iya nih,
saudara abdul latif yang baik, 
1. tolong jelaskan dasar hukum AS-Nato masuk ke afghanistan, lalu membunuh 
warga 
sipil
2. siapa yang meminta mereka masuk ke afganistan, apakah warga afghanistan ?




________________________________
Dari: Dwi Soegardi <soega...@genderpedia.org>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 11 Agustus, 2010 11:05:25
Judul: Re: [wanita-muslimah] TALIBAN;Apa Dalilnya Membunuh Anak2 dalam hadits 
atau al Quran...?

  
Iya bener nih.
Jubir-jubir kedua belah pihak harus menjelaskan kenapa banyak warga sipil 
Afghan 
tewas.

dulatif bisa memulai menjelaskan kenapa tentara Amerika dan NATO
sembarangan membunuhi warga sipil di Afghanistan.
baca tuh laporan/bocoran dokumen2 Pentagon di  Wikileaks.
Jangan bilang tidak sengaja, collateral damage, dll,
jangan bilang itu bad apples,
tidak ada bukti bahwa ada prajurit yang diadili karena membunuhi orang Afghan 
di 
checkpoints.
tidak ada bukti bahwa ada pilot yang diadili karena salah ngebom ......
Yang ada adalah upaya Amerika untuk mengusut Wikileaks!

Dari artikel yang ente kirim itu juga ada upacara pemakaman dibom sampai 25 
orang tewas.
tidak sengaja?

Dulatif silakan bawa ayat al-Quran atau Bible untuk membenarkan 
tindakan barbar Amerika dan NATO di Afghanistan ......

Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan kepada rakyat Afghanistan di bulan 
Ramadan ini,
dan mengazab orang-orang zalim dari kedua belah pihak yang melakukan kerusakan 
di bumi Afghanistan.

From: abdul 
Sent: Tuesday, August 10, 2010 7:11 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Subject: [wanita-muslimah] TALIBAN;Apa Dalilnya Membunuh Anak2 dalam hadits 
atau 
al Quran...?

Bismilahirrahmanirrahiim
Bisakah Sympatisan2 Taliban;HMNA,ISTIAJI, ABDUL MUIZ dll menjelaskannya?
salam

Jumlah warga sipil yang terbunuh atau luka-luka di Afghanistan melonjak 31%, 
meskipun jumlah korban yang disebabkan oleh oprasao NATO berkurang.

Lebih 1.250 penduduk sipil tewas dalam enam bulan pertama 2010 dan 1.997 warga 
sipil lainnya luka-luka, kata laporan semesteran terbaru PBB.

Taliban kelompok-kelompok perlawanan lainnya bertanggung jawab atas 76% korban 
tewas, naik dari 53% tahun sebelumnya.

Ini merupakan angka terburuk sepanjang sembilan tahun terakhir perang di negara 
itu.

Menurut laporan PBB itu, 176 anak-anak terbunuh dan 389 luka-luka dalam enam 
bulan pertama 2010, naik 55% dibandingkan periode yang sama tahun 2009.

Sebagain besar korban tewas disebabkan oleh alat peledak rakitan (IED) yang 
lebih canggih dan lebih besar, yang digunakan para pemeberontyak di seluruh 
wilayah negara.
Eksekusi terbuka

Laporan PBB juga mencatat jumlah warga sipil yang dieksekusi para pejuang 
perlawanan juga naik sebanyak 95%, khususnya di bagian selatan Afghanistan, 
termasuk eksekusi publik terhadap anak-anak.
Para pejuang Taliban

Taliban larang anggotanya melakukan tindakan yang tak disukai rakyat

Staffan de Mistura, utusan senior PBB di Afghaniatsn, menyebut laporan itu 
sebagai "lonceng peringatan" bagi Taliban

"Kalau mereka ingin menjadi bagian dari Afghanistan masa depan, mereka tidak 
bisa melakukan itu dengan cara membunuh begitu banyak warga sipil," tururnya.

Sementara itu Asisten Misi PBB di Afghanistan meminta Taliban agar mereka 
berhenti menggunakan IED dan serangan bunuh diri, serta juga menghentikan 
eksekusi penculikan warga negara-nagara lain.

Dalam upaya untuk menghindarkan kemarahan penduduk sipil, Taliban sudah 
menerbitkan aturan main yang melarang para pejuang merampas senjata dan uang.
Serangan udara

Angka-angka PBB memperlihatkan jumlah korban tewas yang disebabkan oleh pasukan 
internasional dan tentara Afghanistan turun dari 30% selama periode yang sama 
menjadi 12% atau 386 warga sipil.

Penurunan itu disebabkan menurunnya 64% kematian dan luka-luka yang disebabkan 
serangan udara, yang masih merupakan tindakan yang paling banyak menimbulkan 
korban oleh Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF), kata PBB.

Kematian setiap penduduk sipil akan melemahkan perjuangan kita

Jenderal David Petraeus

Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, berulangkali memperingatkan negara-negara 
Barat bahwa kematian warga sipil akibat serngan NATO akan menyulut perlawanan.

Panglima AS dan NATO di Afghanistan, Jederal David Petraeus, mengatakan bahwa 
kKematian setiap penduduk sipil akan melemahkan perjuangan kita.

Tak lama setelah itu, serangan udara NATO menewaskan sekitar 25 orang 
Afghanistan yang sedang dalam perjalanan ke satu acara pemakaman di provinsi 
Nangarhar.

[Non-text portions of this message have been removed]


 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke