Refleksi :   

http://www.surya.co.id/2010/01/24/menhut-42-juta-hektar-hutan-indonesia-gundul.html

Menhut: 42 Juta Hektar Hutan Indonesia Gundul
Minggu, 24 Januari 2010 | 14:45 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: 
Berita Terkini, Jabar & Banten, Nasional | ShareThis

BOGOR | SURYA Online - Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan mengatakan, 
sekitar 42 juta hektar (Ha) hutan Indonesia sudah habis ditebang alias gundul.

"70 persen dari luas daratan Indonesia adalah kawasan hutan, atau sekitar 130 
juta Ha luas hutan Indonesia. Dari 130 juta itu, 43 juta ha merupakan hutan 
primer atau sekitar 4,2 persen. Namun kondisi saat ini 42 juta ha sudah tidak 
berhutan lagi, semua sudah gundul habis ditebang," papar Menhut didepan peserta 
pembangunan monumen Tanaman KAHMI, di Gunung Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu 
(24/1/2010).

Zulkifli menyebutkan, provinsi yang masih memiliki hutan primer adalah sebagian 
di Papua dan Kalimantan.

"Provinsi Jawa yang sudah tidak ada lagi hutannya, begitu juga di Sumatera 
jumlah hutanya sudah sedikit," ungkapnya.

Fungsi hutan sangat baik untuk kehidupan manusia, selain mencegah erosi yang 
menyebabkan bencana alam seperti longsong dan banjir.

"Upaya yang paling optimal untuk mencegah kerusakan alam karena hilang hutan 
adalah dengan cara menanam. Mari kita menanam, dengan gerakan menanam pohon 
kita sudah menjadi menyediakan oksigen dan mencegah terjadinya bencana alam," 
terang Menhut.

Ketua Panitia pembangunan Monumen Tanaman KAHMI, Wisudarto mengatakan, monumen 
tanam KAHMI berlokasi di Gunung Hambalang dengan luas lahan yang akan ditanami 
pohon seluas 9,8 ha.



++++

http://www.surya.co.id/2010/01/22/hutan-rusak-puluhan-sumber-air-di-ngawi-mati.html



Hutan Rusak, Puluhan Sumber Air di Ngawi Mati
Jumat, 22 Januari 2010 | 21:45 WIB | Posts by: Sugeng Wibowo | Kategori: Berita 
Terkini, Mataraman | ShareThis
NGAWI | SURYA Online - 29 mata air dari 256 mata air di Kabupaten Ngawi mati. 
Matinya sumber-sumber air ini disebabkan rusaknya hutan yang berada di sekitar 
mata air.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi, 
Jumat (22/1/2010), mata air yang mati ini tersebar di lima wilayah di Kabupaten 
Ngawi, yaitu di wilayah Kendal, Ngrambe, Kedunggalar, Walikukun, dan Dero. Dari 
kelima wilayah ini yang mata airnya paling banyak mati berada di Kedunggalar, 
yaitu sebanyak 15 mata air.

Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dinas Kehutanan dan 
Perkebunan Kabupaten Ngawi Djarwanto mengatakan, pencurian hutan secara 
besar-besaran yang terjadi antara tahun 1998 sampai tahun 1999 telah berimbas 
pada banyaknya mata air di Kabupaten Ngawi yang mati.

"Tidak ada lagi pohon membuat air tanah menyusut drastis bahkan beberapa mata 
air mati. Selain itu yang parah lagi menimbulkan erosi bantaran Sungai Bengawan 
Solo dan Bengawan Madiun (anak Sungai Bengawan Solo) di Ngawi yang berdampak 
pada semakin dangkalnya sungai," tambahnya.








[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke