Waduh, anak saya masuk sekolah islam, jadi di tk nya sudah wajib pakai
jilbab.  masa harus saya pindahkan dulu sampai tk dan sdnya ke sekolah
tetangga, st stanislaus biar rambutnya tumbuh subur semerbak, huehehhe
...  :))

On 7/30/09, L.Meilany <wpamu...@centrin.net.id> wrote:
> Dari ikut seminar dokter kulit yg juga berjilbab maka di jelaskan :
> Jilbab yg sehat seharusnya dipakaikan ketika anak itu menginjak usia ABG, 14
> an tahun.
> Ketika kulit kepala, rambutnya sudah kuat.
>
> Salah kaprah jilbab dipakaikan sejak bayi, maka mengakibatkan kulit kepala
> rambut
> tidak tumbuh baik. Coba saja perhatikan anak2 perempuan yg dipakaikan jilbab
> sejak dini,
> nyaris rambutnya tipis, jarang.
>
> Rambut itu itu ibarat tanaman yg memerlukan matahari.
> Kalo gak kena matahari maka tanaman itu gak sehat bahkan mati.
>
> Salam,
> l.meilany
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: eyang_mbelgedes
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   Sent: Wednesday, July 29, 2009 12:33 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi -
>
>
>     Proses (yg dilakukan wali/orangtua terhadap anak perempuan mereka agar
> mengenakan jilbab) biasanya sudah dilakukan sejak (anak) perempuan itu masih
> balita. Dengan cara ini anak-anak perempuan tersebut tidak biasanya tidak
> melawan atau mempertanyakan mengapa mereka harus mengenakan jilbab mereka.
> Setahu mereka, jilbab hanyalah perangkat baju normatif, pakaian biasa, bukan
> pakaian politis yang digunakan untuk menggolong-golongkan agama seseorang
> dari yang lain. Sedemikian biasanya mereka melihat, mengenakan dan menerima
> jilbab itu sehingga mereka akan merasa tidak lengkap, risih, telanjang jika
> melepasnya di muka publik. Perasaan 'tidak pantas' itu membuat mereka merasa
> lebih aman dan nyaman jika jilbab itu tetap dikenakan. Dengan kata lain,
> jilbabisasi, tanpa disadari, adalah 'proses cuci otak' yang dilakukan secara
> sistematis sejak dini. Pembiasaan ini adalah prosesnya. Cuci otak adalah
> metodenya. Fundamentalisme (biasanya) adalah hasilnya. Menarik! ...
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>


-- 
salam,
Ari

Kirim email ke