Yang namanya mahasiswa itu kan siswa yang maha, bukan siswa biasa saja, prihatin lihat pola pikir dan tindakan mereka yang lebih mengedepankan ototnya (misalnya disini bakar kondom) dibanding otaknya untuk mikir.
Contohnya kita lihat berita hari ini dari Republika yang judulnya "Pengidap HIV- AIDS di Jawa Barat Tertinggi se Indonesia", coba kita lihat tulisan ini "Pengurus Klinik Teratai, Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin Bandung, Teddy Hidayat mengatakan, penularan tertinggi HIV-AIDS di Jabar disebabkan hubungan heteroseksual yaitu 48,8 persen disusul pengguna narkoba suntik sebesar 41,5 persen dan homoseksual 3,3 persen. "Sebagian besar pengidap HIV-AIDS terdapat pada kelompok usia 20-29 tahun (50 persen) dan 30-39 (29,6 persen)," tuturnya. Mahasiswa Sukabumi kan ada di wilayah Jabar yang pengidapnya paling tinggi saat ini dan ternyata persentase pengidap karena hubungan heteroseksual tidak beda jauh dengan pengidap yang penyebabnya narkoba suntik. Mereka ini ada di range umur 20-29 dan 30-39 tahun, umur2 seperti itu umumnya aktif secara seksual, mungkin mereka punya istri, apalagi kalau nurut sama kelompok orang yang suka poligami, maka mereka punya istri-istri. Nah kalau mereka sudah tertular, entah karena seks bebas atau karena narkoba suntik, apa mereka bebas merdeka saja tanpa kondom dan menulari istri-istrinya? mikir dong mikir para mahasiswa! :-( salam AY --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "miftahalzaman" <miftahalza...@...> wrote: > > Yang menjadi sasaran tembak mereka ini kan sebenarnya seks bebas-nya itu. > Bukan HIV/AIDS atau penyakit lainnya. Mereka ini kalau disuruh memilih, > apakah berbagai penyakit venereal semacam itu (HIV/AIDS, PMS lain) perlu > diberantas atau tetap terus ada, mereka pasti memilih yang terakhir. > Tujuannya jelas, supaya orang jadi takut seks bebas. Jadi upaya apapun, > termasuk di antaranya pakai kondom, yang menyebabkan penyakit2 tersebut > menjadi minimal atau bahkan menjadi hilang, akan menyebabkan seks bebas tidak > lagi menakutkan. Ini yang mereka tidak mau. Biarkan penyakit2 itu terus ada > biar orang takut. Usaha untuk membuat penyakit2 itu menjadi minimal, termasuk > dengan pakai kondom, sama dengan mendukung perilaku seks bebas. Mereka tentu > tak setuju dengan anjuran safe sex. Bagi mereka, masalahnya itu di 'sex'nya, > bukan 'safe'-nya.