Bagaimana dengan insiden ini? Siapa melecehkan siapa?

Saya dan teman sedang meninjau pelaksanaan suatu pekerjaan di suatu 
pesantren di Aceh Besar.  Ini pesantren istimewa karena 
perpustakaannya menyimpan khasanah kitab2 berharga Ar-Raniri, Hamzah 
Fansuri dsb.  Saya merasa sangat excited.

Di depan pagar ada papan pengumuman yang saya foto karena bagi saya 
unik.  Bunyinya kira-kira gini, muslimah dan kafirah dilarang masuk 
ke dalam komplek pesantren kalau tidak memakai sarong.  Apabila 
sarong tidak ada maka panitia menyediakannya.

Langsung saya berfoto di depan papan itu, kataku ke kolega, eh aku 
jadi kafirah sajalah. BTW, saya biasanya bawa kerudung, tapi kali ini 
lupa.

Kemudian dua pemuda dengan muka garang menegur saya dengan ekspressi 
wajah amat tidak ramah: ibu harus pake sarong kalau mau masuk.

"Oh, mohon maaf pak, apa boleh saya dipinjamin sarong?" sambil 
menunjuk ke papan pengumuman.

Tanpa menjawab permintaan saya, mereka terus meradang dengan muka 
tambah galak: "Kenapa nggak pake jilbab? Muslim apa bukan?"

Saya minta maaf lagi:"Mohon maaf pak, saya kebetulan ngga bawa 
kerudung, boleh dipinjamin pak? mungkin dua sarong bisa cukup".   
Saya bilang begitu, karena sempet kuliat anak2 perempuan yang lewat 
disarongin atas bawah dengan dua sarong.

Dua pemuda galak ini tambah galak: perempuan muslim mesti pake 
jilbab, kenapa ibu nggak pake jilbab?

Meliat gelagat nggak beres, kedua kolega perempuan saya yang pake 
jilbab, berbisik, sebaiknya ibu tinggal di mobil saja.  Yang satu 
lagi ketakutan, karena merasa saya mau disakitin secara fisik.

Sekali lagi saya minta maaf kepada pemuda galak2 itu dan menjelaskan 
sebentar lagi akan pergi.  Lalu kami menyelesaikan pekerjaan 
pengawasan, ambil foto dll, lalu pergi.

Melewati dua pemuda yang masih mlotot itu, saya tersenyum melambai:  
Pak rumoh Aceh itu bagus loh.  Kami permisi pulang dulu ya pak. 
Assalamualaikum..

Eh, mereka makin mlotot tanpa menjawab salam.

Saya tambah tersenyum (maksutnya 'melecehin....:-): Assalamualaikum, 
loh bapak katanya muslim kok nggak menjawab...? 

Baru mereka menjawab salam sambil mukanya nggak karuan.  Nah, gitu 
dong bapak yang baik, aku suka loh rumah adatnya itu, aku foto 
ya...klikkk....

Wah tambah nano-nano saja mereka, tapi bingung mau gimana.  Masuk 
mobil, saya sempet melambai sambil tersenyum...assalamualaikum.....:-)

salam
Mia



Kirim email ke