Sebenarnya, pengajuan perubahaan APBD Banten 2006 yang
diajukan Plt Gubernur Banten pada tanggal 12 Juni 2006
justru telah melanggar Undang-undang No.17/2003
tentang keuangan negara dan PP No.58/2005 tentang
keuangan daerah. Bahkan melangar PP yang terbaru
(tahun 2006) tentang pengelolaan keuangan daerah.

Pelanggaran itu antara lain perubahan diajukan sebelum
dilakukannya Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ)Kepala Daerah. LKPJ ini nantinya diaudit oleh
BPK, hasilnya antara lain menyebutkan soal sisa lebih
perhitungan anggaran (Silpa). Audit BPK ini dijadikan
dasar untuk dibuatkan Perda. Baru Silpa bisa digunakan
untuk pos-pos lain karena sudah disahkan oleh DPRD.
Atau urutannya seperti ini APBD disahkan, LKPJ,
perhitungan anggaran lebih untuk dijadikan perda,
perubahan anggaran atau sering disebut ABT.

Hebatnya, dalam nota pengantar perubahan keuangan
daerah Atut Chosiyah menyebutkan, Silpa tahun 2005
besarnya Rp 347,5 miliar yang berdasarkan management
letter BPK. Hebatnya lagi, Silpa ini sudah digunakan
untuk pos-pos lain, sehingga sisanya tinggal Rp 64
miliar untuk menutupi defisit. Pos-pos lain ini tidak
pernah mau dirinci oleh eksekutif yang justru
kebingungan untuk menyusun perincian itu sendiri. 

Eksekutif juga seharusnya sudah melaporkan
perkembangan penggunaan anggaran karena saat ini sudah
memasuki bulan Juni. Selambat-lambatnya progres APBD
itu dilakukan bulan Juli. Tetapi hingga sekarang
eksekutif tidak melakukan hal tersebut. 

Pelanggaran lain adalah adanya nota kesepakatan (MoU)
antara Pemprov Banten (Plt Gubernur) dengan DPRD soal
perubahan. Padahal perubahan ini tidak memerlukan MoU.
Selidik punya selidik, dalam nota perubahan terdapat
tambahan anggaran bagi anggota dewan lebih Rp 8,5
miliar. Entah, tambahan ini untuk apa? Yang pasti MoU
atas perubahan itu justru sesuatu yang mengada-ada.

Jika Plt Gubernur Banten ngotot atau mendesak DPRD
Banten mengesahkan perubahan APBD ini, maka seluruh
penggunaan anggaran di Banten itu cacat hukum. Artinya
seluruh kegiatan yang dilaksanakan eksekutif harus
batal.





--- "Yusron, Heryono" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Hatur nuhun kang iman...
> kita hanya meliohat bahwa APBD Banten 2006 masih
> tidak berpiohak pada
> kepentingan rakyat banyak...
> makanya perpustakaan gech teu dibangun-bangun...tuch
> kan...
> mangga atuch..
> Yusron.
> 
> -----Original Message-----
> From: Iman Rosyadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, June 21, 2006 11:16 PM
> To: wongbanten@yahoogroups.com
> Subject: Re: [WongBanten] MengkajiRAPBD Banten (Buat
> Kang Yusron
> 
> 
> Kang Yusron
> 
> Soal defisit, angka itu bertambah besar karena Plt
> Gubernur Banten, Atut Chosiyah mengajukan tambahan
> anggaran sebesar Rp 113,7 miliar yang disampaikan
> dalam nota perubahan keuangan daerah pada tanggal 12
> Juni 2006. Selain itu, sisa lebih perhitungan
> anggaran
> (SILPA) tahun 2005 yang menurut menagement letter
> BPK
> sebesar 347,5 miliar, ternyata hanya bisa digunakan
> untuk menutupi defisit itu sebesar Rp 64,5 miliar.
> Sisanya, Rp 283 miliar sudah habis digunakan selama
> APBD Banten 2006, namun Atut tidak merinci uang itu
> untuk pos apa saja. 
> 
> Mohon maaf, menurut perhitungan kawan-kawan di
> www.bantenlink.com, defisit Banten sebenarnya
> mencapai
> Rp 215,7 miliar yang disebabkan tidak tercapainya
> target pajak, berkurangnya bea balik nama kendaraan
> bermotor, bagi hasil pajak dan pajak pusat yang
> dinihilkan (dihilangkan alias 0) oleh pemerintah.
> Punten, jika ingin tahu perhitungan rincinya bisa
> dilihat di www.bantenlink.com edisi 12 Juni 2006, di
> arsip. 
> 
> Sekadar tambahan Kang Yusron
> 
> wasalam
> Iman Nur Rosyadi
> 
> 
> --- "Yusron, Heryono" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > 
> > 
> > MENGKAJI APBD 2006 PROPINSI BANTEN
> > 
> > Seperti diketahui bahwa besaran RAPDB tahun ini
> > adalah Rp.1.966.290.823.135,
> > 64. Dimana Pendapatan 1.784.943.955.000,00. Jika
> > dilihat dari Sistem
> > berimbang atau Balance System ini akan terjadi
> > defisit antara pengeluaran
> > dengan pendapatan sebesar Rp.181.346.868.135,64.
> > Defisit anggaran ini akan
> > ditutup dengan sisa anggaran tahun lalu. Dlam
> > analisa komparatif, Propinsi
> > banten sebagai propinsi yang dianggap masih
> relatif
> > baru boleh berbangga
> > diri karena sedikit sekali pemerintah propinsi
> yang
> > mampu memiliki anggaran
> > diatas 1.5 triliiun rupiah. Namun apakah RAPBD ini
> > akan berjalan efektif ?
> > 
> > Pertanyaan yang paling mendasar adalah dapatkah
> > anggaran tersebut
> > diperguanakan secara efisien dan tepat guna untuk
> > mengatasi kemiskinan,
> > ketidakberdayaan ekonomi masyarakat, dan
> peningkatan
> > SDM ? Sebelumnya Pemda
> > Prop.Banten sudah menyatakan bahwa "Pemerintah
> hanya
> > mampu membiayai
> > perbaikan dan perawatan infrastruktur yang sudah
> ada
> > dan hanya secara
> > terbatas membangun infrastruktur baru".
> > 
> > Sektor Distanak Hutbun
> > 
> > Pertanian dan Peternaan yang masih menjadi tumpuan
> > hidup sebagian besar
> > masyarakat Banten dialokasikan Rp.23,4 miliar
> dimana
> > belanja barang dan jasa
> > hanya Rp.13,4 miliar. Bidang Perikanan dan
> kelautan
> > memperoleh alokasi Rp.
> > 18,1 miliar dengan belanja barang dan jasa Rp.9,5
> > miliar. Atau Dinas
> > Kehutanan dan Perkebunan memperoleh Rp.18,1 miliar
> > dengan peruntukan belanja
> > barang dan jasa Rp.9,5 miliar.
> > 
> > Ketiga bidang ini merupakan bidang andalan
> > masyarakat Banten, dimana
> > Proponsi Banten sangat memiliki potensi. Akan
> tetapi
> > jumlah belanja barang
> > dan jasa ketiga bidang ini sangat kecil
> dibandingkan
> > dengan bantuan keuangan
> > untuk organisasi kemasyarakatan yang mencapai
> Rp.63
> > miliar atau bantuan
> > penyelenggaraan Pilkada nanti sebesar Rp.99 miliar
> > meski ditambah dengan
> > biaya pemeliharaan dan pembangunan irigasi.
> > 
> > Ada beberapa pos pengeluaran yang menjadi
> pertanyaan
> > besar yang terdapat
> > hampir disetiap pos, dinas, badan, yaitu Jasa
> Pihak
> > Ketiga. Apakah
> > pengertiannya berupa honor atau tambahan gaji
> > pegawai, jasa konsultan asing,
> > atau biaya peimpahan tugas kewenangan kepada
> > pemerintah Kabupaten/kota yang
> > nilainya sungguh sangat significant yaitu sebesar
> > Rp.138.411 miliar.
> > 
> > Pos-pos pengeluaran lainnya yang patut
> dipertanyakan
> > adalah belanja bantuan
> > keuangan organisasi dan propesi oleh biro kesra
> > sebesar Rp.70,709 milirar,
> > belanja administrasi umum oleh biro umum Rp.80,038
> > miliar, belanja pilkada
> > Rp.99 miliar, bantuan bloc grant Rp.120 miliar,
> > bantuan keuangan untuk
> > pemerintahan desa/keluarahan Rp.75 miliar.
> > Penggunaan dana untuk pos-pos ini
> > sering tidak transparan, bersifat kepentingan
> > politik individu, dan tidak
> > berbasi kinerja, dan bisa jadi sebagai lahan
> korupsi
> > teroganisir.
> > 
> > Kesimpulan 
> > 
> > 1.  Bahwa alokasi dana untuk pemberdayaan ekonomi
> > masyarakat dirasakan
> > sangat kurang mengingat jumlah belanja publik
> > mencapai Rp.770,7 miliar.
> > 2.  Bahwa semua bantuan keuangan yang dikeluarkan
> > oleh Pemda mencapai
> > Rp.350,34 miliar  adalah merupakan bantuan
> > Pemerintah Propinsi semata bukan
> > bantuan individual dengan tidak mengkaitkannya
> > kepada tujuan bersifat
> > politis atau memanipulasi pada saat penyerahan
> > bantuan.
> > 3.  Bawasda harus melakukan pengawasan intensif
> > pelaksanaan anggaran
> > utuk setiap unit kerja, termasuk didalamnya
> > pelaksanaan peruntukan bantuan
> > keuangan kepada pemerintah desa/keluarahan.
> > 4.  Mengingat besarnya anggaran belanja publik,
> maka
> > untuk bidang
> > pendidikan dan kesehatan jangan lagi kita temukan
> > anak putus sekolah karena
> > biaya, atau ditolaknya pasien oleh RSUD karena
> > ketiadaan biaya.
> > 
> > Terima kasih semoga bermanfaat bagi kemaslahat
> umat.
> > 
> > Salam,
> > Yusron H.Kamal.
> > 
> > Ps. Kepada Mba Icha (Marisa Haque) besok atau lusa
> > atau suatu saat kita akan
> > ketemu dalam sowan politik menjelang pilkada.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor
> > --------------------~--> 
> > Yahoo! Groups gets a make over. See the new email
> > design.
> >
>
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
> >
>
--------------------------------------------------------------------~->
> > 
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Something is new at Yahoo! Groups.  Check out the enhanced email design.
http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/vbOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Tetap Semangat Mencintai Banten! 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wongbanten/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke