http://www.kaltengpos.com/berita/index.asp?Berita=UTAMA&id=50631
Ibu Bunuh Diri Bersama 2 Balitanya Santap Mie Instan Dicampur Racun Tikus SAMPIT - Warga Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jumat (26/12) geger menyusul aksi nekat Hj Misbah (35) yang bunuh diri bersama dua anak balitanya. Ibu dan dua anak ini memakan mie instan yang sudah dicampur racun tikus, sekitar pukul 11.30 WIB. Tak hanya itu, Hj Misbah juga menaruh serbuk racun tikus ke dalam susu dan makanan kedua anaknya; M Riyan Efendi (8 tahun) dan Widya Permatasari (8 bulan). Akibat ulahnya tersebut, Hj Misbah dan anaknya Ryan sekarat dan harus menjalani perawatan intensif di IRD RSUD dr Murjani Sampit. Sedangkan Widya tewas, sebelum dilarikan ke rumah sakit. Informasi yang dihimpun Kalteng Pos menyebutkan, Hj Misbah nekat memakan racun tikus setelah bertengkar dengan suaminya yaitu M Zainuri. Pangkal masalahnya diduga karena cemburu. Sang istri mendapati SMS mesra dari perempuan lain di Hp suaminya. Saat suaminya pergi dari rumah, Hj Misbah kemudian melaksanakan aksi nekatnya. Dia memasak mie instan lalu dicampur racun tikus. Kemudian dia juga membuatkan susu dan makanan bayi bagi kedua anaknya yang juga sudah dicampur dengan racun tikus. Mie instan yang dibuatnya kemudian dimakan. Begitu juga dengan kedua anaknya makan dan minum susu yang sudah dicapur racun tikus. Setelah memakan mie instan tersebut, Hj Misbah langsung merasa pusing dan perutnya mulas. Begitu juga dengan kedua anaknya. Namun Widya lebih dulu tewas setelah menyantap makanan bayi yang diberikan ibunya. Saat itu, Hj Misbah sempat minta tolong ke tetangganya untuk menolong balitanya yang sudah sekarat. Namun terlambat, Widya akhirnya meninggal dunia. Tetangga korban, yang mengetahui kejadian tersebut langsung menghubungi suaminya. Beberapa saat kemudian Hj Misbah dan Riyan dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit, sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah mendapatkan pertolongan medis, kondisi Hj Misbah dan Riyan membaik dan nyawa mereka berhasil diselamatkan. Hj Misbah kemudian di rawat di ruang Melati, sementara Riyan dirawat di ruang anak. "Saat kejadian saya tidak berada di sana, saya bekerja di Desa Bonot (Kecamatan Cempaga, red). Saya tahu kejadian ini karena ditelpon, setelah itu saya langsung ke rumah sakit ini belum sempat melihat di rumah. Kejadiannya pun saya belum tahu pasti bagaimana awalnya," cerita Saadi (50) mertua Hj Misbah. Saat ini, kasus tersebut masih terus dalam penyelidikan aparat Polres Kotim. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait dengan kasus yang menggegerkan warga Desa Bapeang itu. (arb) [Non-text portions of this message have been removed]