jadi ujungnya tetep bidadari toh ?

salam,
Ari


2010/3/14 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>

>
>
> Ralat sedikit:
> Pada paragraf akhir tertulis:
> Jadi nyata benar bedanya. Luxenberg pake metode yang lazim digunakan dalam
> penelitian Bibel, yaitu prinsip bacaan mengacu pada teks, sedangkan HMNA
> pakai metode sebaliknya, yaitu yang dipakai dalam mengkaji Al-Quran, yaitu
> teks mengacu pada bacaan.
>
> Seharusnya:
> Jadi nyata benar bedanya. Luxenberg pake metode yang lazim digunakan dalam
> penelitian Bibel, yaitu prinsip bacaan mengacu pada teks, sedangkan
> Syasuddin Arief dan HMNA pakai metode sebaliknya, yaitu yang dipakai dalam
> mengkaji Al-Quran, yaitu teks mengacu pada bacaan.
>
> Salam
> HMNA
>
> Pertanyaan Arcon:
> jadi kesimpulannya : abah hmna setuju dengan luxenberg ?
> kalo pak samsudin arief gimana ?
> #################################################
> HMNA:
> Baiklah, karena Arcon tidak bisa membaca, saya akan straight to the point
> 656 Menjawab Tangan-Tangan Gurita ada tertulis:
> -- ketiga, tidak sama dengan Bible yang memfokus pada teks, maka dalam
> Al-Quran (dari QRA=bacaan) titik tolaknya adalah hafalan yang dibaca, teks
> mengacu pada bacaan, dan ini di luar domein hermeneutika.
>
> Perhatikan selanjutnya:
> WDS::
> WDS::
> Luxenberg starts with Q 44:54 ?? ????????????? ???????
> ????? wa zawwajnahum bi hur 'in, 'We shall wed them to maidens with
> large, dark eyes'. For ??????? zawwajnahum, 'we shall wed them' he has
> a different, and purely Arabic, alternative: ??????? rawwahnahum 'we
> shall let them rest'. It's a difference of only two diacritical dots
> and in rasm it's identical.
> *****************************************************************
> HMNA:
> It's a difference of only two diacritical dots and in rasm it's identical.
> Luxenberg pakai prinsip bacaan mengacu pada teks/tulisan/rasm
> Inilah yang dibantah Syamsudin Arief:
> Ini cuplikan dari tulisannya:
>
> Pada prinsipnya Al-Qur'an bukanlah 'tulisan' (rasm atau writing) tetapi
> merupakan 'bacaan' (qira'ah atau recitation) dalam arti ucapan dan sebutan.
> Baik proses turun-(pewahyuan)-nya maupun penyampaian, pengajaran dan
> periwayatan-(transmisi)-nya dilakukan melalui lisan dan hafalan, bukan
> tulisan. Dari dahulu, yang dimaksud dengan 'membaca' Al-Qur'an adalah
> "membaca dari ingatan (qara'a 'an zhahri qalbin; to recite from memory)."
>
> Adapun tulisan berfungsi sebagai penunjang semata. Sebab ayat-ayat
> Al-Qur'an dicatat-yakni, dituangkan menjadi tulisan diatas tulang, kayu,
> kertas, daun, dan lain sebagainya-berdasarkan hafalan, bersandarkan apa yang
> sebelumnya telah tertera dalam ingatan sang qari'muqri'. Proses transmisi
> semacam ini, dilakukan dengan isnaad secara mutawaatir dari generasi ke
> generasi, terbukti berhasil menjamin keutuhan dan keaslian Al-Qur'an
> sebagaimana diwahyukan oleh Malaikat Jibrial a.s kepada Nabi sallallaahu
> 'alaihi wa-sallam dan diteruskan kepada para Sahabat, demikian hingga hari
> ini.
>
> Ini berbeda dengan kasus Bibel, di mana tulisan-manuscript evidence dalam
> bentuk papyrus, scroll, dan sebagainya-memegang peran utama dan berfungsi
> sebagai acuan dan landasan bagi Testamentum alias Gospel.
>
> Jadi seluruh kekeliruan dan kengawuran orientalis bersumber dari sini.
> Orang-orang seperti Jeffery, Wansbrough dan Puin (dan Luxenberg -HMNA-),
> misalnya, berangkat dari sebuah asumsi keliru, menganggap Al-Qur'an sebagai
> 'dokumen tertulis' atau teks, bukan sebagai 'hafalan yang dibaca' atau
> recitatio. Dengan asumsi keliru ini (taking "the Qur'an as Text") mereka
> lantas mau menerapkan metode-metode filologi yang lazim digunakan dalam
> penelitian Bibel, seperti historical criticism, source criticism, form
> criticism, dan textual criticism.
>
> ***
>
> Kesimpulannya:
> Luxenberg: => pakai prinsip bacaan mengacu pada teks/tulisan/rasm
> HMNA: => tidak sama dengan Bible yang memfokus pada teks, maka dalam
> Al-Quran (dari QRA=bacaan) titik tolaknya adalah hafalan yang dibaca, teks
> mengacu pada bacaan, dan ini di luar domein hermeneutika.
> Syamsudin Arief: => Pada prinsipnya Al-Qur'an bukanlah 'tulisan' (rasm atau
> writing) tetapi merupakan 'bacaan' (qira'ah atau recitation) dalam arti
> ucapan dan sebutan. Adapun tulisan berfungsi sebagai penunjang semata.
> Dengan asumsi keliru ini (taking "the Qur'an as Text") mereka lantas mau
> menerapkan metode-metode filologi yang lazim digunakan dalam penelitian
> Bibel, seperti historical criticism, source criticism, form criticism, dan
> textual criticism
>
> Jadi nyata benar bedanya. Luxenberg pake metode yang lazim digunakan dalam
> penelitian Bibel, yaitu prinsip bacaan mengacu pada teks, sedangkan HMNA
> pakai metode sebaliknya, yaitu yang dipakai dalam mengkaji Al-Quran, yaitu
> teks mengacu pada bacaan. Karena Luxenberg pakai asumsi yang keliru, ya
> semua hasil penjabarannya adalah keliru. Artinya grapes itu salah, dan yang
> benar itu virgins.
>
> #########################################################################
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ari Condro" <masar...@gmail.com <masarcon%40gmail.com>>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Sunday, March 14, 2010 07:30
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Misteri Sungai di Dalam Laut Mexico
>
> yg aku tanya urusan bidadari vs anggur putih.
>
> yg dikirim malah artikel yg bikin saya merasa sebel sama si abah selama
> bertahun tahun ini. enak aja comot nama orang dipasang di koran.
> #####################################################################
> HMNA:
> Pendapat yang dipublikasikan harus dapat dipertanggung-jawabkan. Pikir
> dahulu pendapatan sesal kemudian tidak berguna, ini menurut Bidal Melayu
> lama yang masih relevan hingga kini.
> ######################################################################
> entar
> kalo ada orang bunuh saya pakai golok di jalan gara gara artikel itu, abah
> mau nanggung dosanya ??? :D
>
> salam,
> Ari
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke