--- On Mon, 8/17/09, firdaus cahyadi <firdau...@yahoo.com> wrote:

From: firdaus cahyadi <firdau...@yahoo.com>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Ribuan Pengguna Facebook di Indonesia Menolak 
SP3 Kasus Lapindo
To: "milis Solidaritas Korban Lapindo" 
<solidaritas_korban_lapi...@yahoogroups.com>, "milis ICT dan Gerakan Sosial" 
<ict_untuk_gerakan_sos...@yahoogroups.com>, "milis Alumni UHT" 
<ex_uht_surab...@yahoogroups.com>, "milis elshinta" 
<elshintagr...@yahoogroups.com>, "milis bencana" <benc...@googlegroups.com>, 
"forum pembaca" <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>, "milis sobat hutan" 
<sobat-hu...@yahoogroups.com>, "List Media" <mediac...@yahoogroups.com>, "Klh3 
milis" <k3...@yahoogroups.com>, "kaukus lingkungan" 
<kaukus_lingkungan_jaka...@yahoogroups.com>, "Milis Komnas HAM" 
<komnas_...@yahoogroups.com>, "milis PKS" <keadilan4...@yahoogroups.com>, 
"milis penulis" <penulisle...@yahoogroups.com>, "himitekindo" 
<himiteki...@yahoogroups.com>
Date: Monday, August 17, 2009, 6:25 PM






 




    
                  Ribuan Pengguna Facebook di Indonesia Menolak SP3 Kasus 
Lapindo



Seribu lebih pengguna facebook di Indonesia bergabung dalam sebuah causes untuk 
menolak upaya pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Kepolisian 
Daerah Jawa Timur memetieskan (menghentikan) pengusutan dan penyidikan kasus 
semburan lumpur Lapindo.



Join causes di facebook untuk menolak upaya memetieskan kasus Lapindo dapat 
dilakukan oleh setiap pengguna internet dengan mengunjugi http://apps. 
facebook. com/causes/ 333125?m= 4a83263b



Sebagaimana dikutip oleh berbagai media massa cetak maupun elektronik bahwa 
Polda Jawa Timur mengeluarkan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) 
terhadap kasus Lapindo. Sementara itu Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa 
seperti ditulis Kantor Berita Antara dalam websitenya (7/8) menegaskan, segala 
penyelidikan terhadap penyebab semburan lumpur yang tadinya diduga karena 
kelalaian manusia harus dihentikan. Pemerintah yakin bahwa semburan lumpur di 
Sidoarjo adalah bencana alam.



Padahal mayoritas pakar geologi dan pertambangan dunia sudah menyatakan bahwa 
semburan lumpur terkait dengan aktivitas pengeboran. Salah satu pakar geologi 
itu adalah Prof. Richard J. Davies.



Tulisan ilmiah Prof. Richard J. Davies yang dimuat di Jurnal Geological Society 
of America (GSA Today) volume 17 No.7 edisi Februari 2007 dengan judul “Birth 
of a mud volcano: East Java, 29 May 2006”, menyimpulkan bahwa semburan lumpur 
panas merupakan mud volcano yang keluar ke permukaan karena dipicu oleh 
kegiatan manusia (man-made) yaitu oleh kegiatan pemboran Sumur Banjar Panji 
(BJP) -1 milik Lapindo, salah satu Group Bakrie.



Bukan hanya pendapat pakar geologi dunia, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 
sebagai lembaga tinggi negara pun mengemukakan hal yang sama. Dalam pemeriksaan 
kegiatan pemboran sumur eksplorasi Banjarpanji- 1, BPK-RI menggunakan konsultan 
PT Exploration Think Tank Indonesia (PT ETTI). Berdasarkan laporan PT ETTI 
maupun dokumen yang diperoleh selama pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa 
aktifitas pemboran sumur BJP-1 memicu terjadinya semburan lumpur panas Sidoarjo.



Selain itu hasil pemeriksaan BPK-RI juga menemukan dokumen-dokumen yang 
mendukung simpulan bahwa semburan lumpur panas berasal dari Sumur BJP-1. Salah 
satu dokumen itu adalah Berita Acara Penanggulangan Kejadian Semburan Lumpur di 
sekitar lokasi Sumur BJP-1 tanggal 8 Juni 2006 yang ditandatangani oleh pihak 
Lapindo dan BP Migas. Dokumen tersebut menyebutkan BP Migas maupun Lapindo 
sepakat bahwa semburan tersebut sebagai akibat dari underground blowout.



Pengertian dari underground blowout sendiri adalah kejadian mengalirnya fluida 
formasi dalam volume yang tidak terkendali ke dalam sumur dimana fluida formasi 
mengalir dari satu zona ke zona lainnya yang lebih lemah.



Sumber: http://satudunia. net/?q=content/ ribuan-pengguna- facebook- 
di-indonesia- menolak-sp3- kasus-lapindo



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke