hal ini juga menjadi contoh bagaimana umat yang kemudian ternyata bisa memahami dengan lebih sederhana konsep-konsep yang dulu dianggap ngawur, sesat dan menyesatkan.
dulu wahdat-al-wujud dianggap sesat, sekarang wahdat al-wujud malah bisa dianggap konsekuensi logis dari sifat-sifatNya yang "maha". ----- Original Message ----- From: Lina Dahlan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, October 24, 2008 4:58 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Dibalik Sains Modern (6) & Penutup Mas Ary, Baca artikelnya Pak Budhy ini, rasanya kok gak sulit. Tapi baca buku Syekh Siti Jenarnya Pak Chodjim, saya gak mudeng2. Knapa ya? Memang akhirnya saya tidak tuntaskan baca buku tsb. Apa karena banyak filsafat jawanya...:-)) wassalam, --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wahdat Al-Wujud... > Budhy Munawar Rahman bisa diperlakukan seperti Syech Siti Jenar, Al- Halaj dan banyak lagi orang yang nyoba-nyoba nyeleneh kayak gitu....... > > Nggak nyangka mbak Lina setuju yang begini... > Padahal sebagian ulama menganggap yang begitu itu sesat loh... > > > > > ----- Original Message ----- > From: Lina Dahlan > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Sent: Friday, October 24, 2008 11:19 AM > Subject: [wanita-muslimah] Dibalik Sains Modern (6) & Penutup > > > 6. Pengetahuan mendalam memerlukan alat > > Baik sains maupun agama, keduanya memerlukan alat. Sains misalnya > memerlukan teleskop, kamera, spektroskop, dsbnya. Mistikpun mempunyai > alat, yang terdiri dari dua macam. Untuk masyarakat yang buta huruf, > ada dan dikenal mitos, sedangkan bagi penduduk yang berperadaban > maju, ada dan dikenal Kitab Suci (Sacred Text). Pada masyarakat yang > tidak didatangi nabi, ia bisa mencapai kebenaran dengan melalui > kesadaran diri yang mendalam, karena "sifat ketuhanan ada dalam diri > manusia". Kata Huton Smith,"PEraturan dan prinsip penghidupan yang > diwahyukan adalah ibarat membongkar rahsi alangit, dan mengumumkan > keagungan Tuhan, tetapi di dalam agama, alat-alat khusus juga bisa di > pakai". Seperti dikatakan penyair mistik Blake bahwa,"Jika pintu akal > budi dibuka dan dibersihkan, setiap sesuatu akan kelihatan seperti > pada hakikat yang sebenarnya, karena ia bersifat tanpa batas". > > Pandangan ini sejalan dengan Paul Dirac yang mengatakan bahwa,"segala > materi tercipta dalam substratum yang tidak bisa dicapai atau > ditanggapi, dan penciptaan materi ini meninggalkan di belakang mereka > sebuah `lubang' dalam substratum yang kelihatan seperti anti materi. > Substratum itu sendiri tidak dapat secara tepat dikatakan benda, > memandanginya memenuhi semua ruang, dan tidak bisa diketahui dengan > penelitian sains. Dari segi lain, ia kelihatans eperti sesuatu yang > kosong, tidak merupakan benda, dan tidak pula dapat dikesani, tetapi > senantiasa ada, Ia adalah sesuatu bentuk benda yang tidak bersifat > benda, yang darinya semua benda diciptakan. > > Penutup. > > Perkembangan2 yang begitu mempesonakan tentang hubungan sains dan > agama masih terus berlanjut. Makin disadari bahwa sains dewasa ini > bisa menjadi jalan memahami kosmos, mengikuti jalan lain seperti > mistik. Mistik telah mengetahuinya ribuan tahun yang lalu, sedangkan > sains menemukannya sekarang. Sains tidak lagi mendominasi tapi > melengkapi jalan agama, yang banyak membicarakan tema-tema > kesadaran. "Kesadaran dan alam jagat raya itu terhubung,:" begitu > kata Michael Talbot. Melalui agama dan sains, muncullah apa yang > sekarang disebut "the cosmic connection". Dan rupanya, ini hanyalah > istilah untuk jaman sekarang. Padahal dahulu kala sudah dikenal dan > popular dengan istilah Wahdat al-Wujud. > > > > > > > ---------------------------------------------------------- ---------- > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG. > Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.2/1742 - Release Date: 23/10/2008 15:29 > > > [Non-text portions of this message have been removed] > [Non-text portions of this message have been removed]