Alhamdulillah...marilah kita berkiblat ke Amerika. Memang Amerika super power 
mbak, pokoke uapik tenan. Berguru untuk ngaji ke Nabi Muhammad, berguru untuk 
demokrasi ke Amerika.

Apakah untuk menang partai Islam perlu mengungkapkan kelemahan/keburukan orang? 
Ini memang tabiat partai Islam atau tabiat demokrasi?

-Rizal-


--- On Thu, 11/20/08, rama yanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: rama yanti <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [wanita-muslimah] obama.bertemu.mccain.setelah.pemilu.(andai,...)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, November 20, 2008, 11:39 PM

interupsi:

andai aja calon2 presiden  kita seperti ini. setelah kalah mereka saling
membahu membantu demi negara bukan pribadi.


andai saja kata demokrasi bukan hanya menjadi simbol, ketika simbol itu menjadi
nama partai tapi pimpinannya tidak demokrasi,...:(



bagaimana tidak, kalah dalam pemilihan langsung oleh bekas anak buah nya eh
malah ngambek.
apa layak sebuah partai yang katanya partai demokrasi indonesia perjuangan,
pimpinannya layak di sebut demokrat??
apa layak sebuah penghusung nasionalisme tapi ijasah nya palsu, lalu tiba2
kasusnya di close oleh polisi tanpa alasan yang jelas?

jadi nasionalisme artinya ijasah palsu
demokrasi artinya kalah marah.




kita harus mengambil pelajaran dari pilpres di paman sam tersebut.


dan hikmah/pelajaran bukan hanya kita dapati dari orang orang yang baik,..kita
bisa belajar dari segala yang ada di dunia ini hatta dari seorang penjahat
sekaligus.

seperti bagaimana orang2 di amrik walau berbeda pendapat dan bahkan berkelahi
sekalipun tetap setelah persoalan itu selesai maka selesai juga perseteruan
tersebut.

bagaimana obama mengkritik mc cain dan mc cain lebih ganas lagi menyerang, tapi
setelah pertarungan usai, tak ada lagi perseteruan,...

ini yang bisa kita ambil pelajarannya

sperti kata baginda Rosulullah berkata "hikmah itu milik mukmin..,maka
setiap mukmin menemukanya wajib mengambilnya"


umar ibn khottob berkata, "jangan lihat siapa yang berbicara, tapi lihat
apa yang di bicarakannya,..".

arti nya walau seorang penjagal pun bila mereka mengatakan yang benar maka
harus kita dukung. selama yang di katakan nya benar. 


dan bagaimana ibnul Qoyyim berkata "kami mencintai guru kami {ibn
taimiyah,} tapi kami lebih mencintai kebenaran,..."


so, walau dari amrik tapi membawa suatu kebenaran,...itu lah hikmah yang harus
kita ambil.

spt kedisiplinanya, keteraturannya,..bla bla bla,....

hanya orang2 yang berpikiran sempit saja lah yangtidak mau mengambil pelajran.



wallahu a'lam bishowab.




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke