Bapak membenturkan antara Islam vs Barat padahal kalau dalam terminologi keilmuan tentang agama di Eropa & Amerika, Islam itu dianggap sebagai "agama barat", seperti halnya Yahudi dan Nasrani, karena asalnya yang dari barat, ditandingkan dengan "agama-agama timur", seperti Budha, Hindu, Konghucu, Taoisme, yang sering dianggap oleh "agama barat" sebagai agama yang "tidak valid", "agama bumi" bukan "agama langit" karena "nabi-nabi"-nya tidak berasal dari langit/Tuhan-nya agama barat/agama ibrahimi.
"agama barat" punya kecenderungan untuk mengklaim kebenaran, sementara umat lain dianggap belum menerima kebenaran jadi harus diperangi atau "dicerahkan". sementara "agama timur" menitikberatkan pada keselaran dan keseimbangan antara alam dan manusia. makanya, jarang kita dengar konflik antar agama timur karena perluasan keyakinan. biasanya lebih dilandasi karena kepentingan politik ketimbang perang agama. dalam indonesia yang penuh dengan agama ini, apa kita bisa ngomong kita nggak butuh orang kristen, kita nggak butuh orang budha, kita nggak butuh orang hindu? sementara mereka semua itu tetangga kita, yang ikut serta membangun rumah kita, menjaga rumah kita supaya tidak kemalingan. apa lalu kita berhak untuk mengusir mereka, sementara nenek moyang mereka hidup jauh lebih lama ketimbang kita, umat islam. bahkan nenek moyang kita sekalipun dianggap sebagai tidak beragama, karena mereka dianggap menyembah batu dan berhala, padahal mereka bermaksud melindungi keseimbangan alam dari perusakan-perusakan. apa yang orang islam lakukan? menteri kehutanan dari partai islam menyetujui perluasan HPH dan perusakan hutan. tutup mata terhadap kerusakan alam yang terjadi. menteri kehutanan jaman pak harto yang orang china malah lebih strict dalam memberikan HPH sehingga kerusakan hutan bisa dihambat. duit buat dana reboisasi malah dipake sama mantan menteri pak harto yang ketua organisasi cendekiawan muslim buat bikin pesawat. jadi di mana kontribusi orang islam buat perbaikan alam semesta? sementara Tuhan memerintahkan orang islam supaya bisa jadi rahmat bagi alam semesta. salam, -- wikan 2010/2/2 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > > > > -- YAYHA ALNAS ANA KHLQNKM MN DZKR WA ANTSA WJ'ALNKM SY'UBA WQBA^L LT'AARFWA > AN AKRMKM 'AND ALLH ATQAKM (S. ALHJRAT, 49:13), dibaca: ya-ayyuhan na-su > inna- khalaqna-kum min dzakariw wauntsa- wa ja'alna-kum syu-'u-baw wa > qaba-ila lita'a-rafu- inna akramakum 'indaLla-hi atqa-kum, artinya: > -- Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, > dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu > berkenal-kenalan, sesungguhnya yang termulia di antara kamu di sisi Allah, > ialah yang lebih taqwa. > > Kebudayaan barat modernisme, post-modernisme, materialisme, positivisme, > sifatnya sangat agresif karena didukung oleh penggunaan teknologi-komunikasi > (antara lain internet) dan organisasi. Lawan modernisme yaitu post-modernisme > merupakan kritik terhadap modernisme secara sengit dan bersemangat > (enthusiast) menyerang modernisme, yang sudah dianggap mapan oleh > penganutnya. Dalam kesusastraan Indonesia semangat menyerang secara liar itu > terlihat dalam sanjak Chairil Anwar: "Aku". > ......................................... > Aku ini binatang jalang > Dari kumpulannya terbuang > Biar peluru menembus kulitku > Aku tetap merajang menerjang > ........................................