BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
329. Bukan Theologis Melainkan Sosio-Historis-Kultural

Partai-partai politik dalam era reformasi ini pada bermunculan, di antaranya 
Partai Perempuan yang diprakarsai oleh novelis La Rose dan Titi Said. Hemat 
saya, boleh jadi munculnya Partai Perempuan ini yang antara lain menimbulkan 
inspirasi dari Kohati Korkom UMI. Yaitu pada hari Kamis 2 Juli 1998 Kohati 
Korkom UMI menyelenggarakan Dialog Kemuslimahan bertempat di Kampus UMI. Saya 
mendapat amanah memberikan sekapur sirih. Amanah ini saya terima dalam rangka 
memperingati Mawlud Nabi Muhammad SAW. Saya padatkan sajian sekapur sirih itu 
seperti berikut.

Secara sosio-historis-kultural dalam dunia Islam ada dua pandangan yang saling 
bertolak belakang di mata kaum laki-laki mengenai aktivitas perempuan "di luar 
rumah" terutama bagi yang sudah bersuami. Ada yang membolehkan ada yang 
menolak. Bahkan tidak kurang jumlahnya dari pihak perempuanpun pasrah menerima 
statusnya dan mencoba berupaya mencintai dan menyenangi kedudukannya sebagai 
makhluk manusia nomor dua dengan alasan theologis menurut anggapan mereka.

Sebenarnya pandangan bahwa kaum perempuan adalah sub-ordinat dari kaum 
laki-laki bertolak dari kisah bahwa Sitti Hawa itu diciptakan Allah dari tulang 
rusuk Adam yang dicabut tatkala Adam sedang tidur.(*) Bahkan Sitti Hawa dari 
tulang rusuk Adam ini dijadikan sebagai justifikasi theologis ilmu kejantanan 
(kaburu'neang) dalam kalangan suku Bugis Makassar, agar kemana saja pergi harus 
menyisipkan badik di pinggang. Karena belum sempurna sifat jantan dalam dirinya 
apabila tulang rusuk yang hilang itu tidak disubstitusi dengan badik.

Sikap pasrah sebagian perempuan sebagai sub-ordinat ini timbul, oleh karena 
secara theologis mereka merasa bersalah kepada laki-laki. Sitti Hawalah yang 
mempengaruhi membujuk bahkan merengek Adam supaya makan buah larangan. (Iblis 
menamakan buah larangan ini dengan buah khuldi, artinya buah kekekalan, khuldi 
dari akar Kha, Lam, Dal artinya kekal).

Sebenarnya kisah di atas itu bersumber dari Israiliyat, yaitu produk budaya 
bangsa Israil, yang tidak berasal dari wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi 
Musa AS. Di dalam Al Quran tidak ada disebutkan bahwa Sitti Hawa dari tulang 
rusuk Adam. Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim memang ada 
disebutkan bahwa perempuan (bukan Sitti Hawa!) dari tulang rusuk (tidak 
disebutkan dari rusuknya Adam!). Hadits adalah penjelasan Al Quran, akan tetapi 
tidak menambah substansi. Jadi perempuan dari tulang rusuk, AL Mar.atu min 
Dhil'In, adalah metaphoris. Apapula jika dibaca Hadits itu secara lengkap, yang 
artinya: perlakukanlah perempuan itu dengan bijak, karena perempuan itu dari 
(baca: bersifat) tulang rusuk. Kalau dibiarkan ia bengkok, kalau dikerasi ia 
patah.

Kaum perempuan tidak usah dibayang-bayangi rasa bersalah karena Sitti Hawa 
telah membujuk Adam makan buah larangan, sebab di dalam Al Quran Allah 
berfirman:

FaazaLlahuma sysyaytha-nu (S. Al Baqarah, 2:36), maka syaytan menipu keduanya.

Ayat (2:36) menjelaskan bahwa tidak ada diskriminasi atas Adam dan Sitti Hawa, 
yaitu keduanya (huma-) sama-sama bersalah.

Jelaslah bahwa kedudukan diskriminatif perempuan sebagai sub-ordinat laki-laki 
(wanita dijajah pria sejak dulu menurut nyanyian Sabda Alam), bukanlah bertumpu 
pada alasan theologis, melainkan hanya bersifat sosio-historis-kultural.

Memang dari segi jasmani ada perbedaan laki-laki dengan perempuan, sebab pada 
laki-laki normal hormon jantannya 60%, sedangkan hormon betinanya hanya 40%, 
sedangkan sebaliknya pada perempuan normal hormon betinanya yang 60%, sedangkan 
hormon jantannya hanya 40%. Hormon jantan sifatnya keras aktif, hormon betina 
sifatnya lembut pasif, secara nafsani yang jantan merasa melindungi dan betina 
merasa dilindungi. Itulah sebabnya dalam konteks kehidupan berumah tangga 
berlaku qaidah: ar rija-Lu qawwa-muwNna 'ala nnisa-i, laki-laki (baca: suami) 
itu pemimpin atas perempuan (baca: isteri). Suami adalah Kepala Negara, isteri 
adalah Menteri Dalam Negeri. Juga di dalam lapangan bulu tangkis perempuan game 
pada angka 11, sedangkan laki-laki pada angka 15.

Akan tetapi secara nafsani dan ruhani tidak ada perbedaan antara laki-laki 
dengan perempuan, yang secara eksplisit dinyatakan oleh Firman Allah:

Inna lmuslimi-na wa Lmuslima-ti wa lmu'mini-na wa lmu'mina-ti wa lqa-niti-na wa 
lqa-nita-ti wa shsha-diqi-na wa shsha-diqa-ti wa shsha-biri-na wa shshabira-ti 
wa lkha-syi-i-na wa lkha-syi'a-ti wa lmutashaddiqi-na wa lmutashaddiqa-ti wa 
shsha-imi-na wa shsha-ima-ti wa lha-fizhi-na furu-jahum wa lha-fizha-ti wa 
dzdza-kiri-naLla-ha katsi-ran wa dza-kira-ti a'addaLla-hu maghfiratan wa ajran 
'azhi-man (S. Al Ahza-b, 33:35).

yang artinya: Sesungguhnya orang-orang Islam laki-laki dan orang-orang Islam 
perempuan, orang-orang beriman laki-laki dan orang-orang beriman perempuan, 
orang-orang taat laki-laki dan orang-orang taat perempuan, orang-orang benar 
laki-laki dan orang-orang benar perempuan, orang-orang sabar laki-laki dan 
orang-orang sabar perempuan, orang-orang khusyu' laki-laki dan orang-orang 
khusyu' perempuan, orang-orang dermawan laki-laki dan orang-orang dermawan 
perempuan, orang-orang berpuasa laki-laki dan orang-orang berpuasa perempuan, 
orang-orang laki-laki yang memelihara kesuciannya dan orang-orang perempuan 
yang memelihara kesuciannya, orang-orang laki-laki yang berzikir banyak-banyak 
dan orang-orang perempuan yang berzikir, maka Allah menyediakan bagi mereka 
pahala yang besar.

Alhasil para muslimat dapat saja aktif berpolitik dengan persyaratan memiliki 
sifat-sifat terpuji menurut ayat (33:35) dan bagi yang telah berumah tangga 
sanggup membagi waktunya dan mendapat izin dari suaminya. Bahkan dapat pula 
mendirikan Partai Muslimat yang berasaskan Islam, mengapa tidak ?! WaLla-hu 
a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 5 Juli 1998
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/1998/07/329-bukan-theologis-melainkan-sosio.html

-------------
(*) Telah dibahas dalam Seri 183 yang berjudul: "Perempuan Dijadikan dari 
Tulang Rusuk?", ttg. 2 Juli 1995
http://waii-hmna.blogspot.com/1995/07/183-perempuan-dijadikan-dari-tulang.html

***

Gayung bersambut, kata berjawab. Mulai sekarang, beginilah cara saya menyambut 
gayung, menjawab kata si pungo findamentalist dullatip yang antek American 
Zionism, yang suka menjual nama Allah sambil mencerca memaki-maki para ulama.
HMNA


----- Original Message ----- 
From: "abdul" <latifabdul...@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, April 09, 2010 09:28
Subject: [wanita-muslimah] To; Muiz.NUR,IsPemimpin Wanita Dalam Tinjauan Islam


Mari kita jauhi fatwa2 atau Hadist2 budaya setempat.

####################################################################################################
HMNA:
Ou la la, vervelende vent, alle joden, dullatip fundamentalist JIL antek / 
budak state terrorist American Zionism, yang doyan jual Nama Allah, berdirilah 
di depan cermin, pandang baik-baik sosok yang waang saksikan, di situ 
terpampang tampang the real koppig fundamenalist yang yang tulisannya hasil 
dorongan SETAN dan tidak pernah kembali kejalan yg lurus, yaitu fundamentalist 
pungo dullatip yang ingkar terhadap Hadits. 
#####################################################################################################

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to