Temans,
Kalau baca tulisan tentang wanita di 17 negara Arab ini, wanita yang sudah 
pakai baju nutup seluruh badan dan berkerudung juga tetap tidak terhormat 
karena laki-lakinya yang memang kurang ajar, tidak menghargai wanita. Atau ini 
pencerminan bahwa wanita memang hanya dianggap sebagai mainan, obyek seksual 
saja? Pemahaman agama yang keliru?

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/16/03455911/pelecehan.membuat.perempuan.mengurung.diri

HAK ASASI MANUSIA
Pelecehan Membuat Perempuan Mengurung Diri

Kairo, Selasa - Pelecehan seksual terhadap perempuan di jalanan, sekolah, dan 
tempat kerja di Dunia Arab membuat mereka menutupi badan dan mengurung diri di 
rumah. Demikian terungkap dari para aktivis di konferensi regional pertama yang 
membicarakan topik yang dulu dianggap tabu.

Para aktivis dari 17 negara Arab bertemu dua hari di Kairo, Mesir, untuk 
konferensi yang berakhir Senin (14/12). Mereka menyimpulkan bahwa pelecehan 
tidak terkendalikan di seluruh kawasan tersebut karena undang-undang tidak 
menghukum pelaku, juga karena perempuan tidak melaporkannya, atau karena pihak 
berwenang mengabaikannya.

Pelecehan itu, termasuk secara fisik dan pelecehan kata-kata, tampaknya 
dirancang untuk mengusir perempuan dari ruang publik. Tampaknya pelecehan ini 
terjadi, tak peduli apa pun pakaian yang dikenakan wanita.

Amal Madbouli, yang mengenakan kerudung, mengatakan kepada Associated Press 
bahwa walau sudah berpakaian demikian, tetap saja dia dilecehkan. Dia 
menceritakan tentang seorang pria mendatanginya di jalan di kompleks rumahnya.

"Dia menyuiti saya dan terus-menerus menanyakan apakah saya mau pergi dengannya 
ke sebuah tempat yang lebih sepi, dan memberi saya nomor teleponnya," kata 
Madbouli, ibu dua anak. "Ini sebuah isu keamanan nasional. Saya seorang ibu dan 
ingin merasa tenang kala anak-anak perempuan saya keluar rumah."

Masalah meluas

Statistik mengenai pelecehan di kawasan tersebut sampai baru-baru ini tidak 
ada. Namun, serangkaian kajian yang dipresentasikan di konferensi itu 
mengisyaratkan meluasnya masalah.

Sampai sebanyak 90 persen perempuan Yaman mengatakan telah dilecehkan. Di 
Mesir, dari 1.000 responden perempuan, 83 persen melaporkan dilecehkan. Sebuah 
kajian di Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 30 persen perempuan mengatakan 
bahwa mereka telah dilecehkan.

"Kami menghadapi sebuah fenomena yang membatasi hak perempuan untuk bergerak... 
dan itu mengancam partisipasi perempuan di semua bidang," kata Nehad Abul 
Komsan, aktivis Mesir yang mengadakan acara itu dengan dana dari PBB dan Badan 
Pembangunan Swedia.

Diskusi terbuka mengenai isu pelecehan pertama kali muncul di Mesir tiga tahun 
lalu, setelah blog di internet memberi sorotan terhadap rekaman video amatir 
yang memperlihatkan pria-pria menyerang perempuan-perempuan di pusat Kairo pada 
sebuah hari raya.

Kemarahan publik menimbulkan pengakuan publik atas masalah itu. Pelecehan 
seksual, termasuk pelecehan verbal dan fisik, selama ini termasuk kejahatan 
hanya di enam negara Arab. Sebagian besar dari 22 negara Arab hanya menetapkan 
tindakan pada aksi kekerasan yang jelas, seperti pemerkosaan, sebagaimana 
terlihat dari kajian Abu Komsan.

Para peserta konferensi itu mengatakan, pria merasa terancam oleh tenaga kerja 
perempuan yang semakin aktif. Kaum konservatif mempersalahkan pelecehan terjadi 
akibat pakaian dan perilaku perempuan.

Namun, di Yaman, yang hampir semua perempuan berpakaian tertutup dari kepala ke 
ujung kaki, 90 persen perempuan mengatakan tetap saja dilecehkan, khususnya 
dicubit. (AP/DI)

Kirim email ke