Hahaha... duhh yg sensii... Mauu dateng bulan yaa jengg... bulan desember 
maksudnyaa.
Nanti kayak dulu lagii.. nagmbekk lalu nagiss... cup.cup.cup..
 
Piss ya On..

--- On Sun, 11/9/08, Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: presiden US dan presiden taman kanak kanak...
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 9, 2008, 7:10 PM






;-))

Udah biarin saja mas Arcon...

Kita harus maklum, namanya saja sedang belajar, 
biasa kalo ngomong apa saja diamini sama audiens, 
sekarang disuruh mempertanggungjawab kan apa-apa yang diomongin, 
ya nggak bisa lah...

kayak gitu kan butuh waktu, pengalaman dan kerendahan hati...
biarkanlah orang berproses, belajar...

karena banyak yang tahapnya baru sampai di situ,
makanya yang muncul di Indonesia ya mob,mau labelnya "FPI", "PDIP", partai2 
atau ormas2 lain.
mereka exist karena tidak ada konsekuensi apapun thd omongannya.
konsepnya: there is safety in number
asal agresif...takbir sekeras-kerasnya. ..supaya bisa ngeklaim label "islam"
bilang "merdeka!", "hidup indonesia!!" , supaya bisa ngeklaim "patriot"

kalo ditanya isi, nanti dulu, 
"POKOKNYA... .elo musuh"
kalo membantah/macem- macem...digebuki n...
atau di bom...
hehehehehehe. ...

----- Original Message ----- 
From: Ari Condro 
To: Milis wm 
Sent: Monday, November 10, 2008 9:45 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: presiden US dan presiden taman kanak kanak...

Kayaknya yg kemarin bangga sama presiden amrik tuh republika deh, yg diamini 
oleh rama yanti dengan mengirimkan ke milis ini. 

Ryee woo, cara kamu menyudutkan orang kagak fair dan terkesan pilih kasih. 
Huehehehhe 

-----Original Message----- 
From: Rye Woo <[EMAIL PROTECTED] com> 

Date: Sun, 9 Nov 2008 18:39:36 
To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com> 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: presiden US dan presiden taman kanak 
kanak... 

Wuihhh Jeng�Kuwer orang amerika yaa?? di LA yaa tinggalnya .. lenteng agung 
dalem maksdunee.. hehehe 
� 
Kok pada bangga bagedd ya sama Amerika.... Biasa aja kalii.. Ga ada yang 
terlalu special dg amerika.. Tapii apa betul ya sebegitu hebatnya�Amerika, 
sprti yg di agung2kan oleg jeng werkuwer, Ary�dan�para�pengagung lainnya.. ampe 
melecehkan negara sendiri. 
� 
kalo merhatiin kegiatan pemilu kemaren di amerika, masih banyak kekurangan & 
kebobrokan disana sama seperti yang terjadi di Indonesia.. spt Black Campaign, 
saling mencemooh dan menjatuhkan, etc... Begitu banyak rasisme, cemoohan, 
hinaan�bahkan ancaman pembunuhan terhadap Obama.. apa tidak melihat begitu 
banyak kebencian dari sebagaian warga amerika terutama warga kulit putihnya 
terhadap kulit obama yg berwarna, apa tidak pernah dengar cemoohan terhadap 
obama karena ada turunan Afrika Islam..� Kalo melihat kondisinya seperti itu, 
Awak ga bakalan kaget kalo suatu saat bila terjadi sesuatu yg mengerikan.. 
� 
Indonesia bagi awak masih lebih baik, memiliki�kelebihan & keunggulan daripada 
Amerika sono.. Kita msh bisa belajar dan memperbaiki�semuanya untuk menjadi 
lebih maju.. 
� 
� 
Merah-Putih 
� 

--- On Fri, 11/7/08, werkuwer <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: 

From: werkuwer <[EMAIL PROTECTED] com> 
Subject: [wanita-muslimah] Re: presiden US dan presiden taman kanak kanak..... 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
Date: Friday, November 7, 2008, 11:47 PM 

indonesia kok dibandingkan dengan amrik, ya susah. sama dengan 
membandingkan kedondong dengan apel. meskipun sama-sama buah, 
keduanya jelas lain jenisnya. lain kategorinya. lain kalibernya. 

apel di air payau, ndak lepel lah yauw... 

kalau mau bandingin indonesia, bandingkan dengan malaysia yang 
serumpun. bagaimana kepemimpinan di dua negara ini? apakah para 
pemimpinnya juga sama-sama kekanak-kanakan? kalau memang benar, itu 
barangkali karena sifat bangsa melayu memang kayak gitu dan 
keyakinan mereka akan hidup ya memang kayak gitu: kekanak-kanakan 
(bukan childlike, tapi childish). ndak mampu menerima kritik. ndak 
mampu menerima perbedaan (pluralisme) . ndak paham makna sekularisme. 
maunya ngotot teokratis, mencampuradukkan urusan pribadi dengan 
urusan negara. mengatasnamakan tuhan untuk menzalimi minoritas, dsb. 

tragisnya... generasi muda indonesia itu sudah seperti kerbau yang 
tercocok hidungnya dan pikiran mereka sudah dicuci oleh elit-elit 
pengidap otokrasi sehingga dikit-dikit marah, dikit-dikit marah, 
marah kok cuma dikit. 

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Ary Setijadi Prihatmanto" 
<ary.setijadi@ ...> wrote: 
> 
> mbak, 
> Amerika itu setan besar, itu fatwa dari Kyai Khomeini (alm) loh.. 
> Pembantu-pembantuny a obama itu banyak yang yahudi... 
> FPI, HTI semua anti amerika... 
> Belum lagi disinyalir, obama itu pernah muslim waktu kecil, 
jadinya dia itu murtadiiin.. . 
> 
> Bener nih mau belajar cara hidup dari Amerika? 
> Bukannya kalo belajar cara hidup itu ke Arab? 
> 
> nggak takut dianggap liberalist? 
> apa nggak sayang sama karir di partai? 
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: rama yanti 
> To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
> Sent: Saturday, November 08, 2008 1:16 PM 
> Subject: [wanita-muslimah] presiden US dan presiden taman kanak 
kanak... 
> 
> 
> 
> http://www.republik a.co.id/koran/ 0/12147.html 
> 
> resume : 
> 
> bisa di bayangin gak, indonesia telah menghadapi berapa kali 
pemilu presiden baik langsung atau gak. 
> 
> tapi capres kita musti belajar dari amrik ttg hal berdemokrasi 
dan menerima kekalahan. 
> 
> ketika mega tumbang dgn sby sebagai anak buah nya yang dia 
pecat, mega gak pernah mengucapkan selamat. boro boro selamat, 
sekedar mengucap kan "hei" aja gak pernah. bila ada undangan yang 
mengharuskan mereka berdua datang, pasti mega liat liat dulu ada sby 
atau udah pulang gak tuh sby spt saat pernikahan anak nya murdaya 
yang juga fraksi PDIP. 
> 
> gak usah jauh2 ketika peringatan HUT RI aja mega gak pernah 
datang ke istana dgn banyak alasan, hanya gusdur yang pernah datang. 
> 
> seorang pengamat efendi ghazali bilang presiden kita itu lucu,.. 
> begitu ketika sukarno tumbang oleh mahasiswa, lalu naik lah 
suharto dan mereka saling gak ada tegur sapa,.. 
> 
> ketika suharto tumbang oleh mashasiswa habibie menggantikannya 
begitu juga dgn sukarno, suharto menganggap habibie brutus yang 
selama ini di besarkan malah ngelunjak. lalu habibie pun di larang 
menjenguk suharto saat kritis di RS. 
> 
> ketika gus dur naik menggantikan habibie, lalu di tengah jalan 
tumbang dan di gantikan oleh megawati, gusdur balas dendam karna 
menganggap pengkhianat yang selama ini megawati dan PDIP selalu 
dekat dgn gusdur. 
> 
> lalu megawati pun harus tumbang di gantikan sby, tradisi kanak 
kanak berlanjut,.. . 
> megawati gak mau menyapa sedikit pun,... 
> 
> obama memang sudah menang, tapi mC Cain itu di hargai dan di 
hormati dgn menghargai kekalahan. 
> 
> tapi di indonesia ini?? 
> 
> ah, bukan hanya DPR kanak kanak, pemimpin yang ngaku Partai nya 
embel embel demokrasi aja kayak kanak kanak,.. 
> 
> hidup indonesia!!! 
> 
> hidup kanak kanak 
> 
> "indonesia kami punya bekas presiden,..presiden nya semua kayak 
kanak kanak,..". (irama lagu taman kanak kanak,...satu dua tiga 
mulai anak anak,....) 
> 
> iya buuuuuu,... 
> 
> bu gulu gulu,..ibu kan ngaku demokrat ko gak kok kanak kanak 
siehhhh???!! ! 
> 
> ko bu gulu diem,... 
> 
> ihh iihhh,..lagu ya ngejawab nya ?? atau gagu,..??? 
> 
> Menghargai Kekalahan 
> 
> 
> 
> Erick Thohir 
> Direktur Utama PT Republika Media Mandiri 
> 
> Kita, 
> dan ratusan juta pasang mata di seluruh dunia, baru saja 
menyaksikan 
> pesta demokrasi di Amerika Serikat (AS). Sebuah pesta demokrasi 
yang 
> tak hanya menentukan masa depan setiap warga negara AS, tapi 
mungkin 
> juga akan ikut mewarnai masa depan negara-negara lain. Sebuah 
pesta 
> demokrasi yang menyuguhkan sejumput pelajaran berharga tentang 
> nasionalisme, kekalahan dan kemenangan terkait perebutan 
kekuasaan. 
> 
> Rakyat 
> AS sudah memilih Barack Obama, kandidat dari Partai Demokrat, 
sebagai 
> presiden ke-44 AS. Sejak awal masa kampanye, Obama, dan kandidat 
Wakil 
> Presiden, Joe Biden, memang diprediksi mampu mengalahkan 
lawannya, John 
> McCain dan Sarah Palin, kandidat presiden dan wakil presiden dari 
> Partai Republik. Faktanya, itulah yang terjadi. 
> 
> Obama menang 
> mudah atas McCain. Ini tercermin dari perolehan suara Obama yang 
cukup 
> signifikan melebihi perolehan suara McCain. Obama meraih 52 
persen 
> suara dari seluruh pemilih (popular vote) dan 349 suara dari 
perwakilan pemilih (electoral vote). Sedangkan McCain hanya 
mengantongi 46 persen suara popular vote dan 147 suara electoral 
vote. 
> 
> Kemenangan 
> itu, membuat Obama mencatatkan dua sejarah baru sekaligus. Yaitu 
> menjadi orang berkulit hitam pertama yang mendiami White House 
sebagai 
> presiden AS. Juga menjadi kandidat pertama Partai Demokrat yang 
meraih 
> suara popular vote lebih dari 50 persen, sejak Jimmy Carter pada 
1976. Seluruh pendukung Obama pastinya menyambut gembira kemenangan 
ini. 
> 
> Pendukung 
> McCain tentu kecewa. Namun, kekecewaan itu sama sekali tak 
terlihat 
> dalam pidato kekalahan McCain. Betul, dia mengaku kecewa dengan 
> kekalahannya. Tapi itu dianggapnya sebagai hal yang wajar, dan 
dia 
> menegaskan pula kekecewaan itu tak akan menjadi hambatan untuk 
> membangun kembali AS bersama sang presiden baru. 
> 
> Dalam 
> pidatonya, McCain mengaku menelepon Obama untuk mengucapkan 
selamat. 
> McCain juga mengakui kemampuan lawannya untuk memberikan 
inspirasi dan 
> membangkitkan harapan jutaan warga AS. Dia juga menilai Obama 
mampu 
> melakukan pencapaian besar bagi AS. Dia bahkan secara personal 
> menyampaikan simpatinya karena nenek Obama, yang membesarkan 
Obama, tak 
> melihat keberhasilan cucunya. 
> 
> Pujian itu bukan basa basi. McCain 
> sadar betul, situasi dan kondisi AS saat ini sedang dalam masa 
sulit. 
> Karena itu pula, McCain menawarkan bantuan penuh kepada Obama, 
untuk 
> membawa AS menghadapi tantangan berat di masa depan. "I pledge 
to him tonight to do all in my power to help him lead us through the 
many challenges we face." Begitu pernyataan McCain. 
> 
> Dia 
> bahkan mengajak seluruh pendukungnya agar membuktikan niat baik 
serta 
> kerja keras mereka kepada Obama untuk membantu menata kembali AS. 
> McCain tak membantah kalau antara dirinya dan Obama masih 
memiliki 
> banyak perbedaan pandangan. Tapi perbedaan ini ternyata tak 
membuat 
> McCain menghentikan dukungan terhadap Obama sebagai presiden 
baru. 
> 
> Sebaliknya, 
> kemenangan ternyata tak lantas membuat Obama lupa diri dan 
merendahkan 
> lawannya. Obama bahkan memuji McCain sebagai satu dari sekian 
banyak 
> warga AS yang pengorbanannya untuk negara tak terperi dan tak 
pernah 
> terbayangkan siapapun. Obama menilai McCain sebagai pemimpin yang 
> berani dan tidak mementingkan diri sendiri. Obama pun siap 
merangkul 
> McCain --juga warga yang tak memilihnya-- untuk bersama-sama 
membangun 
> kembali AS. 
> 
> McCain pun tak lantas melontarkan macam-macam 
> tuduhan kecurangan atas kemenangan Obama. Dia bahkan menegaskan 
kepada 
> pendukungnya, kemenangan Obama adalah kemenangan seluruh warga 
AS. 
> Sedangkan sang pemenang tak lantas meninggalkan yang kalah. Tak 
ada 
> benih-benih konflik yang disebar dari sebuah kekalahan dan 
kemenangan 
> memperebutkan kekuasaan. Kedua kandidat justru sedang 
memperlihatkan 
> kebesaran seorang negarawan. Keduanya sepakat, ketika bicara 
> kepentingan nasional AS, tak ada Demokrat atau Republik, tua 
atau muda, 
> miskin atau kaya, apalagi hanya sekadar perbedaan ras. Apapun 
> perbedaannya, Obama dan McCain sama-sama menghembuskan semangat 
> nasionalisme dan kesatuan sebagai 'warga negara Amerika Serikat'. 
> 
> Kita 
> benar-benar sedang menyaksikan sebuah pesta demokrasi yang jauh 
dari 
> konflik berkepanjangan. Tak ada saling hujat, apalagi saling 
> menjatuhkan. Jangankan ajakan untuk anarkis, bahkan nada 
kemarahan dari 
> kandidat yang kalah pun sama sekali tak terasa. McCain secara 
sportif 
> menerima kekalahan, mengakui keunggulan Obama, juga mengajak 
> pendukungnya untuk bersama-sama bekerja keras membantu sang 
presiden 
> baru. Sebuah peristiwa yang jarang terlihat di negera kita, yang 
selama 
> ini dikenal ramah tamah. Wajah ramah tamah dan saling menghormati 
> negeri ini sering mendadak hilang -berganti menjadi wajah-wajah 
> emosional penuh kemarahan dan mungkin juga dendam-- ketika bicara 
> kekuasaan. Bhinneka Tunggal Ika, yang sejak lama menjadi moto 
negara 
> ini seringkali jadi kehilangan makna ketika bicara soal 
kepentingan 
> golongan atau partai. 
> 
> Pemilu AS benar-benar telah memperlihatkan 
> sebuah pelajaran penting. Bukan hanya pelajaran tentang bagaimana 
> menyelenggarakan pemilu yang memiliki kredibilitas tinggi. Lebih 
dari 
> itu, kita sedang menyaksikan bagaimana sikap-sikap seorang 
negarawan 
> dipraktikkan secara nyata, bukan sekadar wacana. Pemilu 
bersejarah di 
> AS, mestinya membuat kita jadi lebih mampu memaknai sesuatu yang 
sering 
> terlupakan ketika kita bicara demokrasi, kekuasaan, dan 
nasionalisme; 
> menghargai sebuah kekalahan sekaligus kemenangan. (-) 
> 
> 
> Index Koran 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed] 
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed] 
> 

[Non-text portions of this message have been removed] 

[Non-text portions of this message have been removed]

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

No virus found in this incoming message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.6/1765 - Release Date: 03/11/2008 16:59

[Non-text portions of this message have been removed]

 














      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke