1. Statement: "Ulil tidak mengakui keabsolutan Allah sebagai Tuhan karena ..." 
nggak logis, nggak nyambung (alias ngawur).
"Tuhan itu bukan hanya 'Allah'-nya umat Islam" tidak berarti Allah tidak 
absolut.
"Allah" itu hanyalah salah satu nama Tuhan sejati, bahkan dalam Islam sendiri 
nama Tuhan itu banyak.
Hubungan tuhan dengan hambanya, makhluk itu sama dengan analogi ibu kandung 
yang saya buat 
Tuhannya sih ahad, esa, makhluknya yang berbilang....
(bukan analogi ngawur yang dibuat sama yg artikel). 
Anak kandungnya bisa banyak untuk ibu kandung yang sama.

2. Nah hal-hal yang anda tulis itu kan asumsi-asumsi prejudice dari anda mbak.
Sudah jelas yang buat "islam liberal" sendiri membuat definisi bahwa 
"sebetulnya bla...bla...bla..." pada artikel sebelumnya,
malah ditambah-tambahi disanggah dengan cacian... 
bukannya senang dengan kesamaan..tapi malah membuat perbedaan-perbedaan...

Jika mau bener, "Islam liberal" itu kan tinggal kita posisikan sama dengan 
"Islam Muhammadiyah", "Islam NU", 
"Islam FPI" (apa yang lain bukan pembela Islam? ) dll. sudah beres...
saya kira jika kita jujur, bukankah banyak yang nyerobot, pingin ngapling 
"Islam" seperti maunya dia,
lha yang lain disuruh keluar... bukannya yang begini ini jelas sesatnya????






  ----- Original Message ----- 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 1:32 PM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re: "Menjadi 
Muslim dengan perspektif liberal"



  Entah kenapa saya merasa ngga nyambung diskusinya kita ini mas...
  Mungkin kadar glukosa saya yang menipis ??

  1. Saya rasa yang kita diskusikan dengan analogi ibu kandung di bawah
  itu adalah sbb :

  Ulil memang sholat, zakat, puasa. Tapi Ulil tidak mengakui keabsolutan
  Allah sebagai Tuhan. Sebab menurut mas Ulil Tuhan itu bukan hanya
  Allah-nya umat Islam. Padahal di Qur'an dan hadits bertebaran keterangan
  qot'i yang menegaskan Allah itu ahad tidak boleh didua dan
  ancaman-ancaman Allah terhadap orang yang mensyarikatkan-Nya

  Dua kalimat terakhir itu saya copy paste dari artikel original.

  Saya tidak melihat analogi yang ngawur atau memnyesatkan di sini. Justru
  malah pass banget..

  Dan mas juga ternyata menggunakan analogy itu di bawah : 
  Ary : makanya perlu bertanya ke ibu kandung kalau sangsi....apa betul
  anda ibu kandung saya? jangan-jangan ibu kandung kita yang sebenarnya
  itu yang lain...

  2. Kalau Muslim definisinya kan jelas, yaitu sbb :

  Muslim adalah hamba Allah yang bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan
  Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, melaksanakan
  shaum Ramadhan, dan menunaikan haji jika mampu (HR. Bukhari Muslim dari
  Abdullah bin Umar Ra).<-- saya copy paste juga

  Kalau ditambah embel-embel liberal? Kalau pakai teori matematik, ya
  mestinya yang negasi dari statement di atas 'kali mas (Ngomong sama Pak
  Dosen, jadi susah euy...). Kalau diapply ke kasus mas Ulil, kan beliau
  sholat, zakat, shaum. OK masih cocok. Apakah beliau bersaksi tiada Tuhan
  selain Allah ? Hmmmm..... Kalau beliau juga mengatakan Tuhan itu bukan
  hanya Allah-nya umat Islam, ya berarti...

  Kalau menurut saya, yang memecah belah Islam menjadi fundamentalis,
  moderat, liberal dsb itu lah yang ingin mengkotak2kan Islam dan ngga
  ingin bersatu. Kalau Islam ya Islam aja... Tidak perlu embel2. Ya toh ?

  Wallahua'lam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning

  -----Original Message-----
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 1:59 PM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re: "Menjadi
  Muslim dengan perspektif liberal"

  1. Jadi jelas analogi di artikel itu ngawur bukan? itu kalo kita bicara
  isi artikel.
  Kalo bicara kembangannya...wah ya sulit dinilai... lha wong isinya hanya
  hujatan kok....

