamaan akan terpupuk, kemiskinan kota akan berkurang dan pengangguran juga akan berkurang. Apa ini ada kaitannya dengan keluarga tadi? Jelas. Gentakin ini diharapkan bisa memperbaiki pola hidup masyarakat yang lebih baik, terutama lingkungan terkecil yaitu keluarga. Keluarga yang telah dibantu diharapkan mampu meningkatkan perekonomiannya. Perekonomian yang lebih baik akan tercipta keluarga yang lebih berkualitas. Tujuannya ya itu tadi, tercapai masyarakat yang sejahteran lahir dan batin. Kita berharap, baik pengembangan program KB dan Gentakin ini bisa disokong lebih oleh pemerintah dan masyarakat Pekanbaru secara luas. Kita juga coba perhatikan kader-kader Posyandu dan tenaga penyuluh KB untuk diberikan insentif tambahan. Ini tujuannya untuk menambah daya pacu semangat untuk pencapaian program lebih maksimal. Upaya selanjutnya? Upaya itu terus-menerus dan memacu semangat kader, penyuluh dan instansi lainnya. Mudah-mudahan dengan upaya kita ini, keinginan bersama untuk menekan angka kemiskinan bisa dicapai. Kemiskinan itu berpangkal dari keluarga dan harus dari keluarga pula untuk mengatasinya. Kita akan terus berupaya dengan semangat, bahwa kaum ibu harus mulai memperhatikan keluarga dengan perannya dan juga memperhatikan kesehatan diri dan anak-anak. Keluarga sehat, maka kehidupan juga akan bahagia. Keluarga sejahtera, berarti kehidupan masa depan terbentang lebih baik. Kita hanya memberikan jalan, memberikan pemahaman, dan memberikan jalan, selanjutnya keluarga itu sendirilah yang mesti melakukannya.(fia) [Non-text portions of this message have been removed]