menarik mbak putri,
karena ayat ini kan ayatnya orang muslim, maka yang berkewajiban untuk
mengimani dan menjalankannya ya orang muslim
orang non-muslim tidak ada kewajiban untuk mengimani dan
menjalankannya karena mereka bukan muslim
satu lagi, mbak putri benar bahwa orang islam harusnya damai
jadi dalam segala kondisi, keadaan apapun ya harus damai
bukan karena minoritas islam di tempat lain disakiti, terus jadi
merasa berhak untuk menyakiti minoritas non muslim di tempat yang
islamnya mayoritas. ini logika yang salah.
sama seperti mas imam samudra yang berpikir boleh membunuh turis2 bule
di bali, karena dia berpikir bahwa bule2 dari amerika telah membunuhi
saudara2-nya kaum muslimnya di irak dan afganishtan. ini yang terus
jadi salah, karena mereka bukan bule yang sama, asalnya pun beda, dan
mereka belum tentu membenarkan pembunuhan saudara2 muslim kita di irak
dan afganishtan.

Rasulullah SAW mengajarkan seandainya orang muslim diperangi di tempat
mereka, maka hendaknya mereka berhijrah. Dan ini dicontohkan oleh
Rasulullah SAW sendiri. Jadi ya nggak ada ceritanya Rasulullah SAW
marah2 dan minta kaum kafir Quraisy untuk menghormati eksistensinya di
bumi Mekkah, malah beliau yang memilih untuk berhijrah ke Madinah,
kota yang menyambut beliau. Ya kita lihat saja relevansinya, jika
muslim berada di daerah yang mayoritas non-muslim apa wajar minta hak
yang berlebihan? Kalau merasa dizalimi di Eropa toh bumi Allah masih
luas kok, kenapa gak pindah ke Arab, Qatar, Bahrain dan Timur Tengah
lain yang mayoritas muslim.

salam,
--
wikan

2009/4/21 izzuddin al qassam <wanitaacehtang...@yahoo.com>:
>
>
> hmmmm hal ini tidak hanya berlaku untuk islam kan om wikan, juga berlaku
> untuk agama apapun...
> di Myanmar, di cechnya, di Filipina di Paris, di Jerman dibelahan bumi
> manapun
> ketika islam menjadi minoritas justru menjadi bulan-bulanan, penganutnya
> diusir dr tanah kelahiran, di bantai...
> ketika islam jd mayoritas justru dituding mengekang umat lain dalam beragama
> padahal
> Islam sesuai kata akarnya salam yang berati damai
>
> dan..kita melihat dengan mata dan hati, siapa yang justru tak mau berdamai?
> bukan maksud ingin memprovokasi
> tapi agama ini...Islam ini begitu Fitrah
> ketika kita mengacuhkannya maka sama saja kita mengacuhkan Fitrah kita
> sebagai hamba yang merdeka

Kirim email ke