  2. Introspeksi itu satu hal, bahkan lebih dari sekedar itu mbak.
  kesadaran...
  biarpun namanya "Allah", "Allahu Akbar", bisa jadi cuman bungkus dari
  thagut biarpun namanya "XXX", dicaci maki, dihujat dll., bisa jadi
  isinya tetap Allah.

  makanya perlu bertanya ke ibu kandung kalau sangsi....apa betul anda ibu
  kandung saya?
  jangan-jangan ibu kandung kita yang sebenarnya itu yang lain...
  sampai jelas, ya mungkin saja untuk sementara kita nurut / gak
  nurut....gitu loh...

  Tapi saya setuju sama mas pei...analogi itu kadang2 menyesatkan...

  Lha kalo yang disebut "liberal" batasannya tidak jelas, gimana bisa
  bilang yang "bukan liberal" jelas... apa ada daerah abu-abu? lha ini gak
  jelas lagi...
  (coba dipraktekkan teori himpunannya mbak....)

  Batasan apa yang jelas dari Islam yang "bukan liberal"? 
  Yang mana? Sholat, Puasa, Zakat?
  Bukannya Ulil juga bilang dia sholat, puasa dan berzakat?
  Ato kita mau menilai hati ulil, kalo dia bohong?

  Bukannya seneng bahwa ternyata yang "liberal" pun banyak kemiripan
  dengan yang "bukan liberal", malah mencaci-maki nggak karuan... 
  jangan-jangan agen zionis nih, nggak mau umat Islam bersatu ;-)

  Salam,
  (Habis ngaji The Name of Rose.... ada yang punya filmnya? ;-) sekarang
  "Human Mapping..." )

  ----- Original Message -----
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 12:17 PM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re:
  "Menjadi Muslim dengan perspektif liberal"

  1. Ya, saya setuju dengan logika mas Ary ini. Saya rasa analogi ibu
  kandung itu memang cocok bukan ? 
  2. Maksud mas perlu pembuktian itu bagaimana ? Bahwa Allah adalah
  betul-betul Tuhan pencipta Alam Semesta kan sudah terbukti ? Ooo,
  maksud
  mas Ary, kita masing-masing perlu mengecek apakah diri kita
  benar-benar
  menyembah Allah atau menyembah yang lain.. gitu ya ? Kalau begitu sih
  saya OK. Tapi kalau kita mengatakan : "Tuhan Pencipta Alam Semesta itu
  mungkin saja Allah tapi mungkin pula yang lain", nah itu yang tidak
  boleh. Sebagai orang Islam, ya kita harus yakin bahwa Tuhan yang wajib
  disembah itu ya ALLAH, bukan yang lain. Sebagai orang yang mengaku
  Islam, tidak boleh membenarkan adanya tuhan-tuhan lain selain ALLAH.
  Begitu, bukan ?

  Mengenai "batasan liberal", ya memang kabur, bukan ? Trus kenapa kita
  bisa bilang yang mana yang (islam) liberal mana yang tidak ? Ya karena
  kalau Islam tidak liberal, cirinya : BATASNYA JELAS. Kalau Islam
  Liberal
  : BATASNYA KABUR. Jadi mudahnya ya kita bedakan dari batasan atau
  aturan
  yang dipakai aja mas. Begitu sih yang saya pahami. Kalau menurut mas
  sendiri, apa liberal itu batasannya jelas ?

  Wallahua'lam bishowab.
  Wassalaam,
  -Ning

  ________________________________

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ary Setijadi
  Prihatmanto
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 11:54 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re:
  "Menjadi
  Muslim dengan perspektif liberal"

  salam mbak Ning,

  Saya kira ada dua kasus pembahasan.

  1. Allah swt. itu Tuhan semesta alam, apakah orang itu mengakui atau
  pun
  tidak.
  Mirip dengan logika Ibu kandung seseorang bisa jadi ibu kandung orang
  lain juga (adik, kakak orang itu),
  apakah orang itu mengakui atau pun tidak.

  2. Dalam konteks mencari tuhan sejati,
  memang perlu pembuktian bahwa "Allah" yang disembah selama ini
  betul-betul Tuhan semesta alam.
  Bukan sekedar "diri", "duit", "status" dan thagut-thagut lain yang
  dibungkus dengan kata "Allah",
  lalu disembah dengan berbagai ritual.
  Sehingga syahadah itu betul-betul persaksian, bukan sekedar kalimat
  belaka.
  Mempertanyakan, bisa jadi untuk meyakinkan...ingat urusan Nabi
  Ibrahim...

  ketika bilang "batasan liberal" itu kabur dan tidak jelas,
  toh penghujat-penghujat itu masih bisa bilang mana yang liberal dan
  mana
  yang tidak dengan meyakinkan.
  ;-)) another falacy...

  alih-alih berlogika dengan sehat, malah penuh sumpah serapah.

  ----- Original Message -----
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 9:49 AM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re:
  "Menjadi
  Muslim dengan perspektif liberal"

  Saya malah jadi bingung, mas Donnie. Menurut saya, logika mas Donie
  yang
  aneh.
  Kalau Ibu kandung kan ya cuman satu-satunya. Tidak mungkin ada orang
  yang Ibu kandungnya lebih dari satu, bukan ? 

  Donnie :
  Pertama tidak meyakini sebagai ibu kandung, tidak sama dengan dengan
  tidak yakin dengan ibu sebagai ibu kandung satu-satunya.
  Tidak meyakini ibunya sebagai ibu kandung berarti dia yakin ibu
  kandungnya adalah orang lain

  Ning :
  Tidak meyakini ibunya sebagai ibu kandung artinya dia tidak tahu
  dengan
  pasti ibu kandungnya itu yang mana, bisa jadi ibunya itulah ibu
  kandungnya atau bisa jadi ibu yang lain.
  Analogi ini kan untuk orang-orang tertentu yang menjalankan syariat
  Allah, tapi tidak yakin Tuhannya itu Allah. Dia berfikir, bisa jadi
  tuhannya itu Allah tapi bisa jadi yang lain selain Allah.. 

  Donnie :
  Dan menjadi ibu kandung seorang anak, tidak berarti menjadi ibu
  kandung
  satu-satunya bagi sang anak itu, karena dia juga bisa punya anak yang
  lain. 

  Ning :
  Menjadi ibu kandung seorang anak ya berarti menjadi ibu kandung
  satu-satunya bagi anak itu. Ibu itu bisa juga punya anak-anak yang
  lain.
  Dan bagi anak-anak yang lain itu, si ibu tetaplah ibu kandung
  satu-satunya..

  Maaf ya mas.. Mungkin juga saya yang tidak paham yang dimaksud mas
  Donie. Saya cuman mau clarify aja.

  Maaf lahir batin.
  Wassalaam,
  -Ning

  -----Original Message-----
  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> ] On Behalf Of Donnie
  Sent: Tuesday, September 02, 2008 10:05 AM
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Namanya juga Liberal...." - re:
  "Menjadi
  Muslim dengan perspektif liberal"

  Logika yang aneh.
  Pertama tidak meyakini sebagai ibu kandung, tidak sama dengan dengan
  tidak yakin dengan ibu sebagai ibu kandung satu-satunya.
  Tidak meyakini ibunya sebagai ibu kandung berarti dia yakin ibu
  kandungnya adalah orang lain

  Dan menjadi ibu kandung seorang anak, tidak berarti menjadi ibu
  kandung
  satu-satunya bagi sang anak itu, karena dia juga bisa punya anak yang
  lain. Meskipun anak yang lain itu tidak mengakui sebagai ibu kandung,
  tidak melepas status ibu tersebut sebagai ibu biologisnya (tapi ini
  masalah yang lain).

  regards,
  D

  On Sep 2, 2008, at 7:10 AM, Floradianti Pamungkas wrote:

  > Contoh....
  >
  > Seorang anak berkata kepada ibu kandungnya; "Ibu saya melakukan
  > perintah ibu, tapi maaf saya tidak meyakini ibu sebagai ibu kandung
  > saya".
  >
  > Sebab menurut mas Ulil Tuhan itu bukan hanya Allah-nya umat Islam. 
  > Padahal
  > di Qur'an dan hadits bertebaran keterangan qot'i yang menegaskan
  Allah

  > itu ahad tidak boleh didua dan ancaman-ancaman Allah terhadap orang
  > yang mensyarikatkan-Nya.
  >
  > Bagaimana bisa rela seorang ibu kalau anak kandungnya mau
  melaksanakan

  > perintahnya, tapi tidak yakin bahwa ibunya itu sebagai ibu kandung
  > satu-satunya bagi dia?..

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ------------------------------------

  =======================
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
  masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  <http://www.wanita-muslimah.com> ARSIP DISKUSI :
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  <http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages>
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com>
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
  Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]
  <mailto:majelismuda%40yahoogroups.com> 

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
  ....Yahoo! Groups Links

  ----------------------------------------------------------

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.14/1646 - Release Date:
  01/09/2008 18:03

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ----------------------------------------------------------
  ------

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.14/1646 - Release Date:
  01/09/2008 18:03

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ------------------------------------

  =======================
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI :
  http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
  ....Yahoo! Groups Links



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.526 / Virus Database: 270.6.14/1646 - Release Date: 01/09/2008 
18:03


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke