digugu dan ditiru ji....konsen ka gawean..amiiinnn Wassalam dari pinggir lembah Sayabulu SetiadjiE dikirim ku berryprima®
________________________________ From: H. Asep Mulya <asepmu...@yahoo.com> To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 8, 2009 10:23:55 AM Subject: Re: [WongBanten] PIN DEWAN, ANTARA 'PANTAT' dan KEPALA (baca; Antara Aib dan Kehormatan) Jadi inget Apa....jadi pengurus teras golkar dr thn 1980an s/d jaman reformasi,selalu ditawari nomor bagus/utk jadi dewan,tetapi selalu beliau tolak,karena tdk sesuai dgn pak n katahati yg seorang pengusaha,beliau jawab diplomatis ingin fokus di usaha dan siap menjadi membantu partai(Dana red) biar bapak2 birokrat aja yg jadi dewan. Tapi lihat sekarang komposisi partai n anggota dewan: "Ngacak" Salam, H. Asep Mulya Seksi Prod Tan Hias n Sayuran Distanak Prov. Banten KP3B Curug P5 Serang T +62 254 267032 ext. Horti F +62 254 267033 M +6281120331 ________________________________ From: iip umar rifai <iip.mi...@gmail. com> Date: Tue, 8 Sep 2009 00:03:01 +0000 To: <wongban...@yahoogro ups.com> Subject: Re: [WongBanten] PIN DEWAN, ANTARA 'PANTAT' dan KEPALA (baca; Antara Aib dan Kehormatan) Yg menjadikan pinnya mahal adalah karena kebodohannya menempatkan diri pada tugas dan posisinya pada rakyat yang diwakilinya. Arghh... On 9/7/09, Lawang bagja <lawang.bagja@ yahoo.com> wrote: > Lawangbagja; catatan buruhmigran > > Pin Dewan > > Pin yang disematkan di dada baju safari baju anggota dewan memang memiliki > 'sima'. 'Sima' dalam bahasa sunda berarti pesona yang memiliki daya magis > sehingga dapat membuat seseorang yang berada di hadapan tergagap, lemas, > menunduk patuh, dan pasrah. Deskripsi saya mungkin membuat anda tambah > pusing. Saya buat simpel saya, 'sima' adalah kesan yang anda rasakan ketika > berada di tempat sepi, sendirian tiba-tiba di depan berdiri sebuah harimau > bertaring tajam 15 centimeter panjangnya, matanya mengumbar hasrat mengunyah > anda, dan besarnya harimau tadi hampir sama dengan seekor kuda Australia! > > Ya, itulah pin para anggota dewan kita yang terhormat. 'Wajarlah' jika pin > ini dibandrol 5 juta rupiah perkeping. Pin ini hadir sebagai bentuk > pengejawantahan akan makna dari sebuah lembaga yang menjungjung tinggi > kehormatan. Pin bukan sembarang pin. Bukan pin yang biasa disematkan kepada > para anggota siaga atau penggalang dalam kepanduan kita. Saya tidak tahu > apakah ada versi KW 1 atau KW 2 untuk pin ini. Itu tidak penting karena > biasanya semua sudah ditenderkan terlebih dahul melalui birokrasi yang dari > dulu sampai sekarang konon banyak 'keranjang sampahnya'. Ya..karena > sebentar-sebentar urusan tender menender harus buang duit. > > Sebagai warga kebanyakan, dengan pemahaman yang terbatas tentang > ketatanegaraan, saya sendiri tidak mengerti jika pin ini bisa seharga 5 juta > rupiah perkeping. Jika ia terbuat dari emas, yang jika dilihat rate emas 22 > karat pergramnya 263676 rupiah maka mungkin saja beratnya sekitar 18,96 > gram. Saya belum sempat memegangnya tapi bisa jadi beratnya kurang dari itu. > Lantas apa yang membuat pin ini begitu mahal? Ada yang pernah berkata > mungkin jalur birokrasi, mungkin modelnya berbeda dan sangat terbatas > jumlahnya, dan masih banyak lagi kemungkinan- kemungkinan lainnya. Di balik > itu semua pin ini adalah simbol dari sebuah kehormatan. Ya kehormatan.. ! > (barangkali) > > Antara 'Pantat' dan Kepala > > Saya tinggal di gulf saat ini. Ada yang menarik saya amati dalam hal budaya > yang dijunjung tinggi oleh para penduduk asli arab gulf. Mereka memandang > menjaga aib adalah sebuah usaha menjaga kehormatan. Contohnya; jangan pernah > sekali-kali disengaja atau tidak menepuk 'pantat' terhadap teman sendiri > (Yang sejenis tentunya). (maaf) Pantat dan sekitar aurat yang semestinya > dijaga bagi mereka adalah wilayah 'aib'. 'Aib yang berarti malu dan cela. > Bukan semata menepuk pantatnya tetapi perbuatan menepuk pantat itu sebuah > simbol atau pesan bahwa wilayah yang semestinya dijaga itu sudah > diintervensi sebagai bentuk usaha mempermalukan karena wilayah itu adalah > aurat. Aurat diartikan sebagai 'dignity'. Bisa juga berarti kemulyaan. > Mengapa ini dipersoalkan ? karena ini menyangkut 'worthy'. Seberapa > berharganya kemulyaan diri mereka di hadapan masyarakatnya. > > Ini berbeda dengan kita. Umumnya budaya kita adalah sangat menjunjung tinggi > kepala. Kepala adalah simbol akan berharganya 'otak' manusia. Orang gulf > bilang al mukh/ mukhun yang berarti akal. Lewat mukh/ akal inilah manusia > diberikan kemampuan berfikir. Beda dengan binatang yang mempunyai kepala dan > batang otak tapi tidak mampu berfikir. Kita sepakat begitu berharganya akal > yang dismbolkan dengan kepala, maka siapa saja yang berani menyentuh, > mengeplak, menjitak atau apapun bentuknya bisa diartikan sebagai sebuah > 'declare of war'. Pernyataan perang dan awas ya..kalau berani-berani > pegang!karena hal itu bentuk penghinaan. Kemarahan luar biasa disertai > perasaan terhina akan meluap hingga ubun-ubun. Ini semua karena masyarakat > kita begitu menghargai bahwa AKAL adalah anugerah Tuhan dan pergunakanlah ia > semestinya. > > Ditarik korelasi antara (maaf) PANTAT di budaya arab Gulf dan KEPALA di > budaya masyarakat Indonesia begitu singkron. Untuk arab Gulf kira-kira > pesannya berbunyi; > Jagalah dirimu dari perbuatan cela/aib karena nilai seberapa berharganya > dirimu ditentukan oleh usahamu menjaga aib/ cela dirimu dan keluargamu. > > Sedangkan untuk orang Indonesia kira-kira berbunyi: > Jagalah akalmu dan muliakanlah dirimu dengan selalu mendahulukan berfikir > dengan akal sehatmu. > Jadi yang satu menjaga cela dan satu lagi lagi menggunakan akal sehat. > Itulah sebuah NILAI KEHORMATAN dalam hidup. > > Tentang pin anggota dewan. Akal sehat saya serta merta menolak bahwa pin > kecil bisa berharga 5 juta rupiah!.Jika ia berada di pasar atau mal dan > dijual bebas menurut anda, adakah yang mau membeli pin ini seharga 5 juta > rupiah? Sudahkah akal fikiran digunakan untuk menentukan nilai dari pin ini? > Jika biaya untuk membeli pin ini berasal dari kantong pribadi tidak menjadi > soal tetapi biaya membeli pin ini dari uang kita semua..ya uang anda dan > seluruh rakyat Indonesia. > > Di saat masyarakat tengah ditimpa musibah oleh gempa dan banyak menimbulkan > korban harta serta jiwa dan hidup dalam keprihatinan maka sebuah AIB/ CELA > rasanya uang yang seyogyanya bisa diperbantukan meringankan derita dan beban > yang ditimpa musibah malah dipakai untuk biaya pelantikan. Meminjam istilah > edirorial Indonesia, pelantikan tak ubahnya hari pertama masuk sekolah. > > Maka, bagaimana kita memaknai arti dari harga sebuah pin yang akan > disematkan pada dada para anggota dewan yang katanya terhormat itu? > > > -- Dikirim Nganggo BlackBeurit®