Soekarno -yang mentang-mentang presiden pertama dan proklamator kemerdekaan 
Indonesia- itu telah menyalahgunakan kewenangannya, menggunakan uang negara 
untuk memuaskan syahwatnya secara resmi. Bahasa Jawanya dia sedang 'kemaruk' 
(mumpung kuasa). Padahal di Indonesia saat itu masih miskin. Seandainya dia 
cukup berpikir,
biaya untuk istri-istrinya itu bisa digunakan untuk kepentingan Indonesia, 
tidak untuk kepentingan syahwatnya...



Kirim email ke