http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=kategori&kid=1&id=Nusantara

      Kamis, 11 September 2008  
     
      Banyuwangi Diserbu Gepeng dan Orgil
     
      Banyuwangi (Bali Post) 
      Banyuwangi masih menjadi sasaran empuk tempat pembuangan gelandangan 
pengemis (gepeng) dan orang gila (orgil). Selama memasuki bulan puasa, 
peredaran gepeng dan orgil makin menjamur di kabupaten ujung timur Pulau Jawa 
ini. Para gepeng banyak tersebar di beberapa tempat ibadah besar dan pasar. 
Sedangkan orgil ditemukan hampir di setiap pojok kota.

      Maraknya gepeng ini adalah tradisi tahunan selama puasa. Mereka 
kebanyakan kiriman dari beberapa kabupaten tentangga, seperti Jember, Situbondo 
dan Bondowoso, Jawa Timur. Mereka mulai berdatangan dan hidup bergerombol. 
Sasarannya, masjid-masjid besar di kota Banyuwangi. Komunitas pengemis ini akan 
bermunculan menjelang malam. Mereka duduk sambil meminta-minta kepada 
pengunjung masjid.

      Meski terus dirazia, peredaran orgil dan gepeng tetap saja tak 
terkendali. Justru jumlahnya kian bertambah. Mereka ini diduga kiriman dari 
kota lain selama perayaan Hari Kemerdekaan, Agustus kemarin. 'Tempat 
penampungan kami sudah over kapasitas. Jumlah gepeng dan orgil yang tertampung 
sudah membludak,' kata Kepala Dinas Sosial dan Kesbanglinmas Kabupaten 
Banyuwangi Setyo Harsono, Rabu (10/9) kemarin.

      Melubernya penampungan ini dipicu banyaknya orgil dan gepeng yang 
terjaring dalam rasia. Begitu terjaring, mereka ditampung pada panti khusus 
yang dimiliki pemkab. Belum selesai mereka menjalani perawatan, hasil operasi 
terus bertambah lagi. Terutama dari kalangan orgil. Membludaknya orgil juga 
belum bisa diimbangi dengan banyaknya tenaga medis. Akibatnya, mereka yang 
tertampung harus rela sedikit terlantar.

      Mengantisipasi bertambahnya orgil kiriman ini, Setyo mengaku akan 
berkoordinasi dengan pemkab tetangga. Mereka akan diajak kerja sama untuk 
merawat dan menyembuhkan orgil yang terjaring. 'Kalau kita atasi sendiri, jelas 
tidak akan mampu. Selain biaya, tenaga kita masih minim,' sambungnya.

      Sementara memasuki hari raya Lebaran, Satpol PP Banyuwangi terus merasia 
peradaran orgil dan gepeng. Sasarannya makin diperluas di luar perkotaan 
Banyuwangi. Kemarin, satu peleton personel diterjunkan untuk merazia orgil dan 
gepeng di kawasan Srono dan sekitarnya.

      Hasilnya, lebih dari 20 orgil dan gepeng terjaring. Mereka langsung 
dilarikan ke panti rehabilitasi milik Dinas Sosial dan Kesbanglinmas 
Banyuwangi. 'Razia akan terus kita galakkan. Sepertinya, Banyuwangi terus 
mendapat kiriman dari daerah lain,' kata Kepala Satpol PP Banyuwangi Juang 
Pribadi, usai memimpin operasi. Para orgil ini disinyalir dibuang di dua 
perbatasan utara dan selatan Banyuwangi. Karena dibatasi hutan, pembuangan 
orgil ini selalu lolos dan tak tercium warga. (udi)
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to