Refleksi : Bagaimana kalau kehidupan sebagai mayat?

http://www.harianterbit.com/artikel/info/artikel.php?aid=96309


Hidup Setelah Mati
      Tanggal :  12 Jun 2010 
      Sumber :  Harian Terbit 




JAKARTA-Dalam beberapa kasus, orang yang mati kedinginan pada suhu ekstrem bisa 
hidup lagi. Seorang peneliti berhasil menjelaskan fenomena ini lewat eksperimen 
yang dilakukan dengan ragi dan cacing tanah.

Mati beku atau 'freezes to death' dipicu oleh suhu dingin yang terlalu ekstem, 
yang sering terjadi di pegunungan atau daerah beriklim dingin. Meski sangat 
jarang, seseorang yang mati beku bisa hidup kembali.

Kasus pertama terjadi pada musim dingin 2001, menimpa Erika, seorang bayi 13 
bulan di Kanada. Gara-gara hanya mengenakan popok saat berkeliaran di luar 
rumah, ia tewas dengan suhu tubuh anjlok hingga 16 derajat celcius.

Saat ditemukan, jantung bayi itu diperkirakan telah berhenti berdenyut selama 2 
jam. Ajaibnya, jantung si bayi kembali berdenyut tak lama setelah dihangatkan 
dan diberi napas buatan.

Kasus berikutnya terjadi di Jepang pada tahun 2006. Seorang pria, Mitsutaka 
Uchikoshi hilang di Gunung Rokko yang bersalju dan ditemukan 23 hari kemudian 
dalam kondisi membeku dan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya metabolisme.

Pria ini akhirnya hidup lagi setelah dibawa ke tempat yang lebih hangat, dan 
diberi pertolongan. Bahkan kondisi kesehatannya dilaporkan pulih tak lama 
kemudian.

Didahului dengan kondisi anoksia (tidak memiliki oksigen)

Ilmuwan dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Mark B. Roth, Ph.D. 
berusaha menjelaskan fenomena ini lewat sebuah eksperimen. Roth menggunakan 
ragi dan embrio cacing tanah (nematoda).Pada eksperimen pertama, ia menyimpan 
ragi dan embrio tersebut pada suhu di atas titik beku. 

Dalam waktu 24 jam, 99 persen dari makhluk itu benar-benar mati dan tidak bisa 
hidup lagi meski dihangatkan.Berikutnya, ragi dan embrio cacing diletakkan 
dalam lingkungan kurang oksigen sebelum dibekukan dalam keadaan anoksia (tidak 
memiliki oksigen). Pada percobaan ini, 66 persen ragi dan 97 embrio cacing bisa 
hidup lagi setelah dihangatkan dan diberi cukup oksigen.

Menurut Roth telah menyebabkan siklus sel berhenti sehingga kedua jenis makhluk 
hidup tersebut menjadi mati suri. Didukung suhu dingin, maka secara biologis 
siklus sel terjaga untuk tetap stabil selama mati suri sehingga tidak 
benar-benar mati.

"Ketika makhluk hidup mati suri dalam kondisi demikian, risiko terjadinya 
kesalahan dalam proses biologis yang memicu kematian akan berkurang," ungkap 
Roth.(tbt)


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke