Subject: FW: hati2 bagi kaum perempuan, kejahatan mengintai dimana-mana dan tolong disampaikan ke teman lainnya.]
Temans, Semalam saya baru menengok seorang sahabat yang berhasil meloloskan diri dari sekapan penculik. Sangat menyedihkan mendengarkan penuturannya, ketidakberdayaan seorang perempuan dan ketidak pedulian masyarakat yang menyaksikan kejadian ini mendorong saya untuk mencoba menuliskan dan berbagi informasi agar kita lebih berhati-hati dengan kejahatan yang makin meningkat dan makin tidak manusiawi dan dapat menimpa orang2 disekitar kita. R, seorang ibu rumah tangga, usia 29 tahun, bertempat tinggal di Bekasi tepatnya Kranji akan membelikan mie ayam untuk anaknya pada hari Kamis lalu pukul 13.00 an. Seorang diri dia berangkat naik beca menempuh jarak sekitar 15 menit dan saat turun meminta tukang becak (langganannya) untuk menunggu karena ia hanya akan membeli mie ayam dipasar/pertokoan. Saat di tengah keramaian hp nya berdering dan berbicara tiba2 ada mendorong dari belakang hingga hp nya terjatuh dan saat membungkuk mengambil hp tersebut R tidak ingat lagi apa yang terjadi..... ......... ... Tengah malam ia terbangun dan melihat 3 perempuan yang agak lebih tua dari dirinya duduk dekat nya. Yang ada di dalam pikiran R adalah mengapa suaminya tidak menjemputnya dan ia juga bertanya-tanya dalam dirinya dimanakah ia gerangan? R mengamati bahwa mreka ditempatkan di sebuah ruang yang tertutup rapat hanya ada lubang angin kecil. Saat mencoba berbicara dengan ke 3 perempuan lainnya ternyata mereka tidak menjawab bahkan pandangannya nampak kosong. Kalaulah saja mereka dapat berkomunikasi tentu mereka dapat mengupayakan 'lari'. Akhirnya ia tahu bahwa mereka berada di sebuah kamar yang dikelilingi tebing (bukit) dan ia mendengar orang berbicara lamat2 bahwa "barang sudah ada di Tanjung Lesung (Labuan) dan akan dikirim kemana?" Ia juga mendengar bahwa yang 3 bawa ke Batam sementara yang sendiri (pasti R) kirim ke Lampung. Menjelang pagi, ia mendengar ke 3 perempuan dibawa ke luar. R masih disekap semalaman lagi, ia diberi makan yang tidak disentuhnya sama sekali dan pintu kembali dikunci setlah penculik memyodorkan makanan. Sepanjang waktu ia hanya duduk menangis, ingat akan ke dua anaknya yang masih berusia 4 dan 8 tahun juga suaminya dan tidak tahu harus bagaimana. Keesokan harinya (Sabtu) ia didorong dimasukkan sebuah mobil boks dan menempuh perjalanan yang cukup lama dan kondisi jalan agak rusak sehingga kadang pintu mobil bergerak-gerak, yang jelas ia mendengar suara ombak . Tiba disuatu tempat, mobil harus mengikuti antrian sehingga berjalan lambat bahkan bisa dikatakan berhenti, R yang terus menangis dan berdoa sepanjang saat, dan ditengah ketika berdayaan melihat pintu bergerak, hatinya tergerak untuk mendorong pintu tersebut walaupun setengah tidak yakin dan ternyata pintu terbuka. Segeralah ia bergegas turun dan sempat melihat supir sedang sibuk menulis dibelakang kemudi. Tanpa beralaskan kaki dengan mata bengkak, ia lari menjauhi mobil, tujuan utamanya mencari wartel untuk menghubungi suaminya. R tahu bahwa ia mencoba menghubungi suami nya dan tidak dapat dilakukan karena 2 hp, kalung dan cincin (mas putih dan kecil) juga dompet berisi uang seratus ribu sudah raib.. Awalnya ia ingin mencari kantor polisi, tetapi setelah diberitahu bahwa letak kantor polisi searah dengan mobil boks, R memutuskan untuk menjauhi kobil boks dan lari ke arah berlawanan. Tiba di sebuah wartel, ternyata wartel sudah tidak berfungsi dan seorang pria menawarkan meminjamkan hp nya untuk berbicara dengan suaminya. R menanyakan kepada suaminya mengapa ia tidak dijemput dan suaminya balik menanyakan keberadaannya, R hanya dapat menjawab bahwa ia berada di sebuah lokasi yang banyak bis dan di depannya ada gedung BNI. Suaminya menelpon ulang dan berbicara dengan pemilik hp untuk menanyakan lokasi yang tepat yaitu pelabuhan Merak. Selesai pembicaraan, pemilik hp menanyakan penggantian pulsa dan R meminta maaf karena tidak mempunyai uang sama sekali dan berjanji akan menggantinya setelah suaminya datang menjemput. Lelaki itu minta dibayar saja dengan ciuman dan saat mencoba menarik tangan R, R berlari ketakutan. Diperkirakan ini terjadi pada pukul 16.00. Sejak turun dari mobil boks, R menyadari banyak orang disekitar melihat dirinya dan pasti bertanya-tanya mengapa seorang perempuan dengan mata sembab dan tanpa alas kaki berlari ketakutan, tetapi ternyata tidak ada seorangpun yang menyapanya. R berlari disepanjang jalan besar dan berhenti di sebuah konter hp dan meminta ijin untuk duduk di bangku yang ada. Pemilik konter mempersilahkan dan menayakan apa yang terjadi. R hanya menjawab singkat bahwa ia dibawa orang dari Bekasi dan sedang menunggu suami yang sedang dalam perjalanan. Si pemilik konter memberinya roti, sebotol aqua dan membelikan sepasang sandal jepit dan bahkan menawarkan untuk masuk kedalam tetapi ia menolak, karena R berpikir kalau dipinggir jalan dan terjadi apa2 ia bisa lari dan berteriak. Sementara itu, si suami setelah mengetahui keberadaan istrinya langsung menghubungi temannya, seorang polisi yang bertempat tinggal di Cilegon (?). Teman polisi tersebut langsung menuju lokasi R dengan mengendarai motor dan sempat berputar-putar untuk mengamati situasi dan langsung mendekat R untuk segera naik ke atas motor dan mereka melaju kekediaman polisi tersebut.. Selang beberapa jam kemudian suami dan orangtua R tiba untuk menjemput R. Kini R telah kembali dengan selamat dan setibanya di rumah, keluarga memanggil seorang ustdz yang 'membersihkan' pikiran R dan ustdz menasihati bahwa ini semua adalah cobaan dari YME dan harus diterima dengan besar hati. Minggu sore, kami datang ke rumah sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas akan musibah yang menimpa R. Selama menuturkan pengalaman disekapnya, R sesekali berlinang airmata .. Secara perlahan, kami juga sempat menanyakan apakah ia mengalami pelecehan seksual dan R mengatakan bahwa selama disekap ia tidak tidur dan kalaupun tertidur, sebentar-bentar terjaga bila ada suara/bunyi yang aneh. Saya sering membaca tentang maraknya woman and child trafficking akhir2 ini dan upaya semua komponen (mulai dari polisi, lsm dll) untuk membasmi dan isyu ini bukan hanya di Indonesia tetapi juga telah menjadi isyu global.. Tidak ada yang menyangka bahwa mobil boks yang awalnya dicurigai membawa bom dan ternak curian, ternyata saat ini digunakan untuk membawa manusia.. Sungguh tidak manusiawi dan saya tidak habis berpikir kemana hati nurani mereka yang yang terlibat, memperlakukan perempuan sedemikian kejinya. Saya dapat membayangkan betapa tidak berdayanya kita bila dihadapkan pada situasi seperti yang dialami R. Bulan lalu seorang teman sedang berada di Grand Indonesia menunggu teman lainnya dan ia merasa bahunya ditepuk dari belakang. Ia baru menyadari bahwa kartu atmnya habis dikuras. Cerita terakhir ini memang banyak kita dengar dan kita makin miris melihat kurban berjatuhan. Apakah yang harus dan dapat kita lakukan? Rasanya selain menunggu penegak hukum dll, sebagai masyarakat tentu kita dapat mengupayakan sesuatu setidaknya agar semakin banyak orang menjadi lebih berhati-hati. Saya membayangkan walaupun sudah dibantu ustaz, pasti R dan banyak R lainnya membutuhkan pendampingan seperti dari Pulih. Kalau kita cermati di televisi saat ini banyak ditayangkan acara seperti sulap, hipnotis, membaca pikiran dll yang sebenarnya sebagai hiburan tetapi kemudian disalahgunakan. Bacaaan tentang hipnotisme juga banyak diterbitkan. Adakah hipnotisme yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk hap 2 yang baik ternyata menggugah orang untuk menyalahgunakannya? Tidak terbayangkan kalau R sampai berhasil diselundupkan ke Bakaheuni tentu ceritanya akan berbeda. Sebagai sahabat saya bersyukur bahwa R masih diberikan rahmatNYa dapat kembali ke keluarga tetapi bagaimana dengan perempuan lainnya yang tidak beruntung? Apakah yang dapat kita lakukan? Salam, Harkrisyati Kamil