Tanggapan Pembaca Azmi: Pelarangan buku jelas mengerdilkan peran penulis yang ingin mengabarkan kebenaran. Membuat buku-phobia menjadi...ucup baik: hari ini bukunya besok orangnya. ayo hentikan segala pelarangan buku. buku adalah jendela dunia!silahkan click: http://indonesiabuku.com/?p=1583 Trilogi Lekra Tak Membakar Buku
Trilogi Lekra Tak Membakar Buku (Esai, Cerpen, puisi Lekra) (1) Lekra Tak Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965 Penulis: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 584 hlm Ukuran: 15 x 24 cm (softcover & hardcover) ISBN: 978-979-18475-0-6 Harga: Rp 70.000 (softcover) & Rp 150.000 (hardcover-LIMITED EDITION) Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra adalah nisan kebudayaan yang disenyapkan eksistensinya selama puluhan tahun lamanya. Aktivitas mereka yang bergemuruh dalam periode 1950-1965 seakan hilang tanpa jejak. Yang ada hanyalah deret ukur dosa politik kebudayaan mereka dalam menegakkan prinsip-prinsip yang mereka yakini sebagai kebenaran. Buku ini merupakan ”buku putih” yang menjelaskan ”apa adanya” kerja-kerja kreatif yang dihasilkan oleh para pekerja kebudayaan Lekra dengan seluruh aliansi ideologisnya, termasuk dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Buku ini mencakup liputan menyeluruh yang diriset dari sekira 15 ribu artikel (ketoprak, wayang, ludruk, reog), seni tari, seni rupa, musik, film, sastra, buku, dan sikap-sikap kebudayaan secara umum. Sekaligus buku ini menjadi referensi bahwa Lekra tak hanya mengurus pelemik tak berkesudahan dengan pengusung Manifes Kebudayaan dan melupakan aspek kerja yang lebih luas yang dilakukan para eksponen budaya di Lekra. Bahwa Lekra tak hanya diisi orang-orang yang haus kuasa, algojo-algojo haus darah, tukang keroyok, pembikin onar panggung kebudayaan, tapi cendekiawan-cendekiawan organik Lekra mampu memberi warna dan sumbangsih yang luar biasa bagi kelanjutan kebudayaan Indonesia yang selama puluhan tahun direndam kekuasaan pasca Soekarno. ———- (2) Laporan dari Bawah: Sehimpun Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950-1965 Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 558 hlm. Ukuran: 15 x 24 cm (hardcover-LIMITED EDITION) ISBN: 978-979-18475-2-0 Harga: Rp 200.000 Biasanya, cerita pendek (cerpen) mendapatkan jatah pemuatan setiap akhir pekan atau sekali dalam sepekan di suratkabar nasional. Namun di Harian Rakjat, sekira tahun 1961, nyaris saban hari Harian rakjat memuat cerpen. Akan absen beberapa hari jika ada hal-hal penting atau pidato-pidato yang memerlukan tempat pemuatan yang luas. Memberi tempat yang sederajat antara berita reguler dan cerpen adalah hal yang sangat tak lazim untuk sebuah koran politik nasional dan bukan koran kebudayaan an sich. Buku ini merekam geliat cerita pendek yang ditulis oleh eksponen budaya Lekra (sastra) untuk memberitahu bagaimana gaya realisme sosialis ”ditemukan”, ”diadaptasi”, dan ”dipraktikkan” di lapangan kesusastraan indonesia. ————— (3) Gugur Merah: Sehimpunan Puisi Lekra Harian Rakjat (1950-1965) Penyusun: Muhidin M Dahlan | Rhoma Dwi Aria Yuliantri Penerbit: Merakesumba Tebal: 966 hlm. Ukuran : 15 x 24 cm (hard cover-LIMITED EDITION) ISBN: 978-979-18475-1-3 Harga: Rp 300.000 Dalam tradisi kesusastraan Lekra, puisi menempati tempat yang istimewa. Bahkan lebih istimewa ketimbang novel. Puisi lekra pernah menjadi produk kebudayaan satu-satunya yang dipersembahkan oleh delegasi sastrawan Indonesia untuk Konferensi Sastrawan Asia-Afrika II di Kairo. Dan nyaris seluruh pucuk pimpinan Lekra dan PKI membuat puisi dengan kadar kualitas yang berbeda-beda tentunya. Himpunan puisi ini merupakan ikhtiar mengumpulkan sekira 450 puisi dari 111 penyair yang nama dan puisinya terekam di lembar kebudayaan Harian Rakjat sepanjang 15 tahun (1950-1965). Disajikannya puisi ini untuk memperkaya khazanah kesusastraan, khususnya puisi Indonesia. Tampilan ini juga bisa dianggap sebagai pembangun kembali benang merah yang putus atas tradisi penciptaan puisi Indonesia yang berbasis realisme sosialis. Bahwa penyair Lekra juga memiliki suara kreatif yang patut didengar oleh telinga-telinga masa depan. ————— BUKU INI DICETAK TERBATAS. TERTARIK? BEGINI CARA PEMESANANNYA: 1. Bagi yang tinggal di Jogjakarta bisa datang sendiri ke kios buku Gelaran Ibuku yang beralamat sama dengan Indonesia Buku. 2. Bagi yang memesan via ponsel 0888-6854-721 (MBAK NURUL HIDAYAH) dan/atau surel (iboe...@gmail.com), mohon menyebutkan judul dan jumlah eksemplar yang diinginkan. Buku langsung dikirim ke alamat pemesan jika pembayaran sudah ditransfer ke rekening Indonesia Buku. 3. Rekening I:BOEKOE: BCA 4450813791 atau BNI 0116544928 atas nama Nurul Hidayah. Berita Terkait: Lekra Tak Membakar BukuLima Buku Dilarang Beredar KejagungBahaya Laten “Prahara Budaya”Diperiksa Kejaksaan, Lekra Tak Membakar Buku!Seratus Buku Sastra Indonesia yang Patut Dibaca Sebelum Dikuburkan: Satu Catatan Singkat **** Sumber: http://indonesiabuku.com/?p=2500 Surabaya Akan Bangun 250 Perpustakaan Kampung Diposting oleh Diana AV on May 18th, 2009 di topik Kronik. Anda dapat mengikuti diskusi pada berita ini melalui RSS 2.0. Anda bisa juga meninggalkan komentar dan trackback Jakarta: Pemerintah Kota Surabaya akan membangun pepustakaan di 250 lokasi kampung-kampung di seluruh kota. Program ini direncanakan akan direalisasikan sampai 2010 mendatang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pemerintah kota menganggarkan dana sebesar Rp 5 milyar untuk mewujudkan rencana ini. Secara bertahap, perpustakaan ini akan dibangun dari taman baca yang berada di tingkat RT atau RW. “Untuk satu perpustakaan sekitar 5 jutaan,” kata dia, Senin (18/5) siang. Dana ini merupakan dana untuk pembangunan infrastruktur perpustakaan atau taman baca. Adapun untuk pembelian buku dan bahan perpustakaan, diharapkan dapat diusahakan secara swadaya oleh kampung masing-masing. Pemerintah, lanjut dia, diperkirakan akan membantu dengan menyumbangkan buku-buku dan leaflet tentang kota Surabaya. Menurut Tri Rismaharani, saat ini, pemerintah masih akan terus mematangkan rencana pembangunan perpustakaan kampung ini. Rencana ini akan dimatangkan seiring dengan rencana pemerintah membentuk peraturan daerah tentang perpustakaan. ANANG ZAKARIA *) Dikronik dari Tempointeraktif 18 Mei 2009 Berita Terkait: Pemerintah Kucurkan 14,9 Milyar untuk PerpustakaanMinat Baca Warga Jakarta RendahPresiden Akan Resmikan Perpustakaan Bung HattaHarvard Akan Mendigitalkan 15 Ribu Buku Langka CinaBulan Puasa Pengunjung Perpustakaan Meningkat Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]