Dear All,
Terimakasih banyak atas kiriman email ini, saya mengalami sendiri ada satu cerita yang paling tidak akan pernah saya lupa selama hidup ini dengan Mamah saya tersayang. Pada malam menjelang subuh tepatnya tgl 10 Februari 1998 di RS. Halim PK, saya diberi kesempatan yang sangat berharga oleh Allah SWT untuk melihat ibu saya menjelang " SAKARATUL MAUT " Saya mengingat kembali masa kecil, remaja sampai saya berkeluarga, betapa banyak pengorbanan mamah kepada saya, dengan kesabaran, ketulusan dan kasih sayangnyalah saya bersaudara, mungkin yg lebih sering berdebat dengan ibu saya kalau kurang berkenan dihati saya, mamah selalu dengan senyum menghadapi saya. Segera saya mengambil wudhu dengan isak tangis saya memohon ma'af yang sedalam-dalamnya di telapak kaki dan kucium pipi, kening mamah dan kubisikan di telinganya " Mamah sayang maafin segala kesalahan saya selama ini " dengan bahasa tubuh mamah saya tersenyum dan kami saling berpegang tangan seperti ada kata perpisahan.... Kubacakan surat Yasin 2 X untuk mamah tersayang, tubuh mamah saya mulai menjalar dingin dari ujung kaki, badan, tangan akhirnya sampai ke kepala, terakhir itulah saya saling berpisah selamanya dengan mamah kami tersayang. " Innalilalhi Wa'inailahi Rojiun " Saudaraku... jika masih lengkap orang tua kita, jangan tunda lagi Bahagiakan Mereka terutama IBU kita jangan terlalu banyak berdebat dengan IBU. Bayangkan kalau kita tidak diberi kesempatan oleh Allah SWT, untuk memohon maaf kepada IBU kita?? sudah dipastikan kita tidak akan pernah bahagia dunia akhirat. Mamah I Miz U so Much..... Wassalam, Isak tangis saya meledak, dengan mengucap Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan yang paling berharga dalam hidup ini untuk memohon ma'af kepada mamah saya. diperkenankan oleh Allah SWT untuk memohon ma'af ----- Original Message ----- Ibu melahirkan kita sambil menangis kesakitan. Masihkah kita menyakitkannya? Masih mampukah kita tertawa melihat penderitaannya? Mencaci makinya? Melawannya? Memukulnya? Mengacuhkannya? Meninggalkannya? Ibu tidak pernah mengeluh membersihkan kotoran kita waktu masih kecil, Memberikan ASI waktu kita bayi, Mencuci celana kotor kita, Menahan derita, Menggendong kita sendirian. Di saat ibumu tidur, coba kamu lihat matanya dan bayangkan matanya takkan terbuka untuk selamanya.. tangannya tak dapat hapuskan airmatamu dan tiada lagi nasihat yang sering kita abaikan.. bayangkan ibumu sudah tiada.. apakah kamu cukup membahagiakannya.. apakah kamu pernah berfikir bertapa besar pengorbanannya semenjak kamu berada di dalam perutnya... kirim pesan ini pada semua... itupun kalau kamu sayang ibumu dan mau mengingatkan teman2mu. Ingat-ingatlah lima aturan sederhana untuk menjadi bahagia: 1.. Bebaskan hatimu dari rasa benci. 2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekuatiran. 3. Hiduplah dengan sederhana. 4. Berikan lebih banyak (give more). 5. Jangan terlalu banyak mengharap (expect less). SADARILAH bahwa di dunia ini tidak ada 1 orang pun yang mau mati demi IBU, tetapi... Beliau justru satu-satunya orang yang bersedia mati untuk melahirkan kita… Bila menurutmu email ini berguna, berbagilah dengan teman-temanmu Semoga IBU KITA PANJANG UMUR & SEHAT SELALU.