----- Original Message ----- From: "Ari Condro" <masar...@gmail.com> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> Sent: Saturday, February 13, 2010 14:25 Subject: Re: [wanita-muslimah] Tasikmalaya ulema bans Valentine's Day
> abah salah. kalo valentin harga harga produk khas kayak coklat malah > lebih > murah kok. ########################################################### HMNA: Yang jelas bunga seharga Rp2.500 meningkat menjadi Rp10.000 waktu saya tulis postingan 13/2, sehari sebelum hari Valentine ########################################################### for your interest, abah, malah ada penelitian jangka panjang, > series selama 30 tahun, kalau ada event besar, maka harga barang yg biasa > diserbu pembeli malah cenderung turun harganya. dan ini kecenderungannya > konsisten. data 30 tahun lho. kalo abah berminat, saya bisa sharing > penelitiannya hehehe ^^ > > > salam, > Ari > > > 2010/2/13 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > >> >> >> >> Kenapa kita harus menunggu momen hari Valentine? Lebih penting mana, >> menyatakan cinta di hari Valentine atau tiap hari sepanjang perjalanan >> hidup >> anda? Sekali dalam setahun atau 365 kali dalam setahun? >> >> Sebenarnya momen Valentine yang mendunia tanggal 14 Februari itu hanyalah >> momen untuk "industri cinta" yang beramai-ramai meningkatkan omzet produk >> mereka. >> >> Mulai dari coklat, bunga, sampai aksesoris yang serba pink, dipromosikan >> besar-besaran dengan harga yang lebih mahal daripada biasanya. Yang >> seharga >> Rp. 2.500 bisa melonjak jadi Rp.10.000! 4 kali lipat dan laris maniiiis >> dibeli korban momen Valentine ;) >> >> Apakah anda termasuk salah satu korbannya? Atau... Anda termasuk salah >> satu >> pemain industri cinta yang memanfaatkan momen Valentine untuk bisnis anda >> :) >> >> Salam >> HMNA [Non-text portions of this message have been removed]