Dasarnya jelas kok. Ada sunnah yg bermasalah. Jadi tidak semua hadits boleh dimakan mentah mentah, meskipun itu adalah petunjuk dan aturan dalam agama.
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network -----Original Message----- From: Fani Noviyani <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed, 6 Aug 2008 11:30:56 To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Subject: Bls: Bls: kuram dan bayi was Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? Alhamdullilah... Akhirnya ada juga penjelasan yg benar2 bisa diterima. Betapa agung sunah2 Rosullullah...semoga tidak ada lagi komentar2 yg nyinyir dan tidak berdasar mengenai sunah2 Rosullullah... Thx y wan... ----- Pesan Asli ---- Dari: wawan wawan <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 5 Agustus, 2008 16:38:22 Topik: Re: Bls: kuram dan bayi was Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Mengapa Pria Selingkuh? On 8/5/08, Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@ gmail.com> wrote: > > kalau dari ilmu medis, cara menguyahkan makanan sebelum disuapkan ke > bayi adalah tindakan yang tidak higienis > karena mulut orang yang menguyahkan mengandung bibit2 penyakit yang > bisa berbahaya buat bayi yang daya imunitasnya masih rendah > akibatnya bayi bisa tertular penyakit dari orang yang menguyahkan > > bayi yang baru lahir, tidak membutuhkan makanan padat, melainkan ASI > bahkan sebaiknya ASI eksklusif selama 6 bulan, tanpa makanan padat > untuk mendapatkan hasil yang optimal > kalau menurut ilmu kedokteran, pemberian makanan padat kepada bayi > yang baru lahir rada2 nggak nyambung logikanya ============ = sama2 bukan dokter, ini kutipan lainnya *Penjelasan Ilmiah* Sesungguhnya kandungan zat gula "glukosa" dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya. Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit: Bayi menolak untuk menyusui; Otot-otot melemas; Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan; Kontraksi atau kejang-kejang; Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti: Insomnia; Lemah otak; Gangguan syaraf; Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya; Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis. Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah. *Pembahasan* Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bayi yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan gula "glukosa" dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, diman air liur mengandungs ejumlah enzim khusus yangbisa mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula. Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik. Dan karena mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk "glukosa" seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bias menjauhkan sang bayi -dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala - dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Sesungguhnya disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting yang sangat, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi. Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Dan rumah sakit-rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya. Sesungguhnya hadits-hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature. Prematur adalah diantara penyakit yang sangat berbahaya, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini. Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini. *Sumber: Makalah Dr. Muhammad 'Ali Al-Bari, dalam Majalah Al-I'jaaz Al-Ilmiy No. 04. (Abm)* Dikutip dari : WWW.ALSOFWAH. OR.ID <http://www.alsofwah .or.id/> [Non-text portions of this message have been removed] ____________________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/ [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]