Malam Terakhir kala Bersamamu, Mamah
 
By:Fatim4h az zahra
 
'Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami 
engkau dikembalikan'  (QS. 29:57)
-------
 
''Assalamu alaikum Nek,lagi ngopo nek.''Temanku qasaam menyapaku seperti 
biasanya dengan memanggilku nenek.
 
''Wa'alaikum salam kek,biasalah ane lagi jagain bunda nech,ini sudah jam 12 
lebih kok belum tidur juga kek.?''jawabku karena tidak  biasanya diatas jam 12 
dia OL.kuberitahukan jika sudah 2 hari 2 malam tidak tidur sama sekali karena 
keadaan bunda yang makin kritis.tensi darahnya yang naik turun dan detak 
jantungnya yang tak normal bahkan detakan nadinya yang kadang melemah.
 
''wah salut nek,nenek hebat dan bisa dimasukan ke catatan MURI dech kayaknya 
dengan tidak tidurnya nenek selama dua hari dua malam,sabar dan banyak doa yah 
nek semoga bundanya diberikan hidayah untuk mengenal penciptanya,Nenek juga 
harus ingat makan biar gak ikutan sakit ya.''pesan panjang dari qasaam yang ku 
iyakan dan kubalas dengan ikon senyuman dan ucapan terima kasih atas nasehatnya.
 
''Kek,bentar yah,Bunda kayaknya gak beres nih dia merintih terus,aku harus 
ngasih obat pereda sakit lagi dech kek,sejak sore tadi badan ibu kok dingin 
banget kek,aneh loh biasanya kan demam tinggi,bentaran yah kek.''
 
''Iyah gih sonoh,ane juga belum ngantuk kok,tenang aja nek.''qasaam menjawabku 
dengan ikon kaca mata hitamnya.
 
Malam ini bundaku yang terus mengerang kesakitan hingga setiap sejam sekali 
kuberikan obat pereda sakitnya.kulihat tensi darah ibu hanya 75/40 dengan detak 
jantung 89 dan suhu badan 35,4 c.Tepat pukul 2:45 menit kulihat ibu yang 
mengeluarkan cairan seperti dahak dari mulutnya dan ku lap dengan handu kecil 
yang selalu tersedia di sampingnya.kembali kucium dahi ibu seperti biasanya dan 
hal ini adalah kebiasaanku sejak ibu sakit.kurapihkan selimut ibu dan kembali 
meneruskan tulisan dan chatku.
''Clink,Kek ane kembali lagi.''sapaku dengan ikon big grin.

''gimana bundanya nek,mengkhawatirkan kah.?''Tanya qasaam dan kujawab dengan 
hasil pemeriksaan tadi,ku katakan padanya jika ibunda wafat aku akan kembali 
bekerja di rumah makan,dan kuceritakan tentang tugas serta liburan hari minggu.
''Bagus nek ,hoaaamm hoaamm lom ngantuk nek.?''
 
''Lom ah.kalaupun ngantuk juga ane akan segera menyeduh kopi nih,ane takut 
kalau aku ketiduran terus bundaku off gak ketahuan.''jawabku seadanya karena 
memang hal itu yang kutakutkan selama ini,kalau kakek ngantuk silahkan tidur 
duluan aja,ane masih mau nerusin tulisan perjalanan berkesan saat dulu jalan 
jalan dengan ibu.
 
''Ehm ehm iya nih nek ane udah ngantuk hoam hoam,ane out dulu nek,jaga 
kesehatan yah nek,sabar dan chia yoooo,dadah dadah dadah nek.''qasaam pun 
permisi tepat pukul 3 pagi dan aku kembali meneruskan artikelku hingga pukul 
4:30 barulah ku tutup laptopku.
Kembali kulihat raut ibuku yang pucat,desahan napasnya seperti tersengal 
tersumbat cairan dan cairan seperti dahak itupun masih terus mengalir walau 
alirannya tidak sederas tadi.ku periksa kembali detak jantung dan tensi darah 
serta detak urat nadi.masih cukup normal dan kelihatannya ibu tidak lagi 
mengerang kesakitan.Hingga panggilan subuh kulakukan dengan khusyu disamping 
ibu.
 
''Ya Allah berikanlah hidayahMU pada ibu,ijinkanlah ia mengenalMU di akhir 
hidupnya yang tiada lama,''Ya Allah,jika waktunya telah tiba untuk 
ibu.jemputlah ia dengan kasihMU,Permudahkanlah jalan kematiannya''Doaku subuh 
itu dengan aliran deras air mata yang memebasahi mukenaku.teringat akan ibu 
yang suka berpoto,langsung ku berpoto memakai mukenaku dengan menggunakan 
laptop kuabadikan potoku bersama ibu,kucium kedua pipinya yang dingin dengan 
mata yang tertutup.
 
''Ma,sekarang pukul 5:45 pagi loh ma,sekarang sakit gak ma,laper gak 
ma.?''Tanyaku pada bunda seraya melepaskan mukenaku dan akupun pergi menyiapkan 
segelas susu yang harus kuberikan pada ibu dengan memasukan pada lubang 
hidungnya.
 
''Ma,aku dah datang loh dengan segelas susu buatmu.!''Aku selalu bersuara 
menyapa bunda walau bunda tak meresponnya,karena aku yakin bunda mendengar 
jelas suaraku yang selalu nyaring di telinganya,kembali kucium kening ibu dan 
mulai dengan memasukan susu pada selang hidungnya,kupegangi selang hidungnya 
dengan tangan kiriku sementara tangan kananku mulai memeriksa tensi darah yang 
masih lumayan normal dan yang membuatku heran dengan detak jantungnya yang 
menunjukan pada angka 137,segera kuperiksa ulang hingga 3 kali dan akhirnya 
hasil yang sama dengan detak jantung yang terlalu kencang.
 
''Ma,susunya dah habis,lina mau siapkan air buat mandikan mama yah ma,lina 
segera kembali kok ma,paling 3 menit saja ma.''Ucapku yang kubisikan pada 
telinga bunda dan segera beranjak ke dapur menyiapkan air hangat dan segera 
kembai ke kamar dengan waktu cukup 3 menit.
 
Ku lap muka mama yang kian pucat dan matanya yang selalu terpejam,ku lap bersih 
badannya,tangan dan kakinya,dan kukatakan jika aku harus mengganti air untuk 
merendam jemari tangan dan kakinya seperti yang biasa kulakukan setiap pagi dan 
sore untuk mamaku.
 
''Ma,lina dah gantikan airnya loh ma.!''kuraih tangan ibu yang lemas dan 
kurendamkan pada air hangat,kuberikan pijatan pada setiap jemarinya dengan 
perlahan dan kulihat semua kuku tanganya telah menghitam,teringat ucapan suster 
tempo hari jika orang yang mau meninggal,kukunya akan menghitam.tak terasa air 
mataku jatuh pada bilasan jemari tangan ibu lalu kucium dan kupeluk 
tubuhnya,kubisikan pada ibu agar jangan mengkhawatirkan kami anak cucu serta 
menantunya.kuhapus air mataku dan berusaha tangisanku tidak di dengar kamar 
sebelah yang masih terpulas dalam tidurnya.
 
''Ma, tangan dan kaki mamah udah bersih ma.''Ucapku dengan menghapus air 
mataku,dengan segera kuberikan lagi obat pereda sakit karena kulihat ibunda 
mulai bersuara dengan erangan sakitnya.kumasukan obat pada selang hidungnya 
seraya tanganku menyisirkan rambutnya yang hari kemaren telah kucucikan bersih 
dengan shampo yang ia sukai karena harumnya yang bertahan lama.
 
Masih ku kontrol tensi darah dan detak nadi,detakan jantung masih diatas 120 
dan tensi darah masih seperti semalam,kuberikan luluran hand body pada tangan 
dan kakinya,Bundaku mendadak membukakan matanya yang selama 3 hari rapat 
terpejam,matanya bening sekali bagai bayi yang baru lahir,bunda terus menatapku 
lama sekali,tatapan matanya yang begitu lain dan kemudian bunda dengan napas 
tersengal menutupkan mata.
 
''Siztaaaaaaaa siztaaaaaaaaaa mamaa mamaaa.''Teriaku dengan mengetuk pintu 
iparku.
''Mama kenapa lin.?''Tanyanya dengan membereskan rambut dan baju tidurnya dan 
segera kukembali melihat mama,mama masih tersengal dan sengalan terakhir itu 
mereka tak lagi melihat bundanya,Segera kuraih tangan mama dan kupegang urat 
nadinya yang masih ada detakan walau kian melemah hingga beberapa menit 
kemudian tak lagi berdetak.
 
''Sizta, mama telah pergi barusan tepat pukul 8:7 menit.''Ucapku memberitahukan 
mereka yang masih melongo seakan tak percaya jika ibundanya telah tak bernyawa.
''Lin,sabar yah relakan mama pergi,sebelumnya kami telah siap dan relakan 
kepergian mama.''Siztaku menepuk pundaku..
 
Kutuliskan kisah ini dengan linangan air mata dan helaan napas yang kurasakan 
sesak,mama telah tiada kini dan tak akan mungkin kembali,hanya menunggu mimpi 
yang bisa mempertemukanku dengan wajahnya,cinta dan kasih mama masih kurasakan 
bahkan ucapan ucapan mama selalu terngiang, Mama akan selalu cantik dihatiku 
selamanya.
 
*teruntuk mama

Wassalam,
agussyafii
--
jangan lupa program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU) Minggu, tanggal 17 Mei 2009, di 
Rumah Amalia, Jl. Subagyo Blok ii 1, no.23 Komplek Peruri, RT 001 RW 09, 
Sudimara Timur, Ciledug. TNG. Program 'Amalia Cinta Bumi (ACIBU)' mengajak. 
'Mari, hindari penggunaan kantong plastik berlebihan, bawalah kantong belanja 
sendiri. Sebab Kantong plastik jenis polimer sintetik sulit terurai- Bila 
dibakar, menimbulkan senyawa dioksin yang membahayakan- Proses produksinya 
menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan.' Mari kirimkan dukungan anda pada 
program 'Amalia Cinta Bumi' (ACIBU) melalui http://agussyafii.blogspot.com atau 
sms 087 8777 12431
 
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke