kalau memang itu pertemuan anggota keluarga orang2 "yang dituduh" PKI
lalu di mana salahnya Pak Nur?
bukankah sepanjang orde baru begitu banyak orang dituduh PKI tanpa
pernah diadili
sementara anggota keluarga mereka mendapat perlakuan yang tidak adil
dari pemerintah orde baru
hanya gara2 mereka menyandang predikat sebagai "anak PKI" atau "cucu PKI"
jika seorang anak terlahir dari seorang anggota PKI apa dia harus
menelan dosa seumur hidup orangtuanya yang mungkin dia juga tidak
kenal/sempat bertemu?
mana pembelaan FPI untuk orang2 yang secara tidak adil dituduh sebagai PKI?
Gus Dur benar, harus ada rekonsiliasi nasional untuk menyembuhkan
luka-luka hati terhadap orang2 yang secara tidak adil dituduh sebagai
PKI
dan mestinya FPI juga mendukung penghapusan ketidakadilan dan tidak
hanya memperturutkan hawa nafsu semata

salam,
--
Wikan

2010/7/4 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
>
>
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 930 Yang Bernyanyi, Bukan Lagunya
>
> Kalau dalam Seri 392 judulnya The Singer not the Song, maka dalam Seri 930 
> ini judulnya seperti di atas.
>
> Siapakah yang bernyanyi itu? Dia itu bernama Ribka Tjiptaning Proletariati, 
> yang penulis buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" (ABJAP). Asal tahu saja, setelah 
> buku ABJAP diluncurkan, segera tim yang dipimpin Jaksa Agung Muda Bidang 
> Intelijen (JAM Intel), yang waktu itu dijabat oleh Basrief Arief, setelah 
> mengadakan investigasi segera memberikan rekomendasi kepada Jaksa Agung, yang 
> waktu itu dijabat oleh M.A. Rachman, agar itu buku ABJAP dinyatakan dilarang, 
> disita dan ditarik dari peredaran. Tim berargumen, buku tersebut berpotensi 
> menyebarkan kembali faham dan ajaran komunisme di Tanah Air.

Kirim email ke