setuju, meski homeschooling 
sepertinya put g kalah modis sama remaja sekarang (halah.. halah....ntar 
dijitak om Arcon put)
lihat aja (kongkow di pinggir jalan, naik mobil bokap sambil nyetel radio 
keras-keras)

kalo ditanya pernah baca Area X
jawabannya komik jepang yaa ??? (yaelaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh)
laskar pelangi ???( hmmm kayanya cerita anak2 deh .....Ampun!)
tau bukunya Kareen Armstrong ( oh anaknya neil Armstrong yah......Gubrak!!!)
Kenal Kurnia Effendi?
Abah Gus Tf sakai???

GUBRAK !!!!!!! ada yang mo nambahin

:D


--- On Tue, 3/10/09, Wikan Danar Sunindyo <wikan.da...@gmail.com> wrote:

From: Wikan Danar Sunindyo <wikan.da...@gmail.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Alasan Homeschooling
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 10, 2009, 11:16 AM











    
            sekolah jaman sekarang emang modelnya kaum kapitalis

orang bersekolah bukan lagi untuk mendapat ilmu dan pengetahuan tapi

untuk mendapat gelar/ijazah

dengan gelar/ijazah bisa melanjutkan studi lagi atau bekerja, menjadi

mesin kapitalis dan sekrup industri

sementara di sisi lain, pendidikan malah dijadikan bisnis tersendiri,

sama2 alat kapitalis

inputnya adalah siswa/murid, outputnya adalah lulusan

selama proses diberikan ilmu2 yang siap pakai

siswa membayar uang untuk keperluan sekolah, bisa buat gedung, materi

pelajaran, bahan praktikum dsb

proses dilakukan oleh guru-guru/dosen melalui pengajaran

dengan cara demikian maka proses pendidikan bisa dilakukan secara massal

meskipun namanya proses produksi pasti ada produksi yang cacat pulak,

nah ini dikeluarkan saja, seperti halnya quality assurance di pabrik

...



pendidikan itu kan ya mestinya membebaskan

saya nggak bilang homeschooling itu bagus, tergantung isinya juga sih

tapi kebayang model pendidikan ala nabi atau pesantren2 tradisional di

mana murid/santri mendatangi guru/ustadz- nya untuk mencari ilmu ...

menghubungi ustadz ini untuk belajar fikih, ustadz yang itu untuk

belajar hadits, ustadz yang lain untuk belajar bahasa arab, misalnya

santri bikin sendiri kurikulumnya dan waktu belajar terserah, bisa

kapanpun dan berapa lama, bisa setahun, bisa 10 tahun dsb

nggak ada yang drop-out dengan model begitu

dan biayanya pun harusnya lebih murah ketimbang sekolah model

kapitalis, yang harus pake biaya gedung gitu ya pak donnie

kalau sekolah yang membebaskan kan bisa belajar di mana saja, nggak

usah bayar :)



salam,

--

wikan



2009/3/10 donnie damana <donnie.damana@ gmail.com>:

> Kalo masalah sunah pembelajaran sih sepertinya emang dulunya

> homeschooling mas Wikan.

> Lha jaman mbah Plato dan teman2nya bukannya mereka bikin "sekolah"

> yang model pesantren?

> Para muridnya nyantrik di tempat tinggal mbah Plato. Karena semakin

> besarnya komunitas dan semakin terspesialisasinya pekerjaan anggota

> komunitas yang menyebabkan kebutuhan akan sekolah sebagai sebuah

> institusi khusus untuk pendidikan.

>

> Masalahnya jaman kanjeng Nabi dulu emang kaum tribal arab belum

> mengenal bentuk institusi sekolah. Boro-boro sekolah, buat bertahan

> hidup saja mereka mesti sering berperang buat memperebutkan resource

> yang sangat minimal. Jadi ya wajar kalo kanjeng nabi memulai

> pendidikan dengan model homeschooling. Selain nggak ada modelnya,

> biayanya kali mahal ya buat bikin gedung sekolah. :D


 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke