Setidaknya banyak juga orang Islam secara gak langsung ikut merayakannya. Apalagi 2 hari perayaan yg bersamaan.
Banyak remaja2 berjilbab bahkan, perempuan2 islam yg kebanjiran bikin coklat. Bikin cake motif hati. Yg bisa jahit bikin pernak pernik valentine. Di Tangerang sini banyak juga orang pribumi Islam kebanjiran bikin dodol [ kue cina]. Ada juga yg bikin ornamen2 untuk sincia. Di pasar, yg tadinya jualan daging sekarang jualan ikan bandeng. lebih banyak yg jualan apel dan jeruk. Setiap perayaan apapun banyak yg diuntungkan. Semakin banyak perayaan2 maka perekonomian rakyat semakin bergairah. Di belakang rumah saya ada perkampungan yg banyak remaja2 pengangguran. Setiap hari valentine mereka ngumpulin uang beli mawar kemudian di jual pertangkai yg sudah diberi pita di mal2, pinggir jalan. Kreatif. Daripada tawuran. Gong xi fa coi - semoga kemakmuran berlimpahan sepanjang tahun Happy Valentine! Semoga cinta kasih sayang bersemi tumbuh subur mewangi sepanjang tahun. Gak ada yg berhantam, gak ada yg perang, gak ada yg jadi pecundang. :-) salam, l.meilany ----- Original Message ----- From: H. M. Nur Abdurahman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, February 13, 2010 7:47 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Tasikmalaya ulema bans Valentine's Day Kenapa kita harus menunggu momen hari Valentine? Lebih penting mana, menyatakan cinta di hari Valentine atau tiap hari sepanjang perjalanan hidup anda? Sekali dalam setahun atau 365 kali dalam setahun? Sebenarnya momen Valentine yang mendunia tanggal 14 Februari itu hanyalah momen untuk "industri cinta" yang beramai-ramai meningkatkan omzet produk mereka. Mulai dari coklat, bunga, sampai aksesoris yang serba pink, dipromosikan besar-besaran dengan harga yang lebih mahal daripada biasanya. Yang seharga Rp. 2.500 bisa melonjak jadi Rp.10.000! 4 kali lipat dan laris maniiiis dibeli korban momen Valentine ;) Apakah anda termasuk salah satu korbannya? Atau... Anda termasuk salah satu pemain industri cinta yang memanfaatkan momen Valentine untuk bisnis anda :) Salam HMNA ----- Original Message ----- From: "sunny" <am...@tele2.se> To: <Undisclosed-Recipient:;> Sent: Friday, February 12, 2010 23:20 Subject: [wanita-muslimah] Tasikmalaya ulema bans Valentine's Day http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/12/tasikmalaya-ulema-bans-valentine%E2%80%99s-day.html Tasikmalaya ulema bans Valentine's Day The Jakarta Post , Jakarta | Fri, 02/12/2010 5:33 PM | The conservative Indonesian Ulema Council in Tasikmalaya, West Java announced a ban on Valentine's Day on Friday, citing its Roman legacy that contradicts Islamic law. Leader of the council, Acep Noor Mubarok, said Valentine's Day, which falls on Feb. 14, was prone to unrestricted expressions of love, which Islam cannot tolerate. Islam only recognizes mutual respect, which is commonly expressed at an informal social gathering, Acep added. "All activities related to the Valentine's Day are haram [forbidden under Islam]," he told tempointeraktif.com. He blamed the government's lack of control of Western culture on the popularity of the Valentine's Day in the country. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]