semua akan terasa benar atau tidak jika kita udah di alam sana,.....,,sampai 
atau tidak
 
Wassalam
dari pinggir lembah Sayabulu
SetiadjiE
dikirim ku berryprima®




________________________________
From: Sp Saprudin <udari...@yahoo.co.id>
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 18, 2009 2:34:50 PM
Subject: Bls: Bls: Bls: [WongBanten] Orang Yg Sudah Matipun Butuh Doa dan 
Sedekah (bagaimana kalau pahala baca quran?)


Pak Iip, jawaban yang bisa disampaikan adalah mengacu kepada pendapat ulama 
yang menyatakan bahwa membaca al Qur'an adalah ibadah badaniah sama halnya 
dengan ibadah puasa. Ulama mengqiyaskannya dengan pahala puasa, dan dalilnya 
adalah : "dari Aisyah ra bahwa Rasulallah Saw. bersabda : "Barang siapa yang 
meninggaL dengan mempunyai kewajiban shaum (puasa), maka keluarganya berpuasa 
untuknya (HR. Bukhori & Muslim).

Ini masalah khilafiyah bukan khilafah ya he.he..he..
Karena ada tiga pendapat yang berbeda, sebagiamana yang pernah dipostingkan 
oleh Bung Fuad.
Jadi terserah anda mau meyakini pendapat mana. Jika anda beuki pendapat "A" 
silahkan, pendapat "B" silahkan dan pendapat "C" juga silahkan, tergantung 
beukina anu mana




________________________________
Dari: iip umar rifai <iip.mi...@gmail. com>
Kepada: wongban...@yahoogro ups.com
Terkirim: Rabu, 18 Februari, 2009 12:11:55
Topik: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Orang Yg Sudah Matipun Butuh Doa dan Sedekah 
(bagaimana kalau pahala baca quran?)


Betul kang Hilman, hatur nuhun, sepertinya memang demikian. 

Dari referensi yang diposting kang Fuad, pendapat imam Syafii, amalan yang 
pahalanya bisa sampai pada mayit yaitu haji dan shadoqah, sedangkan ibadah 
badaniyah seperti mengaji dan shalat tidak bisa sampai pada si mayit. Nah 
sekarang ada hadits tentang shadaqoh yang menerangkan jika tidak mampu 
bershadaqoh maka cukup dengan berdzikir dan itu sama saja. nah...ada pertanyaan 
nih

1. Kalau Shadaqoh bisa digantikan dengan berdzikir, apakah ini berarti kita 
bisa meniatkan pahala berdzikir kita ke si mayit?

2. Apakah membaca al-quran termasuk berdzikir? kalau iya, dan jika jawaban 
pertanyaan nomor 1 juga "iya", harusnya pahala membaca al-quran bisa juga untuk 
si mayit?

Bagaimana menurut dulur-dulur?

Santai saja ya, ini sekedar berdiskusi cari ilmu (gak pake ribut..hehe) , mohon 
maaf kalau ada yg kurang berkenan (gak dijawab pun gpp...hehe ).

Salam,

-iip-


2009/2/18 Hilman <hil...@mattel. com>

Kang Fuad, Kang Udin, Kang Iip, 
Maaf saya yg pandir mau ikutan bertanya mengenai do'a utk orang yg sudah 
meninggal, bukankah dalam setiap sholat kita selalu berdo'a bagi yg sudah 
meninggal ? 
 
Misal dalam kalimah ini : Allahummasoli 'ala (saidina) Muhammad wa'ala 'ali 
(saidina) Muhammad...dst à(mohon dikoreksi kalau penulisannya salah/keliru)
 
Nabi Muhammad SAW, bukankah beliau juga manusia (pilihan) yg sudah meninggal 
juga, setingkat Rosul yg pasti dijamin masuk surga masih di-do'akan, apalagi 
manusia lainnya...
 
Kesimpulannya : do'a yg baik utk yg meinggal memang dianjurkan.
 
Mohon pencerahan mengenai persepsi saya ini, apakah ada kekliruan ?
 
Wallahu'alam
 
Hilman.

________________________________

From:wongban...@yahoogro ups.com [mailto:wongban...@yahoogro ups.com] On Behalf 
Of Fuad Hasyim
Sent: February 17, 2009 2:00 PM
To: wongban...@yahoogro ups.com
Subject: Bls: Bls: Bls: [WongBanten] Orang Yg Sudah Matipun Butuh Doa dan 
Sedekah
 
Punten, kalimat eta sanes kanggo kang iip tapi kanggo ummat muslim sadayana nu 
biasana sok pasea bae jeung masalah2 khilafiah (hehe..lagi nyoba basa sunda - 
bener gak sih?)
 

________________________________

Dari:iip umar rifai <iip.mi...@gmail. com>
Kepada: wongban...@yahoogro ups.com
Terkirim: Selasa, 17 Februari, 2009 13:46:41
Topik: Re: Bls: Bls: [WongBanten] Orang Yg Sudah Matipun Butuh Doa dan Sedekah
 
Hehe..santai saja kang, gak pake ribut kok, cuma nanya aja, barangkali tahu, 
terima kasih sudah posting refferensinya, sampai sekarang saya masih tetap 
yakin bahwa doa tetap bisa sampai ke ahli kubur. 
 
Bahkan ayat yang dipakai sebagai kemutlakan bahwa pahala/doa tidak sampai yaitu 
:
 
"Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari 
kejahatan) yang dikerjakannya" . (QS. Al-Baqarah : 286)
 
Tafsiran saya adalah : bukankah hal yang menjadikan seseorang berdoa kepada 
seseorang yang lain adalah karena kebaikan yang dia usahakan pula, sehingga 
kebaikannya mengakibatkan banyak orang mendoakannya, berbeda jika orang yang 
meninggal adalah orang yang dzalim, tentu saja akibat perbuatannya tidak ada 
orang yang mau mendoakannya. Perlakuannya menurut saya persis sama seperti amal 
jariyah karena kebaikannya bermanfaat dan menunjukan sikap baik adalah juga 
ilmu bagi orang yang melihatnya.
 
Kalaupun tafsiran saya salah, saya kembali ke hadits tentang malaikat yang 
mendoakan orang yang mendoakan orang lain, sehingga akan tetap bermanfaat bagi 
diri saya.....wallahualam ,
 
Yang jelas Allah maha adil dan Allah adalah sebaik-baik pembuat perhitungan.
 
Hatur nuhun kang, 
 
Salam,
 
-iip-
 
2009/2/17 Fuad Hasyim <fhasyimsanusi@ yahoo.co. id>
Waduh, sekali lagi saya bukan ahli ilmu hadis yang tau derajat dan tingkatan 
setiap hadis yang saya posting euy, so maaf ya gak bisa jawab pertanyaan kang 
iip, mungkin ada temen2 yang ahli hadis yang bisa jawab? Terlepas dari 
pertanyaan kang iip, masalah ini memang masih menjadi ikhtilaf (perbedaan) lho 
di kita, tapi that's fine, kita saling menghormati saja, kita gak boleh 
bertengkar gara-gara ini, kita tetap bersaudara.
 
Sebagai tambahan wawasan, berikut saya kutip beberapa perbedaan pendapat para 
Ulama kita tentang masalah ini:Y! Toolbar
..



-- 
Dikirim Nganggo BlackBeurit®
 

________________________________

Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? 
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang!


-- 
Dikirim Nganggo BlackBeurit®


________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai! 
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com. 



      

Reply via email to