Ah, mimpi Janoko ini..lha wong nikah sirri lagi marak di Indonesia kok malah 
ngomong jaman Stalin segala...

Yang pasti, Rasulullah SAW tidak ada ngajarin orang nikah itu diam-diam atau 
sembunyi-sembunyi, yang ngajarin itu ya tipikal para kyai/mullah/ulama kamu 
itu...

Ajaran Rasulullah SAW mengenai pernikahan (yang bukan sirri atau mut'ah) itu 
sungguh indah, tetapi dirusak oleh ajaran para kyai/mullah/ulama yang 
mengajarkan dan menghalalkan nikah sirri.

Salam,
MAS


> ---
> 
> ko_jano :
> 
> Lihat - lihat sikonnya bung, coba aja melakukan pernikahan seperti yang anda 
> anjurkan tersebut di jaman si stalin pasti dech kepala pada benjol - benjol.
> 
> Salam
> 
> -o0o-
> 
> --- On Mon, 25/5/09, ma_suryawan <ma_surya...@...> wrote:
> 
> From: ma_suryawan <ma_surya...@...>
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Monday, 25 May, 2009, 9:37 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             
>             
> 
> 
>       
>       Rasulullah SAW mengajarkan dan mencontohkan agar pernikahan itu 
> diumumkan dan dirayakan dengan cara Islami (tidak riya/pamer).
> 
> 
> 
> Jadi, ikutilah ajaran sejati  Rasulullah SAW  niscaya akan penuh berkah, dan 
> jangan ikuti ajaran tipikal para kyai/mullah/ ulama yg menganjurkan dan 
> membolehkan nikah secara rahasia/diam- diam/sembunyi- sembunyi.
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> MAS
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" 
> <ninghdw@ > wrote:
> 
> >
> 
> >  
> 
> > Nikah Sirri (diam-diam, tidak tercatat) selama rukunnya terpenuhi, di
> 
> > mata agama Islam adalah pernikahan yang syah. Namun dalam beberapa
> 
> > kasus, memang hal ini jadi merugikan pihak perempuan. 
> 
> > Saya yakin sebenarnya kalau bisa memilih, semua perempuan akan memilih
> 
> > untuk dinikahi secara terang-terangan. 
> 
> >  
> 
> > Untuk itu, kenapa fenomena nikah sirri ini marak ? Berikut ini adalah
> 
> > beberapa penyebabnya. Ya ini sebenarnya juga sudah disebutkan oleh
> 
> > beberapa teman di milist ini. Saya mensummary dan menyusun ulang saja.
> 
> > Berikut penyebab2nya :
> 
> >  
> 
> > 1. Poligami dilarang atau dipersulit. Ini baik secara peraturan di
> 
> > pekerjaan maupun anggapan di masyarakat yang memandang buruk perilaku
> 
> > poligami. Akibatnya, orang-orang yang perlu untuk berpoligami melakukan
> 
> > nikah sirri, ini untuk menghindari konsekwensi dari pelanggaran
> 
> > peraturan ataupun persepsi buruk di masyarakat.
> 
> >  
> 
> > 2. Pernikahan dini yang dilarang atau dipersulit, baik secara peraturan
> 
> > maupun anggapan di masyarakat. Di peraturan pernikahan ada batas usia
> 
> > (kalau tidak salah 16 tahun ya?), sedangkan bukan tidak mungkin ada
> 
> > orang-orang (bisa laki2 atau perempuan) yang merasa sudah siap untuk
> 
> > menikah di bawah usia tersebut, karena kedewasaaan seseorang memang
> 
> > tidak bisa dilihat dari usia calendar saja. Nah, karena hal di atas,
> 
> > Nikah sirri dijadikan pilihan.
> 
> >  
> 
> > 3. Terikat pada perjanjian tidak boleh menikah. Adanya perjanjian2
> 
> > seperti ini membuat beberapa orang (misal artis2) yang memilih menikah
> 
> > sirri, supaya tidak diketahui oleh pihak yang bekerjasama dengan dirinya
> 
> > dan juga pihak-pihak lain.
> 
> >  
> 
> > Jadi solusinya :
> 
> >  
> 
> > 1. Poligami yang memang hukumnya halal di mata Allah, tidak seharusnya
> 
> > diharamkan oleh manusia. Juga anggapan masyarakat terhadap poligami
> 
> > memang harus diubah. Kaum muslimin hendaknya memiliki pemikiran dan
> 
> > perasaan Islamy, sehingga tidak membenci apa-apa yang diturunkan oleh
> 
> > Allah. Dan juga tidak menyalahgunakan apa-apa yang diberikan oleh Allah.
> 
> > Kaum lelaki, harus mengerti betul tanggungjawabnya dalam pernikahan.
> 
> > Poligami itu dibolehkan oleh Allah namun berarti menambah beban
> 
> > tanggungjawab bagi mereka. Para lelaki yang berpoligami harus
> 
> > menunjukkan bahwa apa yang dilakukannya itu dengan cara-cara yang
> 
> > ma'ruf, sehingga poligaminya tidak mendatangkan mudharat. Dengan
> 
> > demikian persepsi masyarakat tentang hal ini bisa diubah.
> 
> >  
> 
> > 2. Pelarangan pernikahan dini kebanyakan didasari bahwa pada saat ini
> 
> > banyak orang yang berusia kurang dari 16(?) tahun ternyata belum dewasa
> 
> > pemikirannya dan belum siap berumah tangga, dalam artian belum siap
> 
> > untuk menjadi suami/isteri dalam hal mencari nafkah dan mengurus rumah
> 
> > tangga. Di sisi lain, tontonan2 dan iklan yang cenderung
> 
> > memancing-mancing naluri seksual marak di mana-mana. Akibatnya, pada
> 
> > usia jauh di bawah itu, secara seksual mereka sudah sangat matang. Jadi,
> 
> > yang harus dikritisi adalah system pendidikan kita, baik yang formal
> 
> > maupun informal. Seharusnya system pendidikan kita bisa mendewasakan
> 
> > cara pandang dan cara berfikir anak-anak dengan lebih cepat. Sehingga
> 
> > pada usia di mana mereka siap menikah, berarti mereka memang siap
> 
> > menjadi ayah/ibu juga. Pada jaman Rasulullah dahulu, anak belasan tahun
> 
> > sudah siap untun berperang memimpin pasukan. Dan bahkan pada usia dua
> 
> > puluhan sudah menjadi panglima perang,
> 
> >  
> 
> > 3. Mengenai perjanjian tidak boleh menikah, seharusnya memang tidak
> 
> > terjadi. Sebaiknya tidak ada atau tidak usah membuat perjanjian yang
> 
> > memiliki persyaratan seperti ini. Kalau memang kesulitan ekonomi yang
> 
> > memaksa untuk melakukannya, ya memang sulit. Ini tugas pemerintah untuk
> 
> > menyediakan lapangan kerja yang cukup untuk rakyatnya sehingga rakyat
> 
> > tidak sampai terpaksa mengikat perjanjian seperti ini demi untuk mengisi
> 
> > perutnya. Tapi yang saya tahu sih, kasus-kasus seperti ini bukan karena
> 
> > kesulitan ekonomi ya.. ? Wallahua'lam.
> 
> >  
> 
> >  
> 
> > Wassalaam,
> 
> > -Ning
> 
> >  
> 
> > 
> 
> > ____________ _________ _________ __
> 
> > 
> 
> > From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> 
> > [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of maulani subekti
> 
> > Sent: Sunday, May 24, 2009 10:22 PM
> 
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> 
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > padahal yang paling dirugikan pihak perempuan. Tapi kadang perempuannya
> 
> > juga kurang berfikir pendek, dengan alasan ekonomi atau apalah.Jadi
> 
> > mereka menerima pinangan laki-laki.
> 
> > Jangan dianggap dilematis kalau seorang istri menolak suami untuk
> 
> > berpoligami. Siapapun wanita takkan membagi cinta garwonya ( suaminya).
> 
> > Istilah garwo berarti siGARaning nyoWo atau belahan jiwa bahas
> 
> > indonesianya. 
> 
> > Hanya wanita yang benar - benar pasrah pada Allah SWT  ( bahwa
> 
> > kekasihnya yang abadi hanya Allah ) yang bisa menerima suaminya
> 
> > berpoligami. 
> 
> > Makanya bagi para pria yang ingin berpoligami yang mengkambing hitamkan
> 
> > agama. Agama sangat menjunjung harkat martabat para wanita. 
> 
> > Stop nikah siri dan kawin kontrak takkan ada legalitas untuk berzina
> 
> > karena bagi yang melegalkan maka dosa dan adzab dari Allah sangatlah
> 
> > pedih.
> 
> > 
> 
> > --- On Sun, 5/24/09, bus anas <bus_anas@ .
> 
> > <mailto:bus_ anas%40yahoo. com> > wrote:
> 
> > 
> 
> > From: bus anas <bus_anas@ . <mailto:bus_ anas%40yahoo. com> >
> 
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
> 
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
> 
> > <mailto:wanita- muslimah% 40yahoogroups. com> 
> 
> > Date: Sunday, May 24, 2009, 8:11 PM
> 
> > 
> 
> > Betu sekali, sangat merugikan wanita secara administrasi NKRI.
> 
> > Tapi apa semua wanita tahu akibat itu.
> 
> > Realitas yag ada toh masih banyak yg nikah siri.
> 
> > Kadang memang dilematis juga........ ...... terutama bagi laki-laki yg
> 
> > mau poligami, mau berterus terang nggak dibolehkan.. . ya jalan pintas
> 
> > nikah siri........ .....
> 
> > 
> 
> > ____________ _________ _________ __
> 
> > From: Dwi Soegardi <soega...@gmail. com>
> 
> > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com; keluarga-sejahtera@ yahoogroups.
> 
> > com; majelismuda@ yahoogroups. com
> 
> > Sent: Saturday, May 23, 2009 11:16:30 PM
> 
> > Subject: [wanita-muslimah] Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
> 
> > 
> 
> > http://fahmina. or.id/id/ content/view/ 555/51/
> 
> > 
> 
> > Sumber: Pikiran Rakyat
> 
> > 
> 
> > Nikah Siri dan Kontrak Merugikan Wanita
> 
> > Friday, 15 May 2009
> 
> > 
> 
> > JAKARTA, (PR).- Salah satu tantangan bagi Kantor Urusan Agama sebagai
> 
> > pencatat pernikahan di tanah air adalah masih adanya masyarakat yang
> 
> > melakukan nikah kontrak dan pernikahan di bawah tangan atau nikah
> 
> > siri. Orang yang menikah seperti itu dengan sendirinya tidak mempunyai
> 
> > buku nikah yang dikeluarkan pemerintah.
> 
> > 
> 
> > "Menikah seperti itu dengan sendirinya merugikan wanita," kata Drs.
> 
> > Zamhari Hasan, M.M. saat menyampaikan orasi ilmiah pada pengukuhan
> 
> > sebagai widyaiswara utama Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan Departemen
> 
> > Agama di Jakarta, Selasa (12/5). Sidang pengukuhan dipimpin Kepala
> 
> > Badan Litbang dan Diklat Depag Prof. Dr. Atho Mudzhar, dihadiri Deputi
> 
> > Bidang Pembinaan Aparatur Lembaga Administrasi Negara Prof. Dr. Endang
> 
> > W. Sri Lestari.
> 
> > 
> 
> > Dikemukakan, nikah siri dikenal setelah diundangkan Undang-Undang
> 
> > Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dikeluarkannya Peraturan
> 
> > Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor
> 
> > 1 Tahun 1974. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa tiap-tiap
> 
> > perkawinan selain harus dilakukan menurut ketentuan agama juga harus
> 
> > dicatatkan.
> 
> > 
> 
> > Menurut Zamhari, pernikahan siri biasanya terjadi untuk nikah kedua
> 
> > dan seterusnya, karena untuk mendapatkan izin dari istri pertama
> 
> > sangat sulit. "Pernikahan seperti ini jelas tidak punya kepastian dan
> 
> > kekuatan hukum. Maka, yang paling dirugikan adalah wanita," ujarnya.
> 
> > 
> 
> > Adapun nikah kontrak, kata Zamhari, yaitu nikah yang dibatasi oleh
> 
> > waktu. Apabila habis waktunya, maka bubarlah perkawinan tersebut.
> 
> > Kejadian ini dilakukan oleh orang asing yang datang ke Indonesia tidak
> 
> > bersama istrinya. Kalau pernikahan terjadi, pernikahan tersebut sudah
> 
> > pasti tidak tercatat, tidak mempunyai kekuatan hukum yang pada
> 
> > akhirnya yang dirugikan juga pihak perempuan.
> 
> > 
> 
> > Ia juga mengungkapkan, masalah lain dalam peristiwa pernikahan, yaitu
> 
> > calon pengantin yang tidak datang sendiri ke KUA untuk pendaftaran
> 
> > nikah. Dengan berbagai alasan, mereka menggunakan jasa calo, sehingga
> 
> > informasi yang diberikan oleh calo itu bisa menyesatkan seperti biaya
> 
> > nikah yang mahal. (A-79)***
> 
> > 
> 
> > Sumber: Pikiran Rakyat
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> >
> 
> 
> 
> 
>  
> 
>       
> 
>     
>     
>       
>        
>       
>       
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>       
> 
> 
>       
>       
> 
> 
>       Get your preferred Email name!
> Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke