http://www.poskota.co.id/redaksi_baca.asp?id=1973&ik=32
Seleksi Mesum Jadi TKI Kamis 9 April 2009, Jam: 6:00:00 Kamid, 50, memang keterlaluan. Jadi calo tenaga kerja bukan hanya mengejar komisi, tapi juga kebutuhan biologi. Buktinya, ketika dapat calon TKI yang cantik, otaknya langsung ngeres. Dengan alasan untuk "pager" selama di Hongkong, Tiwuk, 20, dicabuli di kos-kosan dan hotel setelah Kamis mengaku jadi dukun. Orang punya nafsu biologi, merupakan sebuah karunia Allah. Sebab tanpa adanya nafsu tersebut, dunia akan mandeg dan tak bisa berkembang. Tapi karena begitu nikmatnya praktek pemenuhan kebutuhan biologi tersebut, manusia lalu menjadi lepas kontrol dan keluar dari koridor. Kalau bisa dan mampu, rasanya setiap wanita cantik yang dikenalnya mau dijajal dan disetubuhi. Karena itulah manusia disebut makhluk homo sapien, karena kelakuannnya memang seperti sapi! Lalu bagaimana dengan Kamid yang tinggal di Desa Jengglungharjo Kecamatan Tanggung Gunung Kabupaten Tulungagung (Jatim) ini? Kurang lebih samalah. Dia juga termasuk lelaki yang tak bisa tahan setiap melihat jidat licin. Dalam pekerjaan sehari-hari sebagai calo tenaga kerja ke luar negri, dia tak bisa melepas kebiasaan buruknya. Main colek pada cewek-cewek yang mau dijadikan TKI, sudah menjadi makanan sehari-hari. Untung saja selama ini tak sampai muncul ke permukaaan, karena kelakuan Kamid belum fatal benar. Adalah Tiwuk, pelajar kelas III SMA, yang tinggal bertetangga dengan Kamid. Di mata calon TKI-nya, sungguh anak tetangga ini sangat ideal dari segi komisi maupun kebutuhan biologi. Soal komisi bila gadis itu mau direkrut, langsung membayang. Tapi soal kebutuhan biologi, ini yang harus berjuang. "Kalau selama ini mereka hanya saya contreng saja, Tiwuk harus berhasil saya coblos, " begitu tekad Kamid mulai dilanda piktor alias pikiran kotor Kamid lalu mendekati orangtuanya, tentang kemungkinan Tiwuk dijadikan TKI Hongkong. Ternyata ayah ibunya menolak, tapi dia tak kehabisan akal. Diam-diam Kamid mendekati si obyek langsung, menyampaikan program muluk-muluknya, mirip Caleg di atas panggung kampanye. Kali ini behasil. karena Tiwuk tertarik, apa lagi setelah dijanjikan gaji besar. Gadis itu memang sudah capek sekolah, dia ingin cari duit dan mengentaskan keluarganya dari kemiskinan. Melihat calon korbannya sudah bertekuk lutut, Kamid kemudian menggelar siasat bagaimana Tiwuk bersedia berbuka paha untuknya. Mulailah calo TKI ini memberikan santiaji bahwa hidup di negeri orang itu banyak rintangan dan godaan. Agar bisa kalis ing goda rencana (gangguan), Tiwuk harus menjalani berbagai ritual. "Kebetulan aku juga paranormal, dan aku siap memberi "pager" (pagar) untukmu," begitu kata Kamid yang mendadak sontak jadi dukun tiban. Anehnya, Tiwuk menurut saja ketika diajak menjalani ritual di rumah kos-kosan Kamid. Di sana disiapkan telur ayam, lalu dalam kondisi telanjang bulat gadis itu dibedaki dengan cairan telur ayam itu sebagai lulur. Tapi bila tiba di bagian payudara dan alat vitalnya, tangan Kamid seakan malas berpindah dari tempat itu. Persis Tim SAR sedang ngubek-ubek kali Pesanggrahan mencari sisa-sisa korban Situ Gintung. Melihat gaya-gaya ritual Kamid semakin mencurigakan, maka ketika praktek serupa dilanjutkan di sebuah hotel di Tulungagung, Tiwuk segera kirim SMS ke rumah minta dijemput. Keluarga tahu putrinya dalam bahaya, segera datang sambil membawa polisi. Tak ayal lagi calo TKI merangkap dukun tiban dadakan itu langsung dikeler (digiring) ke Polres Tulungagung. "Sumpah Pak, saya baru nyontreng saja, belum sampai nyoblos..," kata Kamid di depan polisi. Ah, macam Pemilu hari ini saja, kau! (JP/Gunarso TS) [Non-text portions of this message have been removed]