Terima kasih Mas Dayat...

Saya lanjutkan yah...

Sahabat,

Lanjutkan diskusi tentang saham blue chip, bisakah bernilai "nol"?

Setahu saya, saham blue chip itu biasanya saham dari perusahaan yang
performance keuangannya baik, dilihat dari fundamental keuangan.
Gampangnya secara likuiditas, solvabilitas dan profitablitas itu
sehat. Akibatnya, dia menjadi favorit bursa. Jadilah disebut saham
dari perusahaan ini adalah blue chip.

Teoritisnya perusahaan yang masuk saham blue chip tidak bangkrut.
Hanya saya lihat misalkan Daimler-Mercedes. Dilihat dari sudut apapun
Daimler itu sehat wal'afiat secara fundamental ekonomi.

Toh Daimler-Mercedes mengalami tantangan sangat berat: daya beli
masyarakat dunia turun drastis! 

Nah apakah sanggup perusahaan yang menghadapi tantangan begitu berat
akan membagikan deviden? Menjadi persoalan jika dalam 5 tahun atau
lebih perusahaan tidak mau bagikan deviden-nya. Berarti uang yang kita
tanamkan di saham tidak punya "arti apa-2 alias nol" atau "hangus"
dong, minimal jika kita tinjau dari sudut "benefit opportunity"? 

Begini...
Jika digunakan untuk kepentingan yang lain maka uang kita tsb bisa
untuk banyak hal. Apalagi jika sang pemilik saham mengalami kesulitan
likuiditas juga. Misalkan klo dulu dia investasi saham karena dia
kelebihan dana. Klo sekarang usahanya yang selama ini menghasilkan
keuntungan mendadak krisis. Lalu dia butuh dana sementara dananya
mungkin dalam 5 tahun tidak menghasilkan apa-2. Bahkan jika suatu
ketika menerima devidenpun sangat mungkin tidak dalam prosentasi yang
signifikan... 

Jadi, dari sudut "fakta keras" saham kita mungkin tidak bernilai nol,
artinya perusahaan yang sahamnya kita miliki sehat wal'afiat keluar
dari krisis. Hanya saja dari sudut "benefit opportunity" (kesempatan
yang kita buang jika dana tersebut digunakan untuk yang lain) maka
sangat mungkin nilai saham kita itu sudah "nol".

Salam,

Ferizal Ramli

--- In WongBanten@yahoogroups.com, "Daday Rahmat Hidayat S, SE"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth. Bung Ferizal Ramli
> Saya apresiasi dengan tulisan anda yg bisa menambah wawasan dan 
wacana bagi 
> pembaca awam. Saya sekedar usul, kalau bisa analisanya lebih
berimbangdengan 
> tetap memperhatikan berbagai kemungkinan yag terjadi.
> Silakan diteruskan, walaupun  ada kemungkinan pihak yg tidak setuju.
dan hal 
> itu sesuatu yg wajar dalam kancah diskusi ilmiah, selanjutnya
kewajiban anda 
> untuk menjawab dan mengcounternya bila ada yg tidak setuju.
> Terima kasih
> Wassalam
> dadayrhidayat
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Ferizal Ramli" <[EMAIL PROTECTED]>
> 
> 
> > Krisis Moneter: Rugi Investor dan Rugi Fund Manager
> >
> > Kemarin malam saya ditelpon sahabat akrab saya orang Amrik. Tapi malam
> > itu suaranya begitu putus asa. Katanya 3 bulan yang lalu sahamnya
> > masih bernilai hampir 120 ribu USD. Tapi kemarin Jumat, nilainya cuma
> > 30 rb USD lebih sedikit. Dia bingung campur putus asa apa yang harus
> > dilakukan?
> >
> > Sebelum saya jawab pertanyaannya maka saya tanya kembali ybs;
> > "Bagaimana saran Fund Manager-mu?"
> >
> > Jawabnya; "Fund Manager-nya bilang, bahwa saham-2 teman saya itu
> > adalah kombinasi saham progresif dan blue chip. Yang jatuh nilainya
> > adalah saham-2 progresif. Memang dalam waktu dekat investasi saham
> > tidak menguntungkan. Tapi dalam jangka 1 tahun atau 2 tahun harga
> > saham blue chip akan pulih lagi bahkan juga akan mendapatkan deviden".
> >
> > Mendengar jawaban Fund Manager yang disampaikan oleh teman saya tadi
> > maka saya mengambil dua kesimpulan:
> >
> > Pertama, saya positif thinking pada Fund Manager. Dia jujur kasih
> > analisa ke teman saya. Kebiasaan Fund Manager itu menganalisa saham
> > dengan dua teknik analisa yaitu: Market Analisis dan Fundamental
> > Analisis.
> >
> > Klo pake Market Analisis, maka bisa betul bahwa 1-2 tahun lagi, harga
> > saham yang diposisi bottom pasti suatu saat akan naik. Jadi, lebih
> > baik sabar menunggu sampai sentimen pasar hilang sehingga harga saham
> > naik lagi.
> >
> > Klo pake pendekatan fundamental, maka saham-2 blue chip biasanya
> > kesehatan perusahaannya baik. Likuiditas, Solvabilitas dan
> > Profitabilitas performance-nya baik. Jadinya, Fund Manager yakin harga
> > saham blue chip akan naik atau minimal akan dapat deviden.
> >
> > Tapi benarkah demikian? Dalam situasi sekarang ini maka perlu
> > dianalisa juga adalah pendekatan makro ekonomi.
> >
> > Analisa paling optimis tentang Amrik adalah, Amrik baru mulai bisa
> > merangkak lagi paling cepat 2 tahun. Berarti selama 2 tahun ke depan
> > perusahaan-2 Amrik meskipun Blue Chip memiliki beberapa tantangan
besar:
> >
> > 1. Kesulitan untuk mendapatkan kredit dalam bentuk dana lancar untuk
> > modal kerja, karena bank dan investment bank tidak mau pinjamin uang.
> >
> > 2. Andaikan sang perusahaan mempunyai dana lancar yang cukup,
> > perusahaan juga menghadapi tantang berat yaitu daya beli konsumen yang
> > turun drastis. Akibatnya, omsetnya juga turun drastis.
> >
> > 3. Andaikata perusahaan-2 tersebut tetap mampu survival, tetap saja
> > jelas perusahaan tersebut dalam waktu cukup lama belum mau membagikan
> > devidenya ke stakeholder.
> >
> > Kenapa? karena keuntungan perusahaan pasti akan digunakan untuk
> > cadangan aktiva lancar sampai perusahaan yakin bahwa dunia perbankan
> > punya dana cash untuk memberi pinjaman.
> >
> > 4. Sialnya, klo perusahaan ybs sampai bangkrut maka sahamnya pasti
> > berharga nol. Kenapa? karena kompensasi kerugian terhadap pemilik
> > saham itu tidak menjadi prioritas penting. Harta kekayaan dari
> > perusahaan brankrut biasanya sudah habis untuk bayar hutang.
> >
> > Akhirnya, menurut saya, secara makro ekonomi ndak ada alasan untuk
> > mempertahankan saham yang ada ditangan.
> >
> > Kedua, Berangkat dari asumsi makro itu saya berpikir negatif pada Fund
> > Manager. Saya yakin para Fund Manager sebenarnya tahu persis bahwa
> > saham-2 itu akan banyak sekali yang nantinya bernilai nol meskipun
> > tidak semua akan bernilai nol. Tapi kemungkinan bernilai nol itu
> > besar. Hanya kalo Fund Manager mengatakan yang sebenarnya maka siapa
> > investor yang akan mempercayakan uangnya pada dia?
> >
> > Rugi investor adalah rugi kehilangan hartanya, rugi Fund Manager
> > adalah rugi kehilangan pekerjaannya...
> >
> > Salam,
> >
> > Ferizal
> >
> >
> >
> > ------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> > ----------------------------------------------
> > Tetap Semangat Mencintai dan Membangun Banten!
> > ----------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
>


Kirim email ke