kewajiban kita yg masih hidup mendoakan mereka (kaum muslimin dan 
muslimat),agar bisa diampuni dosa2nya,dan diterima seluruh amal baiknya,,




________________________________
From: Pedje <[EMAIL PROTECTED]>
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 11, 2008 8:12:21 PM
Subject: Re: [WongBanten] Bedanya Imam Samudera dan Kita


Kayaknya begitu, Kang. Sorry banget, ya. Mungkin saya terpengaruh dengan 
komentar segelintir orang yang memersepsikan teroris sama dengan pahlawan, 
bahkan dengan para syuhada, seolah-olah dalam memperjuangkan niat baik orang 
boleh menghalalkan segala cara.

Di sisi lain, militansi mereka memang patut diacungkan jempol. Tapi, bukankah 
para mafioso, anggota triad, dan anggota kejahatan terorganisasi lainnya 
umumnya juga punya militansi seperti itu, meski beda niat dan tujuannya? 
Bayangkan betapa nekatnya para penyelundup narkoba yang menelan "telur-telur" 
berisi narkoba untuk bisa melintasi berbagai negara dengan aman. Padahal, kalau 
"telur narkoba" itu pecah di perut, mereka akan segera dijemput malaikat maut.

Saya kira, seperti anjuran Kang Aji, saya tidak mau membicarakan topik ini lagi 
di milis Wong Banten. Kita bicara yang lain saja. Terima kasih, Kang.


--- On Tue, 11/11/08, ucu jauhar <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

From: ucu jauhar <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: [WongBanten] Bedanya Imam Samudera dan Kita
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Tuesday, November 11, 2008, 7:32 AM


hehehe... saLah sampLing kayakna :))
saYa tidak menYatakan teNtang perBuatan iMam CS, hihihi ;;)

saYa haNya menYatakan betapa inDahnya hidup deNgan peNuh keYakinan.
Ketika kiTa memPunyai keyaKinan peNuh sePerti yaNg diPerLihatkan oLeh Imam cs;
(eNtah keYakinan tentang agama, enTah teNtang poLitik, enTah teNtang 
Pembrantasan koRupsi, enTah teNtang Chasan Chosib biSa diguLingkan, etc etc etc)
maKa seMuanya akan meNjadi muDah, riNgan daN memBahagiakan.
baHaya aPapun aKan diHadapi, Prahara aKan diTerjang.
Ketakutan meNjadi sirNa, tanpa perLu tiNdakan.
Kematian haNya diSenyumi.
Seperti keyakinan saya tentang bahayanya diNasti cHasan sOchib jika dibiarkan 
berkembang menjadi penguasa tunggal, shingga harus dibendung.
Tapi sayang, keyakinan saya itu tidak seperti keYakinan yang dimiLiki Imam cs.
Saya masih takut untuk melaksanakan keyakinan membendung diNasti itu.
Takut mengatakan kebenaran yang terjadi, hingga hanya berdiam diri. Lalu 
kasak-kusuk dibelakang, tanpa aksi nyata. Persis ibu-ibu arisan ngOmOngin 
kejelekan suamina. [Ketaoan deh suka ikut arisan].
Takut menuLis kesalahan" yang dilakukan oleh diNasti itu.
Takut mencari tahu kebenaran akan kesalahan" itu, akhirna menulis surat kaleng, 
menyebar fitnah, memperkuat budaya buruk sangka.
Takut ditindas karena membela orang" yang didzolimi dinasti itu, meninggalkan 
mereka sendirian. Merudungi nasib hingga menyalahkan tuHannya. 
keYakinan saya itu kang, tidak fuLL, tidak seperti yang diperLihatkan Imam cs.
saYa meLihat temen" saya di real worLd pun mengaLami hal sama seperTi saya, 
dibidangnya masing-masing.
di bidang eKonomi, takut inVestasinya nanti direbut oLeh diNasti.
di bidaNg huKum, ngaLah sebeLum puTusan.
di biDang Pers, ga Mo nuLis yang seBenarnya atau menuLis dengan menyemBunyikan 
sesuatu.
di biDang poLitik, muLai naek stigma ga gabung, eLo kaLah.
di Bidang aNti koRupsi, piLih koruPtor nYang suKa Lawan diNasti.
aPalagi di biDang peMerintahan Daerah <--- wew mana mungkin =))
etc etc etc.
Ketakutan-ketaKutan ini menyebabkan kendala, bahkan bisa macet. Wajar kaLo 
BaNten bisa Lari jauh, kebLakang =)).
Andaikan Kang, saYa puNya keYakinan diNasti itu bisa dibendung seperti 
keYakinan Imam cs akan jiHadna. Juga temen" saya punya keyakinan seperti itu 
dibidang masing"...
Insya Allah, Banten meLompat jauh ke depan. diNasti itu hanya persoaLan keciL.
Sayangnya kang, jangankan ke orang lain, saya sendiri tidak mempunyai keyakinan 
fuLL seperti Imam cs. Padahal saya ingin menghadapi mati dengan senyum penuh 
keyakinan. :)
    
    


      

Kirim email ke