Jika iman suatu kaum sudah mantab, biasanya langsung samina wa atok na
seperti halnya ketika pengharaman khamr.

Sehingga aturan itu harus melihat situasi dan kondisi.

Perintah untuk menyembelih anak, bagi Ibrahim gak masalah sebab
imannya sudah kuat mengkarak.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, encosid <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> tidakkah mempertanyakan laki-laki, imam sholat 
>   hampir sama dengan sikap bani israil ketika selalu mempertanyakan
ketika mendapat perintah menyembelih sapi betina
>    
>   samina wa atok na
> 
> Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Lah itu kan menurut tafsiran mbak Lina.
> Kalo pake tafsiran orang lain beda nggak pa-pa kan?
> Nggak usah lah merasa paling islami dan menjelek-jelekkan tafsiran
yang lain.
> 
> IMHO, 
> 1. hakekatnya kepemimpinan itu tanggung jawab yang biasanya bukan
karena diminta.
> Muhammad saw tidak pernah minta menjadi Rasul.
> Semua rasul tidak pernah minta tanggung jawab luar biasa besar ini,
tapi ditetapkan.
> Frodo tidak minta menjadi "pembawa cincin" tapi kondisi dan situasi
menetapkan kepemipinan itu.
> 
> 2. menjadi Imam itu bukan karena seseorang "pingin" jadi imam.
> Tapi situasi dan kondisi yang membuat sesorang itu menjadi imam,
apakah ditunjuk oleh jemaah atau karena nggak ada yang mau, atau
karena yang lain "minder" lebih tidak pantas atau karena tanggung
jawab bahwa harus ada yang jadi imam.
> 
> Role "tuan rumah" membuat seseorang memiliki jurisdiksi, tapi jika
dia lepaskan hak itu atas berbagai sebab seperti "menghormati tamu"
atau "ngajari bahwa perempuan boleh jadi imam" ya nggak pa-pa. Bu
Aminah Wadud saya kira sedang berperan untuk berdakwah "mengajari
bahwa perempuan itu boleh jadi imam".
> 
> 3. Imam tidak lebih mulia dari makmum dan sebaliknya. 
> Itu hanyalah peran dalam lakon yang berjamaah, apakah sholat,
bernegara dll. 
> Sama saja dengan peran sebagai semar, togog, arjuna, rahwana,
kurawa, kresna, baladewa dll.
> 
> 4. Perbedaan natural yang bersifat fisik maupun emosional memang
akan membawa perbedaan TIPE kepemimpinan BUKAN KUALITAS. Setiap tipe
kepemimpinan hanya cocok diterapkan pada kondisi dan situasi yang
spesifik.Kapan diterapkan tipe yang memprioritaskan rasio, kapan yang
memperhatikan emosi dll. penting dalam keberhasilan suatu kepemimpinan.
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: Lina Dahlan 
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> Sent: Wednesday, October 22, 2008 12:55 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
> 
> Pernyataan saya kan "kalo (cowok) GAK ADA YANG BISA jadi imam, ..."
> 
> Ini berhubungan dengan kriteria menjadi imam sholat menurut Imam 
> Gazhali yang dipostingkan mas Agus Syafii dalam Makna Imam Dalam 
> Sholat yang antara lain : 1) Kredibilitas Moral 2) Disiplin sholat 
> sehari-hari 3) Pengetahuan agama, 4 dll...(ada enam). Jadi, para 
> cowok merasa gak memiliki kriteria tsb dan GAK BISA (MAU/MAMPU) jadi 
> imam, wah cemen...cemen...
> 
> Apalagi kalo Imam dihubungkan dengan tanggung jawab (kepemimpinan), 
> ku pikir "camen" deh cowok2 yang membiarkan pere mengambil alih 
> tanggung jawab seperti itu...ha..ha...
> 
> Kalo semua cowo udah seperti itu, "apa kata dunia???"
> "Untuk dirimu sendiri saja kau tak adil, bagaimana mau...anakku?" 
> gitu kata calon mertua di iklan pajak/npwp ye?
> 
> Dari redaksi2 perintah dalam AlQur'an, banyak perintah2 yang 
> ditujukan kepada laki2. Jadi, sepertinya Allah ingin mengajarkan 
> bahwa tanggung jawab dipegang oleh satu orang saja. Kalau saya 
> membahasakannya tanggung jawab yang SATU ARAH. Seperti wajarnya dalam 
> pembagian-pembagian tugas (job description). A bertanggung jawab 1, 
> 2, dan 3. B bertanggung jawab 4, 5, 6. Jadi kalau ada masalah dengan 
> hal 1, 2, dan 3 yang diminta pertanggungjwabannya adalah si A. Kalau 
> si A sudah mempertanggung-jawabkannya lalu dia menyinggung nama lain, 
> itu soal kedua. Mungkin nama lain itu akan ditanya pula. Tapi 
> setidaknya si A yang di tanya dulu.
> 
> Begitu juga dengan hal2 yang terjadi didunia ini, bila dunia ini gak 
> beres yang di tanya adalah kaum laki2nya dulu! "Mengapa kalian tidak 
> becus menjadi pemimpin!"...:-). Sama lah kalau di medan perang, yang 
> ditanya adalah komandan perangnya dulu, pun kalau 
> dihargai..komandannya dulu.
> 
> Duh biung, Allah sudah membagi-bagikan tugas kewajiban antara laki 
> dan perempuan dengan begitu indah dan sesuai fitrahnya, mengapa kita 
> tak mensyukuri dengan pembagian itu?
> 
> Bukan suatu hal yang mustahil atau hil yang mustahal, kalau kita mau 
> membalik-balikkan tugas dan kewajiban itu. Bisa aja kok! Apa sih yang 
> gak mungkin di dunia ini? Apa sih yang gak bisa dilakukan wanita?? 
> Kalau pada laki2 ada hal yang gak bisa mereka lakukan, yaitu 
> melahirkan dan menyusui...:-)). Tapi resikonya keseimbangan akan 
> terganggu, dan kita mesti repot untuk mencari cara or aturan baru 
> biar terjadi keseimbangan lagi. Hmmm..emang kita ini maunya dibuat 
> repot ya? Ya silakan deh.
> 
> Aq sih gak mo repot urusan begini karena hidupku aja dah cukup repot.
> Karena jumhur ulama mengatakan hal spt dibawah ini, jadi untuk hal 
> ini aku menurut ape kate ulama. Biar mereka yang nanggung... 
> 
> http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=136
> 
> Gitu komandan!!!
> 
> wassalam,
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
> <ary.setijadi@> wrote:
> >
> > Mbak Lina, 
> > 
> > Saya nggak punya masalah dengan itu. ;-))
> > Lha wong tugas imam itu tanggung jawab loh, bukan fasilitas, 
> > emang enak apa sholat mikirin kemaslahatan jemaah,
> > bacaan jangan terlalu panjang, apalagi jika nggak bakat jadi 
> penyanyi
> > bacaan juga jangan yang "aneh-aneh", supaya yang denger minimal 
> kebayang sedang baca tetang apa...
> > dll.
> > Kalo ada perempuan yang mau memikul beban itu, harunya senang
> > kok malah bingung dan marah-marah.
> > 
> > Cuman ya jangan dibilang karena saya tidak punya masalah diimami 
> perempuan lalu dikiranya saya nggak beres.
> > Boleh deh tanding... (tanding apaan???) ;-))
> > Biasa saja lah...
> > Sholat berjamaah itu kan selain urusan hablumminallah, juga urusan 
> habluminannas.
> > Sehingga penentuan siapa imam dan siapa makmum itu terkait dengan 
> konteks sosial budayanya supaya terjadi harmoni.
> > Memang harus diakui, secara hukum tidak ada nash yang melarang 
> perempuan mengimami laki-laki.
> > 
> > Salam
> > Ary
> > 
> > 
> > 
> > ----- Original Message ----- 
> > From: Lina Dahlan 
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> > Sent: Tuesday, October 21, 2008 8:25 AM
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem 
> lelaki?
> > 
> > 
> > Ayooo masarcon, Mas DWS, Mas Ary, Mas Her, Mas Pri...mau gak 
> > berjamaah dengan imamnya saya ato Mbak Mia...:-))).
> > 
> > Pertanyaannya, apa iya dari 5 orang cowok ini gak ada yang bisa 
> jadi 
> > imam? Ada yang gak beres dengan cowok2 sekarang, kalo emang bener 
> > begitu...:-)))
> > 
> > wassalam,
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote:
> > >
> > > Bagus juga usulannya mba. Sekalian usul ke anggota WM di sini 
> ayo 
> > > kita siap2 pratekkin, mumpung mba Lina ok nih.
> > > 
> > > Saya bilang Prof. Wadud karena artikel Pak DWS itu, sepertinya 
> > Prof. 
> > > Wadud lagi 'road show', kali aja mampir ke Indonesia...:-)
> > > 
> > > BTW, dulu saya pernah sharing cerita di WM, bahwa sebagai 
> single 
> > > parent, menjadi imam bagi anak2 (yang cowok semua) sudah biasa.
> > > 
> > > Selain itu, pernah juga dulu waktu kita (saya, anak2 dan 
> beberapa 
> > > temen perempuan) lagi siap2 solat isha dan tarawih di rumah 
> > saya..eh, 
> > > ada beberapa tamu laki2 datang. Saya persilakan menjadi imam, 
> tapi 
> > > mereka menolak, dan saya maklum mereka memang nggak mampu. 
> Dengan 
> > > kata lain, pada waktu itu yang paling fasih bacaannya memang 
> saya. 
> > > ada yang lain yang juga fasih, tapi fisiknya nggak 
> memungkinkan. 
> > > 
> > > Lalu saya persilakan mereka jadi makmum kalau mau. Tapi mereka 
> > bilang 
> > > nggak juga, dan ok saja bagi saya.
> > > 
> > > Bagaimana rasanya menjadi imam bagi laki2? Rasanya ok biasa 
> saja.
> > > 
> > > salam
> > > Mia 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" 
> > > <linadahlan@> wrote:
> > > >
> > > > Mbak Mia,
> > > > Daripada nungguin Prof Wadud, lebih baik Prof Mia praktekin 
> > dirumah 
> > > > dulu aja. Udah pernah dipraktekin belum, mbak? Mbak Mia 
> menjadi 
> > > Imam, 
> > > > suami dan anak jadi ma'mum. Apa komentar suami?
> > > > 
> > > > wassalam, 
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <aldiy@> wrote:
> > > > >
> > > > > Prof. Wadud, kapan nih memimpin solat campur di Indonesia, 
> > ikutan 
> > > > > ya? It's the right thing to do.
> > > > > 
> > > > > salam
> > > > > Mia
> > > > > 
> > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dwi Soegardi" 
> > > <soegardi@> 
> > > > > wrote:
> > > > > >
> > > > > > Profesor Amina Wadud membuat sensasi lagi. Tiga tahun 
> lalu 
> > dia 
> > > > > menjadi
> > > > > > imam dan khatib Jumatan di New York. Kontroversi, protes, 
> > fatwa 
> > > > > sesat
> > > > > > sampai ancaman kekerasan mewarnai acara tersebut.
> > > > > > 
> > > > > > Kali ini dia mengulang acara serupa bertempat di Oxford, 
> > > Inggris.
> > > > > > Lagi-lagi menuai protes. Imam salat adalah hak prerogatif 
> > laki-
> > > > laki,
> > > > > > demikian sanggah Perhimpunan Muslim Inggris.
> > > > > > 
> > > > > > Kia Abdullah dalam kolomnya di surat kabar Guardian 
> > > mempertanyakan
> > > > > > kalau kita tidak bisa memodernisasi Islam, minimal mari 
> kita
> > > > > > moderenkan laki-laki! Lho?
> > > > > > 
> > > > > > salam,
> > > > > > DWS
> > > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ----------------------------------------------------------
> ----------
> > 
> > 
> > No virus found in this incoming message.
> > Checked by AVG. 
> > Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1735 - Release Date: 
> 20/10/2008 14:52
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> ----------------------------------------------------------
> 
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG. 
> Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1738 - Release Date:
21/10/2008 14:10
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>                            
> 
>        
> ---------------------------------
>   Dapatkan alamat Email baru Anda!  
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke