BBM Naik? Gak masalah lha wong aku dari dulu gini gini aja!!!
Kata Iwan Fals : BBM Naik Tinggi, susu tak terbeli, Orang pintar 
tarik subsisi, anak kami kurang Gizi!!

Kacamata Pemerintah menaikkan harga BBM merupakan keharusan, setelah 
melihat harga minyak dunia melonjak cukup tinggi. Hmmm...dulu kita 
berharap ada Booming Oil dunia yang berdampak terhadap stabilitas 
ekonomi nasional, tapi saiki jaman edan koq dampaknya lain, jadi 
pailit, kata Toing sipenjaja koran.

Terus kata Pak Jhoni, Coy kenaikan ini demi untuk perimbangan 
keadilan, karena subsidi BBM paling banyak dinikmati oleh golongan 
ekonomi nengah ke atas. Jadi golekmah adalah kalangan yang sedikit 
mengkonsumsi BBM. Jadi sekitar 75% BBM bersubsidi dikonsumsi oleh 
kalangan nengah ke atas dan sekitar 28% dikonsumsi oleh golekmah.

Sebetulnya golekmah itu bukan mempersoalkan kenaikan BBM, tapi efek 
dominonya itu lho. Kalau cuman BBM yang naik gak jadi masalah toh. 
Bayangkan, baru ada rencana aja BBM mo naik, itu bahan pokok seperti 
beras, minyak goreng, ikan asin, cabe, bawang, sayur mayur dan lain-
lain sudah mendahului naik. Pas giliran BBM naik beneran, itu bahan 
pokok juga ikut naik, katanya ikut penyesuaian, padahal sebelumnya 
sudah naik. 

Ikan asing peda...ikan asin peda...ikan asin peda, cuman Rp. 4.500 
per kg. ayo siapa yang mo beli !!! jaja Bang Somad di pasar. TIba-
tiba matanya melirik ke sudut toko yang ada TV nya dan melihat ada 
berita pemerintah bulan Juni mo naikkan Harga BBM. Besoknya Bang 
Somad sudah menaikan harga ikan asin peda dari Rp. 4.500 menjadi 
5.500 per kg. Nah, ketika BBM resmi naik pada bulan Juni, maka ikan 
asin yang sudah dinaikkan oleh Bang Somad ikut juga naik jadi RP. 
6.000 per kg, alasan klasik "DEMI PENYESUAIAN".

Kalau jabatan naik, pasti semua orang akan gembira, baik masyarakat 
GOLEKMAH, NEngah, maupun atas, ya toh!

Ente gembira gak, bila naik gaji? Bukan gembira lagi, tapi kudu 
ingat harus dilaporin sama isteri di rumah ya, jangan dikempit 
sendiri tuh kenaikan gaji!!

BBM Naik gak masalah toh, yang penting harus ada penyesuaian 
upah/honor/gaji ya toh?



--- In WongBanten@yahoogroups.com, publikasi banten 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   KNPI Banten Tolak Kenaikan BBM
>   www.bantenlink.com
>   Lebakâ€"Eten Hilman, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite 
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Banten, menyatakan KNPI 
Banten menolak tegas rencana pemerintah yang akan menaikan bahan 
baker minyak (BBM) pada awal bulan bulan mendatang.
>   Oleh : Fahdi Khalid
>   Hal ini dikatakanya usai melantik kepengurusan DPD KNPI 
Kabupaten Lebak, dipendopo kabupaten, kemarin.
>   Menurutnya, kenaikan harga minyak dunia memang sangat 
berpengaruh pada keuangan Negara. Namun, opsi untuk menaikan harga 
BBM bukan solusi terbaik untuk mengimbangi kenaikan minyak dunia 
tersebut. 
>   ”Kami sangat menyadari dampak kenaikan minyak dunia pada 
keuangan negara. Namun rencana kenaikan harus kami tolak, karena 
hanya akan menyengsarakan masyarakat, dan semakin menyulitkan 
kehidupan,” tegasnya.
>   Dikatakanya, kenaikan BBM terlebih dengan kisaran hingga 30 %,  
akan mendorong kenaikan tingkat inflasi, biaya produksi perusahaan, 
transportasi, dan yang paling fatal adalah kenaikan harga bahan 
makanan pokok.
>   “Jika sudah demikian, rakyat yang menjadi korban. DPD KNPI 
Banten menilai, lebih baik pemerintah melakukan penghematan dalam 
rangka menyelamatkan keuangan Negara daripada memilih opsi menaikan 
harga BBM,” katanya.
>   Menurutnya, dampak dari kenaikan harga BBM, katnaya, juga akan 
berpengaruh pada peningkatan angka pengangguran dan menurunnya daya 
beli masyarakat, dan dikhawatirkan akan terjadi kembali krisis 
ekonomi yang hingga saat ini belum bisa diatasi dengan sempurna.
>   Selain penolakan pada rencana pemerintah menaikan harga BBM, 
katanya, DPD KNPI Banten juga menolak rencana pemerintah pusat untuk 
melakukan privatisasi PT Krakatau Steel. 
>   Menurutnya, PT KS bukan sekedar BUMN tetapi sudah menjadi bagian 
dari masyarakat Banten, karena dalam sejarah pendirian PT KS warga 
Banten terlibat penuh, mulai dari kemudahan pembebasan lahan melalui 
penawaran harga lahan yang murah, hingga keihklasan memindahkan 
lembaga pendidikan dan pesantren di kawasan itu demi terwujudnya PT 
KS. 
>   “Selain itu, PT KS juga bukan perusahaan sakit yang merugi 
melainkan sehat dan menguntungkan. Sangat tidak rasional jika harus 
dilakukan privatisasi. Seandainya harus tetap dilakukan, kami 
mengusulkan melalui system IPO (Initial Publik Offering-red),” 
jelasnya.
>   Dikatakanya, tiga perusahaan asing yang dikabarkan bakal membeli 
PT  KS adalah PT Steel India, PT Bluescope Asutralia, serta  PT 
Bluescope Asutralia.  PT.Steel India merupakan sebuah perusahaan 
baja India yang berusia 101 tahun yang telah memiliki cabang di 24 
negara. PT Bluescope Asutralia merupakan pabrik baja yang telah 
memiliki 114 cabang di berbagai Negara. Sementara Ancellor Mittal 
dan Essar merupakan perusahaan asing dari India. (edited by ovinal) 
>   
>        
> ---------------------------------
> Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di 
Yahoo! Answers
>


Kirim email ke